Palembang, Januari 2011
Hari ini aku libur sehingga hatiku serasa berbunga bunga, hari ini juga aku ada janji untuk mengunjungi teman baruku bernama Ferry Ferry memang seorang pribadi yang menarik dengan keramahannya yang menggoda Pertemuan dengannya terjadi seminggu yang lalu saat aku lagi jalan sendirian ke pusat perbelanjaan PTC.
Sebelumnya aku nggak menyadari kalo ada seseorang yang memperhatikanku, baru kusadari ketika orang ini mengikutiku ketika aku jalan keluar dari tempat perbelanjaan ini sampai akhirnya berbasa basi untuk berkenalan. Wajahnya sih biasa biasa saja namun nggak mengecewakan, hanya yang aku sukai darinya adalah saat melihat otot otot biseps tangannya yang terlatih itu yang membikin aku horny, ah aku sudah membayangkan betapa nikmat di peluk oleh tangan kekar seperti itu.
Setelah mandi dan berpakaian santai setengah formal aku bergegas menuju jalan untuk menyetop taksi menuju rumah Ferry. Tak susah menemukan alamatnya di perumahan Sanggar Hurip ini kemudian kuketuk pintunya tak lama kemudian Ferry muncul dengan masih mengenakan handuk di pinggang entahlah dia sengaja begitu atau memang benar benar habis mandi. Aku terkesiap melihat bentu badannya yang betul betul indah dengan dada bidangnya dan otot otot yang terbentuk dengan alami, saking terkesiapnya jadi nggak sempat mengucapkan salam selamat pagi.
"Loh kok bengong begitu sih", kata Ferry sambil tersenyum manis.
"Enggak kok, hanya..", kataku tak meneruskan kalimat.
Kemudian Ferry mempersilakanku masuk ke rumahnya. Aku menunggu di ruang tamu, tak lama kemudian Ferry memintaku pindah ke kamarnya, begitu masuk kamarnya kulihat Ferry udah telanjang bulat dengan batang kemaluannya yang udah mengeras siap tempur dan tanpa basa basi lagi langsung melumat bibirku tanpa sempat aku bertanya lagi.
Dengan cepatnya dia melucuti pakaianku yang mana saat itupun diriku sudah terbawa aliran permainan Ferry, saling melumat, saling menjilat, saling menghisap berlangsung intense hingga saat Ferry meminta penetrasi ke lubang kenikmatannya. Ferry menuntun rudalku menembus lubang kenikmatannya setelah melumurinya dengan pelumas, perlahan punyaku masuk menembus lubang Ferry sampai semuanya terbenam dan terhisap olehnya, owh.. aku terpejam menikmati saat saat seperti ini.
Ferry memberikan sensasi kenikmatan luar biasa saat kumaju mundurkan punya ku dengan hentakan hentakan kuat namun lembut, alangkah pintarnya dia mempermainkan punyaku di lubangnya dengan gerakan otot ototnya yang lincah dan menggigit. Kami terhanyut dalam permainan yang indah ini, aku berusaha memberikan sesuatu yang terbaik buat Ferry dengan tusukan tusukan mautku yang memberikan efek hebat buatnya.
Aku dan Ferry mendesah dengan hebatnya dan kami nggak peduli lagi dengan lingkungan sekitar karena saat itu harus menjadi momen yang khusus buat kami. Sampai saatnya rasa nikmat itu datang memuncak dan mencapai klimaksnya dan gerakan gerakan yang semakin cepat, lalu "oh.. oh.. oh..", crot.. crot.. crot.. menyemburlah lava panasku membanjiri lubang kenikmatan Ferry yang di saat sama juga ternyata Ferry sudah mencapai puncaknya lalu kami terkulai lemas untuk beberapa saat.
*****
Pukul 11.00
Aku pamitan ke Ferry karena saat itu aku ada keperluan ke bank untuk membayar aneka macam tagihan lagipula Ferry harus mengantar adiknya pergi ke suatu tempat. Setelah semua urusan di bank selesai aku menuju salon rambut untuk di potong berhubung rambutku sudah agak gondrong lagi pula enak kali di creambath dan di massage setelah cape bertempur dengan Ferry tadi.
Pandanganku tertuju pada suatu sosok yang baru kali ini kulihat, ah ternyata karyawan baru di sana dengan potongan rambut pendek, berkulit putih, bodinya lumayan atletis, juga benar benar tampan namun yang paling kusukai darinya adalah ternyata dia sangat maskulin sekali, setelah kutanya ternyata namanya Asep dari Pangkalan Balai. Singkat kata rambutku terpotong sudah lalu aku masuk ke ruangan massage yang sudah tertata rapih dan bersih. Asep memintaku membuka baju dan celana yang tertinggal hanya celana dalamku saja saat itu, acara pemijatan pun berlangsung dengan memakai cream pijat khusus, ah enak sekali rasanya pijatan asep yang seakan mengangkat ku ke awang awang.
Tanpa kusadari punyaku sudah tegang saat pijatan pijatan asep menyetuh bagian bagian sensitifku di sekitar paha namun asep cuek aja meneruskan pijatannya. Geloraku semakin memanas saat asep memijat bagian pantatku apalagi saat dia meminta ijin untuk membuka CD ku krn takut kotor oleh cream katanya, lalu asep membuka CD ku dengan senyum manisnya saat melihat punyaku tegang. Tiba tiba saja punyaku sudah di dalam mulutnya asep yang dengan rakusnya menjilati, menyedot, kadang menggigit lembut lalu mengulumnya dengan penuh nafsu.
Aku mengerang, mendesah merasakan kenikmatan yang asep berikan hingga akhirnya pertahananku jebol sudah crot crot crot membanjiri mulutnya asep semua maniku menyeruak ke mulutnya yang kemudian meneguknya tanpa sisa. Asep mengocok punyanya di atas perutku, aku sangat menikmati erangan erangan seksi yang keluar dari mulutnya yang tipis lalu menyemburlah sperma yang kental itu dari punyanya kemudian memeluku dengan eratnya.
*****
Pukul 14.00
Ah setelah bertempur dengan dua dua kali dg orang berbeda tentunya enak tidur siang untuk memulihkan stamina lagipula setelah makan siang emang biasanya ngantuk.
Sepulang dari salon langsung saja mataku tertuju ke tempat tidur dan tak berpa lama aku terlelap sampai suatu ketika bel rumah berbunyi pertanda ada tamu, lumayan aku sudah tertidur selama dua jam sehingga membuat badanku segar kembali. Ku hampiri pintu depan untuk melihat siapa yang bertamu, kulihat tamuku adalah si Yudi anak tetangga sebelah yang baru kelas satu SMA. Anak ini sungguh manis sekali dengan rambut pirangnya itu, walau badannya belum terbentuk namun tonjolan tonjolan ototnya sudah mulai tampak ah aku jadi horny lagi melihatnya.
Kupersilakan Yudi masuk ke kamarku lalu aku pamit untuk mandi sebentar, saat aku asik mandi tiba tiba pintu terkuak yang mana ternyata Yudi masuk ke kamar mandi dengan tanpa busana yang katanya ingin mandi bareng ama aku, tentu aku seneng seneng aja melihat anak manis ini, lalu kutarik ke bawah shower dan kusabuni dengan lembut lalu kudekap dari belakang. Kusabuni pula kejantanannya dengan sabun, kuperhatikan bulu bulu kemaluanya belum begitu lebat Kulihat punya Yudi mulai mengeras, kusabuni dan kukocok perlahan punya Yudi.
Tampaknya Yudi sangat menikmati permainan ini, roman mukanya sangat manis sekali di saat terangsang seperti ini apalagi di iringi desahan desahan seksinya yang makin menambah panasnya suasana hatiku. Begitu pun tangan Yudi yang nggak mau diam saja, tangan nakalnya menyentil punyaku aku terkejut tapi hanya seat saja kemudian perlahan mengocok punyaku Kami sangat menikmati waktu yang berlalu detik demi detik saat itu rasanya aku dan Yudi tak mau saat saat seperti ini cepat berlalu. Sehingga pada saatnya, hampir secara bersamaan kami mencapai puncak dari hubungan antar lelaki ini, oh serasa kami melayang ke langit ke tujuh di mana kenikmatan berada.
Kudekap Yudi erat erat dan kucium keningnya sebagai tanda terima kasih dan sayang padanya. Sampai saat ini pun Yudi masih sering mengunjungiku untuk mengulangi permainan kami yang makin hari makin bertamabah variasinya.
*****
Jam 19.00
Adjie menghungi HP-ku untuk mengajak datang ke undangan ultah temannya di Kayuagung tadinya aku nggak mau namun berkat bujukannya akhir nya aku mau mengantarnya ke sana. Temannya Adjie bernama Ricky yang saat itu sedang merayakan ultahnya yang ke-20, wah si Ricky ini keren abis deh dengan jas yang di kenakannya wajahnya sangat menarik dengan lesung pipit dan belahan di dagunya yang sungguh mempesonaku saat itu sehingga tanpa sadar memandanginya tanpa berkedip.
Adjie memperkenalkanku padanya, aku makin tertarik padanya setelah tahu orangnya yang hangat dan ramah. Waktu terus berlalu untuk enjoy di iringi acara melantai dengan DJ dari kota kembang yang kebetulan masih saudaranya Ricky, sungguh merasa tersanjung saat Ricky datang padaku mengajaku turun ke lantai dansa, saat itu dia membisikan sesuatu, "Kamu mau nggak nemenin aku tidur ama Adjie?" justru itu yang aku harapkan tentu saja jawabanku "yes, yes, yes".
Acara ultah berlangsung hingga jam 21 malam kemudian kami ngobrol ke sana ke mari sambil beres beres ruangan. Karena lumayan letih, aku, Adjie, Ricky masuk ke kamar untuk istirahat, aku langsung terlelap saat itu. Di mimpiku aku merasakan sesuatu mengelitik di penisku, perlahan aku terjaga yang ternyata bukan mimpi, kulihat kepala Adjie naik turun di penisku juga kepala Ricky di sana menjilati buah pelirku, pengalaman yang baru kurasakan saat itu di mana penisku di kulum dan di saat yang sama buah pelir juga di jilati, oh sangat fantastis rasanya, aku melayang di laut kenikmatan, merintih rintih tak jelas dan kehilangan kontrol, goyangan pantatku menambah sensasi yang luar biasa saat itu lalu tak berapa lama kemudian mulai mengejang dan mengejang mengiringi luapan birahi yang meletupkan cairan kental putihku, oh.. oh.. oh.. nikmatnya dan crot.. crot.. crot.. lagi kualami.
Aku menungging sambil mengarahkan milik Ricky ke lubangku, dengan satu dorongan saja sudah tenggelam di lubangku karena punya Ricky tak begitu besar Dengan perlahan Ricky memompa lubangku, kemana Adjie? Ah dia sudah terengah engah di belakang Ricky, jadilah tiga lelaki menyatu dalam hubungan badan ini di mana Ricky menusuk lubangku dan Adjie menusuk lubang Ricky. Permainan ini berlansung lumayan agak lama sampai akhirnya Ricky merem melek mengeram menahan nikmatnya ejakulasi lalu kurasakan hangatnya cairan Ricky di anusku yang kemudian Adjiepun menyusul Ricky menuju puncak, aku kembali terengah engah kenikmatan saat Ricky mengocok ngocok punyaku. Sungguh kenikmatan yang tak bisa dilukiskan dengan kata kata, dan akhirnya kami bertiga terkulai kecapean dan terlelap sampai siang.
Itulah pengalaman berkesan yang mana dalam satu hari aku bercinta dengan lima orang yang berbeda, kupikir pengalaman ini bukanlah sesuatu yang perlu dicontoh karena sekarang kusadari resiko tertular penyakit kelamin dan HIV sangat besar kemungkinannya kecuali kita bermain secara aman (safe sex) yaitu dengan memakai pelindung.
Hari ini aku libur sehingga hatiku serasa berbunga bunga, hari ini juga aku ada janji untuk mengunjungi teman baruku bernama Ferry Ferry memang seorang pribadi yang menarik dengan keramahannya yang menggoda Pertemuan dengannya terjadi seminggu yang lalu saat aku lagi jalan sendirian ke pusat perbelanjaan PTC.
Sebelumnya aku nggak menyadari kalo ada seseorang yang memperhatikanku, baru kusadari ketika orang ini mengikutiku ketika aku jalan keluar dari tempat perbelanjaan ini sampai akhirnya berbasa basi untuk berkenalan. Wajahnya sih biasa biasa saja namun nggak mengecewakan, hanya yang aku sukai darinya adalah saat melihat otot otot biseps tangannya yang terlatih itu yang membikin aku horny, ah aku sudah membayangkan betapa nikmat di peluk oleh tangan kekar seperti itu.
Setelah mandi dan berpakaian santai setengah formal aku bergegas menuju jalan untuk menyetop taksi menuju rumah Ferry. Tak susah menemukan alamatnya di perumahan Sanggar Hurip ini kemudian kuketuk pintunya tak lama kemudian Ferry muncul dengan masih mengenakan handuk di pinggang entahlah dia sengaja begitu atau memang benar benar habis mandi. Aku terkesiap melihat bentu badannya yang betul betul indah dengan dada bidangnya dan otot otot yang terbentuk dengan alami, saking terkesiapnya jadi nggak sempat mengucapkan salam selamat pagi.
"Loh kok bengong begitu sih", kata Ferry sambil tersenyum manis.
"Enggak kok, hanya..", kataku tak meneruskan kalimat.
Kemudian Ferry mempersilakanku masuk ke rumahnya. Aku menunggu di ruang tamu, tak lama kemudian Ferry memintaku pindah ke kamarnya, begitu masuk kamarnya kulihat Ferry udah telanjang bulat dengan batang kemaluannya yang udah mengeras siap tempur dan tanpa basa basi lagi langsung melumat bibirku tanpa sempat aku bertanya lagi.
Dengan cepatnya dia melucuti pakaianku yang mana saat itupun diriku sudah terbawa aliran permainan Ferry, saling melumat, saling menjilat, saling menghisap berlangsung intense hingga saat Ferry meminta penetrasi ke lubang kenikmatannya. Ferry menuntun rudalku menembus lubang kenikmatannya setelah melumurinya dengan pelumas, perlahan punyaku masuk menembus lubang Ferry sampai semuanya terbenam dan terhisap olehnya, owh.. aku terpejam menikmati saat saat seperti ini.
Ferry memberikan sensasi kenikmatan luar biasa saat kumaju mundurkan punya ku dengan hentakan hentakan kuat namun lembut, alangkah pintarnya dia mempermainkan punyaku di lubangnya dengan gerakan otot ototnya yang lincah dan menggigit. Kami terhanyut dalam permainan yang indah ini, aku berusaha memberikan sesuatu yang terbaik buat Ferry dengan tusukan tusukan mautku yang memberikan efek hebat buatnya.
Aku dan Ferry mendesah dengan hebatnya dan kami nggak peduli lagi dengan lingkungan sekitar karena saat itu harus menjadi momen yang khusus buat kami. Sampai saatnya rasa nikmat itu datang memuncak dan mencapai klimaksnya dan gerakan gerakan yang semakin cepat, lalu "oh.. oh.. oh..", crot.. crot.. crot.. menyemburlah lava panasku membanjiri lubang kenikmatan Ferry yang di saat sama juga ternyata Ferry sudah mencapai puncaknya lalu kami terkulai lemas untuk beberapa saat.
*****
Pukul 11.00
Aku pamitan ke Ferry karena saat itu aku ada keperluan ke bank untuk membayar aneka macam tagihan lagipula Ferry harus mengantar adiknya pergi ke suatu tempat. Setelah semua urusan di bank selesai aku menuju salon rambut untuk di potong berhubung rambutku sudah agak gondrong lagi pula enak kali di creambath dan di massage setelah cape bertempur dengan Ferry tadi.
Pandanganku tertuju pada suatu sosok yang baru kali ini kulihat, ah ternyata karyawan baru di sana dengan potongan rambut pendek, berkulit putih, bodinya lumayan atletis, juga benar benar tampan namun yang paling kusukai darinya adalah ternyata dia sangat maskulin sekali, setelah kutanya ternyata namanya Asep dari Pangkalan Balai. Singkat kata rambutku terpotong sudah lalu aku masuk ke ruangan massage yang sudah tertata rapih dan bersih. Asep memintaku membuka baju dan celana yang tertinggal hanya celana dalamku saja saat itu, acara pemijatan pun berlangsung dengan memakai cream pijat khusus, ah enak sekali rasanya pijatan asep yang seakan mengangkat ku ke awang awang.
Tanpa kusadari punyaku sudah tegang saat pijatan pijatan asep menyetuh bagian bagian sensitifku di sekitar paha namun asep cuek aja meneruskan pijatannya. Geloraku semakin memanas saat asep memijat bagian pantatku apalagi saat dia meminta ijin untuk membuka CD ku krn takut kotor oleh cream katanya, lalu asep membuka CD ku dengan senyum manisnya saat melihat punyaku tegang. Tiba tiba saja punyaku sudah di dalam mulutnya asep yang dengan rakusnya menjilati, menyedot, kadang menggigit lembut lalu mengulumnya dengan penuh nafsu.
Aku mengerang, mendesah merasakan kenikmatan yang asep berikan hingga akhirnya pertahananku jebol sudah crot crot crot membanjiri mulutnya asep semua maniku menyeruak ke mulutnya yang kemudian meneguknya tanpa sisa. Asep mengocok punyanya di atas perutku, aku sangat menikmati erangan erangan seksi yang keluar dari mulutnya yang tipis lalu menyemburlah sperma yang kental itu dari punyanya kemudian memeluku dengan eratnya.
*****
Pukul 14.00
Ah setelah bertempur dengan dua dua kali dg orang berbeda tentunya enak tidur siang untuk memulihkan stamina lagipula setelah makan siang emang biasanya ngantuk.
Sepulang dari salon langsung saja mataku tertuju ke tempat tidur dan tak berpa lama aku terlelap sampai suatu ketika bel rumah berbunyi pertanda ada tamu, lumayan aku sudah tertidur selama dua jam sehingga membuat badanku segar kembali. Ku hampiri pintu depan untuk melihat siapa yang bertamu, kulihat tamuku adalah si Yudi anak tetangga sebelah yang baru kelas satu SMA. Anak ini sungguh manis sekali dengan rambut pirangnya itu, walau badannya belum terbentuk namun tonjolan tonjolan ototnya sudah mulai tampak ah aku jadi horny lagi melihatnya.
Kupersilakan Yudi masuk ke kamarku lalu aku pamit untuk mandi sebentar, saat aku asik mandi tiba tiba pintu terkuak yang mana ternyata Yudi masuk ke kamar mandi dengan tanpa busana yang katanya ingin mandi bareng ama aku, tentu aku seneng seneng aja melihat anak manis ini, lalu kutarik ke bawah shower dan kusabuni dengan lembut lalu kudekap dari belakang. Kusabuni pula kejantanannya dengan sabun, kuperhatikan bulu bulu kemaluanya belum begitu lebat Kulihat punya Yudi mulai mengeras, kusabuni dan kukocok perlahan punya Yudi.
Tampaknya Yudi sangat menikmati permainan ini, roman mukanya sangat manis sekali di saat terangsang seperti ini apalagi di iringi desahan desahan seksinya yang makin menambah panasnya suasana hatiku. Begitu pun tangan Yudi yang nggak mau diam saja, tangan nakalnya menyentil punyaku aku terkejut tapi hanya seat saja kemudian perlahan mengocok punyaku Kami sangat menikmati waktu yang berlalu detik demi detik saat itu rasanya aku dan Yudi tak mau saat saat seperti ini cepat berlalu. Sehingga pada saatnya, hampir secara bersamaan kami mencapai puncak dari hubungan antar lelaki ini, oh serasa kami melayang ke langit ke tujuh di mana kenikmatan berada.
Kudekap Yudi erat erat dan kucium keningnya sebagai tanda terima kasih dan sayang padanya. Sampai saat ini pun Yudi masih sering mengunjungiku untuk mengulangi permainan kami yang makin hari makin bertamabah variasinya.
*****
Jam 19.00
Adjie menghungi HP-ku untuk mengajak datang ke undangan ultah temannya di Kayuagung tadinya aku nggak mau namun berkat bujukannya akhir nya aku mau mengantarnya ke sana. Temannya Adjie bernama Ricky yang saat itu sedang merayakan ultahnya yang ke-20, wah si Ricky ini keren abis deh dengan jas yang di kenakannya wajahnya sangat menarik dengan lesung pipit dan belahan di dagunya yang sungguh mempesonaku saat itu sehingga tanpa sadar memandanginya tanpa berkedip.
Adjie memperkenalkanku padanya, aku makin tertarik padanya setelah tahu orangnya yang hangat dan ramah. Waktu terus berlalu untuk enjoy di iringi acara melantai dengan DJ dari kota kembang yang kebetulan masih saudaranya Ricky, sungguh merasa tersanjung saat Ricky datang padaku mengajaku turun ke lantai dansa, saat itu dia membisikan sesuatu, "Kamu mau nggak nemenin aku tidur ama Adjie?" justru itu yang aku harapkan tentu saja jawabanku "yes, yes, yes".
Acara ultah berlangsung hingga jam 21 malam kemudian kami ngobrol ke sana ke mari sambil beres beres ruangan. Karena lumayan letih, aku, Adjie, Ricky masuk ke kamar untuk istirahat, aku langsung terlelap saat itu. Di mimpiku aku merasakan sesuatu mengelitik di penisku, perlahan aku terjaga yang ternyata bukan mimpi, kulihat kepala Adjie naik turun di penisku juga kepala Ricky di sana menjilati buah pelirku, pengalaman yang baru kurasakan saat itu di mana penisku di kulum dan di saat yang sama buah pelir juga di jilati, oh sangat fantastis rasanya, aku melayang di laut kenikmatan, merintih rintih tak jelas dan kehilangan kontrol, goyangan pantatku menambah sensasi yang luar biasa saat itu lalu tak berapa lama kemudian mulai mengejang dan mengejang mengiringi luapan birahi yang meletupkan cairan kental putihku, oh.. oh.. oh.. nikmatnya dan crot.. crot.. crot.. lagi kualami.
Aku menungging sambil mengarahkan milik Ricky ke lubangku, dengan satu dorongan saja sudah tenggelam di lubangku karena punya Ricky tak begitu besar Dengan perlahan Ricky memompa lubangku, kemana Adjie? Ah dia sudah terengah engah di belakang Ricky, jadilah tiga lelaki menyatu dalam hubungan badan ini di mana Ricky menusuk lubangku dan Adjie menusuk lubang Ricky. Permainan ini berlansung lumayan agak lama sampai akhirnya Ricky merem melek mengeram menahan nikmatnya ejakulasi lalu kurasakan hangatnya cairan Ricky di anusku yang kemudian Adjiepun menyusul Ricky menuju puncak, aku kembali terengah engah kenikmatan saat Ricky mengocok ngocok punyaku. Sungguh kenikmatan yang tak bisa dilukiskan dengan kata kata, dan akhirnya kami bertiga terkulai kecapean dan terlelap sampai siang.
Itulah pengalaman berkesan yang mana dalam satu hari aku bercinta dengan lima orang yang berbeda, kupikir pengalaman ini bukanlah sesuatu yang perlu dicontoh karena sekarang kusadari resiko tertular penyakit kelamin dan HIV sangat besar kemungkinannya kecuali kita bermain secara aman (safe sex) yaitu dengan memakai pelindung.
VAN NICO juli 2011(van nico]
Is it Love? (update 7 mei 2011)
Ketika aku berangkat Surabaya,
kereta api yang akan kunaikki ternyata sudah lewat. Dengan amat sangat
terpaksa, aku menunggu kereta selanjutnya yang akan lewat satu jam
kemudian. Ketika duduk menunggu kereta selanjutnya, seorang pemuda yang
mengaku bernama Satrio dengan panggilan yoyo memperkenalkan diri ke aku.
Mengajak ngobrol ke sana ke ...
mari hingga akhirnya mengutarakan maksudnya: pengen nginep di asramaku.
Aku setuju saja, hingga akhirnya dia meminta aku berbohong kepada
pengurus asrama bahwa dia adalah saudaraku. Aku tidak mau, karena pada
faktanya kami baru saja kenal.
Dia terus berusaha merayuku. Lebih dari itu, akhirnya dia menampakkan tujuannya yang sebenarnya: ML ma aku. Hah bagaimana dia tahu kalo aku memang suka sesame? Dari situlah aku mulai paham apa yang dinamakan gaydar (radar yang dimiliki komunitas gay untuk melacak orang-orang yang seminat dengan mereka, aku sendiri lebih suka menyebutnya transmitter gaynergik untuk sinyal yang dilepas serta gayceptor untuk piranti penangkap sinyal tersebut. What ever lah).
** ** **
“kamu sayang nggak ma aku?” Tanya si Yoyo yang duduk di sampingku. Dia menatap sendu, mengharap sepatah jawaban ‘ya’. Aku jadi salting. Berbagai rasa bercampur baur. Bukan pertama kali aku dirayu oleh seorang cowok, tapi baru pertama kali ini aku dirayu cowok yang baru kenal. Ge er. Lucu. Gemes. Heran. Senang. Nggak percaya. Semuanya bercampur jadi satu dan mengerecut jadi satu pertanyaan: apa dia serius?
“aku tuh sayang sama kamu.” Sambungnya. Tetap dengan pandangan yang menuntut jawab itu. Aku hanya tersenyum geli. “aku tahu sebenarnya kamu juga sayang ma aku dari pertama kali kamu pandang aku” hah ternyata dia juga tahu kalo aku sedari pertama tadi memang perhatikan dia? Instingnya kuat juga. Cuman tebakkannya nggak seratus persen benar. Aku emang suka lihat dan perhatikan dia, tapi sayang? Ah kayaknya nggak secepat itu deh, walopun sering orang mengatakan “jatuh cinta pada pandangan pertama”.
“sayang sebagai apa?” pancingku sok pilon.
“ya sayang sebagai kekasih lah.”
“kamu sayang ma aku?” tanyaku balik.
“kamu meragukan cintaku?” wah kini dia ganti kosa kata, lebih dalam: cinta. Rasanya aku mau terkapar aja karena gee r dan gemes.
“terus apa bukti kalo kamu cinta ma aku?” semakin pandai saja aku memancin suasana.
“kamu mau aku melakukan apa?” ah …. Romeo, aku ingin kau menelan racun! Aku terpekur. Hilang kata. Dia pun memberikan no hapenya. Aku mencatatnya di buku agendaku. Karena aku terdiam, diapun menyalakan rokok. Aku menunjukkan muka tidak senang. Dia cuek. Huh sesaat tadi aja dia mau melakukan apapun untukku, sekarang? Bahkan untuk tidak merokok aja nggak bisa.
“merokok itu nggak sehat lho!” sindirku.
“apa pedulimu? Kau tidak cinta ma aku!” yee sekarang dia sok ngambek. Jadi nggak enak.
“aku tidak peduli! Bagiku mati itu biasa, kau sudah menolak cintaku!” aduh aku jadi semakin nggak enak.
“okey! Sebaiknya kamu berhenti merokok, aku nggak suka. Selain merugikan dirimu sendiri, juga merugikan orang lain. Termasuk aku. Katamu tadi kamu rela melakukan apapun untuk aku? Tolong matikan rokokmu donk.” Aku berusaha membalik keadaan.
Sejenak dia berhenti menghisap rokoknya. Lalu berkata: “yang kau pikirkan hanya dirimu. Pernahkah sedetik saja kamu memikirkan aku?” ihhh nii orang seneng banget deh membuat lawan bicara ngerasa nggak enak. “tapi okey, ni tanda cintaku padamu.” Dia menjatuhkan rokoknya, lalu menginjaknya.
“sesampainya di Surabaya, kita langsung ke Sahid ya say.”
“Sahid?” tanyaku nggak paham.
“ya, semalam aja koq. Aku deh yang bayar.” Aku makin nggak paham dengan apa yang dia omongkan.
“ngapain?”
“ML” dia mengatakannya dengan nyantainya seperti mengatakan ‘makan’. Aku yang mendengar jadi keselek.
“kamu belum punya pacar kan?” tut tut tut…. Aku merasa kalo aku harus menjawab punya. Kalo kujawab nggak punya, bisa-bisa dia makin menjadi-jadi. Tapi …. Ntar aku bohong donk? Tuk tuk tuk…. Aku masih terdiam. Dia kembali menatap dengan pandangan menuntut jawaban. Dan aku menjawab…
“punya!” dengan nada tegas. Dia sekarang yang keliatan panic.
“cewek ato cowok?” dia termakan omonganku.
“Ya cowok lah” jawabku makin okey aja. Bohong? Nggak donk. Aku emang punya kekasih cowok koq.
“ganteng, seksi, putih, baik, romantic, tegas, pokoknya sempurna”
“siapa namanya?” dia semakin termakan.
“penting ya? Emang kalo kamu kukasih tahu kamu kenal dia?” pancingku. He he he… sebenarnya hamper semua orang tahu siapa cowokku. Wong dia itu kekasih seluruh alam.
“ala semalam aja, dia nggak bakal tau.” Huh dia kembali ke topic itu.
“emang cinta itu harus diwujudkan dengan ML ya?”
“ya iyalah! Aku dah matiin rokokku sebagai bukti cintaku padamu. Kamu?” dia mulai keliatan gelagat aslinya: pemburu nafsu!
“emang aku dah ngomong kalo aku cinta kamu?” aku makin di atas angin. “jujur aja ya, kamu tuh nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekasihku!” aku berkata langsung dan tegas.
“lu bakal nyesel nolak gue!” ancamnya. “banyak orang yang rela ngeluarin duit banyak hanya untuk ML semalam dengan gue. Nah elu? Dah gue gratisin. Malah gak mau!” dia marah. Hmmm keliatan deh aslinya. Itu ya yang namakan cinta?
Tidak terasa satu jam sudah berlalu. Kereta yang kami tunggu akhirnya datang. Tanpa mempedulikan birahinya yang di ujung tanduk dan tidak tersalurkan, aku melangkah masuk ke kereta api. Bye bye cinta!
Heh, Alhamdulillah aku masih selamat dari jerat-jerat syahwat berbalut cinta. Dan untuk cinta sejatiku,kekasih hatiku, terima kasih karena dengan cahaya yang engkau bawa, aku tidak lagi berjalan meraba-raba dalam kegelapan. Semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah untukmu.
Dia terus berusaha merayuku. Lebih dari itu, akhirnya dia menampakkan tujuannya yang sebenarnya: ML ma aku. Hah bagaimana dia tahu kalo aku memang suka sesame? Dari situlah aku mulai paham apa yang dinamakan gaydar (radar yang dimiliki komunitas gay untuk melacak orang-orang yang seminat dengan mereka, aku sendiri lebih suka menyebutnya transmitter gaynergik untuk sinyal yang dilepas serta gayceptor untuk piranti penangkap sinyal tersebut. What ever lah).
** ** **
“kamu sayang nggak ma aku?” Tanya si Yoyo yang duduk di sampingku. Dia menatap sendu, mengharap sepatah jawaban ‘ya’. Aku jadi salting. Berbagai rasa bercampur baur. Bukan pertama kali aku dirayu oleh seorang cowok, tapi baru pertama kali ini aku dirayu cowok yang baru kenal. Ge er. Lucu. Gemes. Heran. Senang. Nggak percaya. Semuanya bercampur jadi satu dan mengerecut jadi satu pertanyaan: apa dia serius?
“aku tuh sayang sama kamu.” Sambungnya. Tetap dengan pandangan yang menuntut jawab itu. Aku hanya tersenyum geli. “aku tahu sebenarnya kamu juga sayang ma aku dari pertama kali kamu pandang aku” hah ternyata dia juga tahu kalo aku sedari pertama tadi memang perhatikan dia? Instingnya kuat juga. Cuman tebakkannya nggak seratus persen benar. Aku emang suka lihat dan perhatikan dia, tapi sayang? Ah kayaknya nggak secepat itu deh, walopun sering orang mengatakan “jatuh cinta pada pandangan pertama”.
“sayang sebagai apa?” pancingku sok pilon.
“ya sayang sebagai kekasih lah.”
“kamu sayang ma aku?” tanyaku balik.
“kamu meragukan cintaku?” wah kini dia ganti kosa kata, lebih dalam: cinta. Rasanya aku mau terkapar aja karena gee r dan gemes.
“terus apa bukti kalo kamu cinta ma aku?” semakin pandai saja aku memancin suasana.
“kamu mau aku melakukan apa?” ah …. Romeo, aku ingin kau menelan racun! Aku terpekur. Hilang kata. Dia pun memberikan no hapenya. Aku mencatatnya di buku agendaku. Karena aku terdiam, diapun menyalakan rokok. Aku menunjukkan muka tidak senang. Dia cuek. Huh sesaat tadi aja dia mau melakukan apapun untukku, sekarang? Bahkan untuk tidak merokok aja nggak bisa.
“merokok itu nggak sehat lho!” sindirku.
“apa pedulimu? Kau tidak cinta ma aku!” yee sekarang dia sok ngambek. Jadi nggak enak.
“aku tidak peduli! Bagiku mati itu biasa, kau sudah menolak cintaku!” aduh aku jadi semakin nggak enak.
“okey! Sebaiknya kamu berhenti merokok, aku nggak suka. Selain merugikan dirimu sendiri, juga merugikan orang lain. Termasuk aku. Katamu tadi kamu rela melakukan apapun untuk aku? Tolong matikan rokokmu donk.” Aku berusaha membalik keadaan.
Sejenak dia berhenti menghisap rokoknya. Lalu berkata: “yang kau pikirkan hanya dirimu. Pernahkah sedetik saja kamu memikirkan aku?” ihhh nii orang seneng banget deh membuat lawan bicara ngerasa nggak enak. “tapi okey, ni tanda cintaku padamu.” Dia menjatuhkan rokoknya, lalu menginjaknya.
“sesampainya di Surabaya, kita langsung ke Sahid ya say.”
“Sahid?” tanyaku nggak paham.
“ya, semalam aja koq. Aku deh yang bayar.” Aku makin nggak paham dengan apa yang dia omongkan.
“ngapain?”
“ML” dia mengatakannya dengan nyantainya seperti mengatakan ‘makan’. Aku yang mendengar jadi keselek.
“kamu belum punya pacar kan?” tut tut tut…. Aku merasa kalo aku harus menjawab punya. Kalo kujawab nggak punya, bisa-bisa dia makin menjadi-jadi. Tapi …. Ntar aku bohong donk? Tuk tuk tuk…. Aku masih terdiam. Dia kembali menatap dengan pandangan menuntut jawaban. Dan aku menjawab…
“punya!” dengan nada tegas. Dia sekarang yang keliatan panic.
“cewek ato cowok?” dia termakan omonganku.
“Ya cowok lah” jawabku makin okey aja. Bohong? Nggak donk. Aku emang punya kekasih cowok koq.
“ganteng, seksi, putih, baik, romantic, tegas, pokoknya sempurna”
“siapa namanya?” dia semakin termakan.
“penting ya? Emang kalo kamu kukasih tahu kamu kenal dia?” pancingku. He he he… sebenarnya hamper semua orang tahu siapa cowokku. Wong dia itu kekasih seluruh alam.
“ala semalam aja, dia nggak bakal tau.” Huh dia kembali ke topic itu.
“emang cinta itu harus diwujudkan dengan ML ya?”
“ya iyalah! Aku dah matiin rokokku sebagai bukti cintaku padamu. Kamu?” dia mulai keliatan gelagat aslinya: pemburu nafsu!
“emang aku dah ngomong kalo aku cinta kamu?” aku makin di atas angin. “jujur aja ya, kamu tuh nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekasihku!” aku berkata langsung dan tegas.
“lu bakal nyesel nolak gue!” ancamnya. “banyak orang yang rela ngeluarin duit banyak hanya untuk ML semalam dengan gue. Nah elu? Dah gue gratisin. Malah gak mau!” dia marah. Hmmm keliatan deh aslinya. Itu ya yang namakan cinta?
Tidak terasa satu jam sudah berlalu. Kereta yang kami tunggu akhirnya datang. Tanpa mempedulikan birahinya yang di ujung tanduk dan tidak tersalurkan, aku melangkah masuk ke kereta api. Bye bye cinta!
Heh, Alhamdulillah aku masih selamat dari jerat-jerat syahwat berbalut cinta. Dan untuk cinta sejatiku,kekasih hatiku, terima kasih karena dengan cahaya yang engkau bawa, aku tidak lagi berjalan meraba-raba dalam kegelapan. Semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah untukmu.
Pengalaman Gay Pertama Johan (Update 16 April 2011)
Di suatu tempat di Palembang, hiduplah sepasang sahabat karib. Johan dan Rudi sudah bersahabat sejak kecil. Seiring dengan berlalunya waktu, mereka tumbuh dewasa. Johan kehilangan Rudi saat Rudi memutuskan untuk bekerja di Bandung. Pada saat itu, umur mereka sudah genap 20 tahun. Meskipun mereka berteman akrab, namun Johan tidak pernah mengetahui r...ahasia terbesar Rudi. Rudi diam-diam memendam hasrat homoseksual pada Johan. Tapi celakanya, Johan 100% heteroseksual, sama sekali tidak pernah memikirkan ataupun membayangkan hubungan homoseksual.
Johan sendiri merupakan cerminan dari figur seorang pria sejati yang jantan. Wajahnya nampak tangguh dan maskulin berkat jambang dan kumis halus. Meskipun dia berkacamata, dia tetap nampak macho, jauh dari kesan kutu buku. Sehari-harinya, Johan suka mengenakan kaos oblong dan celana jeans ketat, sehingga bentuk tubuhnya yang jantan sering terekspos di balik pakaiannya. Aura kejantanan menyebar dari tubuhnya.
Saat dia berjalan keluar, para wanita dan pria gay diam-diam meliriknya dan membayangkan tubuh telanjangnya. Johan juga sadar bahwa dirinya seksi dan jantan, maka terkadang sering mempergunakan daya tariknya untuk mencicipi wanita. Tapi tak pernah terpikirkan olehnya untuk mencoba tubuh lelaki ataupun mencoba untuk dilayani oleh lelaki, sampai dia bertemu kembali dengan Rudi.
"Kamu nampak makin ganteng, Johan," kata Rudi, duduk di sampingnya.
Dua sahabat itu sedang duduk berduaan di suatu sore di rumah Johan. Kebetulan sekali, rumah Johan sedang kosong. Jantung Rudi deg-degan saat kehangatan tubuh Johan menyentuh tubuhnya. Ingin sekali dia memeluk sahabatnya itu, tapi apa jadinya jika Johan keberatan dan ngamuk. Tapi hasrat yang tertimbun dalam diri Rudi sudah terlalu besar, sebentar lagi akan meledak bagaikan gunung berapi.
"Badan kamu juga semakin keras saja. Kamu berolahraga?" Tangannya merajarela di atas tubuh Johan, merasakan lekuk tubuh seorang pria sejati.
"Tidak juga. Tapi omong-omong, emang saya ganteng beneran?" tanya Johan, penasaran.
Nada bicaranya setengah tertawa dan setengah serius. Sudah lama dia tidak bertemu Rudi, kangen sekali pada sahabatnya itu. Saat Rudi meletakkan tangannya di bahunya, Johan sama sekali tidak mencurigainya.
"Benar, Johan. Kamu ganteng sekali. Aku.." Sesaat, Rudi terdiam, bingung harus berkata apa. Dia bingung apakah harus mengakui homoseksualitasnya pada Johan atau tidak.
"Johan, aku suka kamu." Tanpa pikir panjang, Rudi membeberkan semuanya.
"Aku suka kamu, Johan," ulangnya, matanya tertuju ke lantai. Tangannya ditarik mundur dari bahu Johan.
"Apa katamu? Kamu suka saya?" Johan terpana, terkejut.
"Kamu bercanda, kan?" tanyanya untuk memastikan. Tapi jawaban yang didapat Johan hanyalah gelengan kepala Rudi.
"Tidak, Johan. Aku serius. Aku suka kamu. Aku ingin bercinta denganmu. Sudah lama saya menyukaimu tapi saya tidak berani mengatakannya. Aku tahu kamu heteroseksual, dan saya tidak akan memaksamu untuk menjadi homo seperti saya. Tapi kumohon, izinkan saya untuk melihat batang kejantananmu. Izinkan aku memegang kontolmu." Rudi memohon dengan memelas, bersimpuh di depan Johan.
Johan tentu saja menjadi panik dan bingung. Dia adalah pria sejati, seorang pejantan. Pria sejati tidak akan melakukan hubungan homoseks. Johan sama sekali tidak tahu apa-apa tentang homoseksualitas. Tapi Rudi terus saja memohon dan memelas, nampak sangat putus asa.
"Aku nggak tau harus gimana," jawab Johan, bingung.
"Kumohon, biarkan saya melihatnya, menyentuhnya, menciumnya, dan mengulumnya. Kamu diam saja dan biarkan saya memberikan kamu kepuasan yang belum pernah kamu dapat dari cewek. Tolonglah, Johan," mohon Rudi, tangannya meremas-remas kemaluan Johan yang masih terbungkus celana jeans.
Tak kuasa menolak permintaan temannya itu, Johan menyerah juga. Pelan-pelan, meski masih ragu, dia melepas jeans dan celana dalamnya sampai ke lutut. Kembali duduk, Johan melebarkan selangkangannya agar Rudi dapat leluasa mengagumi batang kontolnya. Batang itu memang masih lemas namun di ujung kepalanya masih terdapat sisa sperma akibat dari masturbasi pagi tadi. Rudi, bagai tersihir, hanya bisa memandangi kontol itu. Perlahan, Rudi mendekatinya dan menciumi kontol itu. Lidahnya mulai beraksi, menjilat-jilat permukaan kepala kontol Johan.
"Aahh.. Hhoohh.." desah Johan keenakkan, badannya menggeliat sedikit.
Melihat temannya menikmati servisnya, Rudi semakin bernafsu. Dengan sebelah tangan, Rudi mengocok-ngocok kontol Johan sampai batang itu mulai mengeras. Seperti trik sulap, batang kejantanan Johan mulai memelar dan memanjang. Rudi menahan air liurnya saat menyaksikan batang itu mengeras. Kepala kontol Johan yang bersunat itu mengkilat akibat sisa air liur Rudi. Batang itu berdenyut-denyut, hidup. Tanpa ragu, Rudi langsung memasukkan seluruh kontol itu ke dalam mulutnya.
"Hhoohh.." desah Johan lagi.
Kenikmatan mengalir di tubuhnya saat batang kontolnya menerima kehangatan. Ah, tiada yang lebih nikmat daripada dioral, selain menyodomi. Seperti mesin pompa, Rudi memompa kontol Johan. Naik-turun, naik-turun, terus-menerus dengan ritme tetap. Hisapan Rudi terasa sangat bertenaga akibat nafsu yang bergelora dalam dirinya. Tak pernah disangka bahwa akhirnya dia bisa juga mewujudkan impian terbesarnya, yakni menghisap kontol Johan! Kontol Rudi sendiri mulai bangkit, membesar dan mengeras.
Sambil tetap menghisap kontol Johan, Rudi membebaskan kontolnya sendiri dari kungkungan celana panjangnya. Johan terpesona karena heran melihat kontol Rudi yang ngaceng. Baru kali ini dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri seorang pria yang terangsang akibat menghisap kontol pria lain. Bersandar pada kursinya, Johan menutup matanya, terus mendesah-desah. Oh, kenikmatan ini sungguh tak terkatakan. Rudi memang seorang penghisap kontol yang hebat!
Tubuh Johan mulai berkeringat. Dengan sekali tarik, kaos onblongnya terlepas. Rudi mendongak ke atas dan disuguhi dengan pemandangan yang menggetarkan kontolnya. Tubuh Johan yang hampir telanjang bulat itu berkilat dengan keringat. Dadanya yang padat nan berbulu halus mengembang mengempis, mengambil napas. Kedua puting kecoklatan menghiasi dadanya, semakin menambah rangsangan. Rudi berhenti menyedot kontol Johan dan langsung menggerayangi dada pria jantan itu. Seperti bayi, Rudi dengan haus menyedot-nyedot puting Johan. Sedotannya terasa kencang dan bertenaga sehingga Johan keblingsatan menahan nikmat.
"Aahh.. Oohh.. Rud.. Enak banget.. Oohh.. Jilat putingku.. Oohh.. Aahh.." Lupa akan dirinya yang heteroseksual, Johan tenggelam dalam nafsu birahi antar sesama jenis. Dia menginginkan agar Rudi melayani nafsunya. Rudi terus-menerus berpesta di atas dada Johan. Seakan-akan tak pernah puas, pemuda itu menjilat, memeras, meraba bagian pectoral Johan.
Terbakar birahi, Rudi segera melepaskan seluruh pakaiannya. Tanpa malu, Rudi memperlihatkan ketelanjangan tubuhnya di hadapan kawannya. Kontolnya masih ngaceng dan meliurkan precum. Dengan gaya yang menggoda namun maskulin, Rudi memamerkan lekuk-lekuk tubuhnya. Johan memang tidak terangsang dengan tubuh Rudi sebab dia bukan gay, namun dia terangsang saat mengingat betapa nikmatnya kuluman sahabatnya itu. Kontol Johan kembali berdenyut-denyut, ingin merasakan kenikmatan itu kembali.
"Rudi, isep lagi donk," pinta Johan manja sambil menggoyang-goyangkan kontolnya.
Dia tahu, Rudi pasti mau menghisap kontolnya lagi. Benar saja, Rudi tersenyum mesum dan senang. Pemuda itu langsung kembali berlutut dan membenamkan mulutnya di kontol Johan. Seperti serigala kelaparan, Rudi menghabisi kontol itu. Dengan rakus, batang itu dijilati, dikulum, dan dihisap. Seiring dengan hisapan Rudi yang menguat, erangan Johan pun mengeras. Pria macho itu menyerahkan kejantanannya agar bisa dimainkan oleh sahabtanya itu.
"Hhoohh.. Rud.. Enak.. Oohh.. Hisap terus.. Aahh.. Ayo Rud.. Aakkhh.." Cairan precum mengalir terus dari lubang kencing Johan dan langsung dijilat habis oleh Rudi.
SLURP! SLURP! Rudi terus mengulum kontol Johan. Pipinya terlihat menggembung-gembung, penuh dengan udara dan kontol Johan. Sebelah tanganya dipakai Rudi untuk mengocok kontolnya sendiri. Precumnya menetes-netes membasahi lantai. Semakin terbakar gairah dan nafsu, Johan menjambak rambut Rudi dan mengarahkannya untuk menghisap lebih dalam lagi.
"Mmpphh!! Mmpp!!" Hanya itulah yang keluar dari mulut Rudi.
Demi membuat temannya senang, Johan mengulurkan tangannya yang satu lagi untuk meraba-raba bahu Rudi. Tubuh Rudi memang biasa-biasa saja; tidak kurus dan tidak gemuk. Namun tubuhnya tetap nampak maskulin dan terasa nikmat jika dielus-elus. Elusan tangan Johan bergerak turun dan menemukan sepasang puting yang melenting keras. Tak ayal lagi, mereka dipermain-mainkan oleh Johan.
"Mmpphh!! Mmpphh!!" Rudi menjadi keblingsatan karena putingnya sangat sensitif. Sedotannya terasa semakin keras, keras, dan..
"Oohh!! Rud! Mau keluar!"
Secara refleks, Johan mencoba untuk menarik kontolnya keluar karena tak mau menyemburkan mnainya di dalam mulut Rudi. Baginya, hal itu terasa seperti merendahkan martabat sahabatnya itu. Namun Rudi nampak tak mau melepaskan kontol itu; dia terus saja menghisap dan menghisap. Dan Johan tak tahan lagi. Dia harus ngecret, sekarang juga!! Dengan bertenaga, pria itu mendorong kontolnya sedalam-dalamnya ke kerongkongan Rudi. Dan dengan itu, Johan meledak.
"Aarrgghh!!"
Air maninya menyembur deras, membanjiri kerongkongan Rudi yang haus akan sperma laki-laki jantan. Ccrroott!! Ccrroott!! Ccrroott!! Setiap tembakan pejuh, diiringi jeritan dan erangan nikmat dari mulut Johan ynag bergetar menahan nikmat.
"Hhoohh!! Aarrgghh!! Uuggh!! Oohh!!" Kontol Johan masih saja menembakkan spermanya, lagi, lagi, dan lagi, sampai akhirnya berhenti sama sekali.
Tubuh Johan tergolek lemas tak berdaya, letih sekali setelah mengalami orgasme yang luar biasa. Rudi nampak asyik menjilati sisa-sisa lelehan sperma di sekitar selangkangan Johan.
"Pejuh kamu enak," puji Rudi seraya berdiri dan mempertontonkan batang kontolnya yang sudah basah dan licin dengan precum. Kepala kontolnya berkilat-kilat tertimpa cahaya.
"Aahh.. Gantian saya yang mau ngecret.. Oohh.."
Rudi menutup matanya sambil meresapi nikmatnya bermasturbasi. Sekujur tubuhnya yang berlapiskan keringat mulai bergetar hebat. Disertai erangan nikmat yang membahana, Rudi menumpahkan isi kontolnya tepat ke atas dada Johan.
"Aarrgghh..!!" ccrroott!! Ccrroott!! Ccrroott!!
Masih lemas, Johan membiarkan sahabatnya menyemprotkan spermanya ke atas dadanya. Bulu-bulu halus di dada Johan nampak basah dan lengket dengan keringat. Kini, mereka basah dan ternoda dengan cairan kental keputihan dari kontol Rudi. Sperma Rudi terasa panas mendidih saat cairan itu mendarat di atas permukaan kulit Johan.
"Hhooh.." desah Rudi saat tetes pejuh yang terakhir menetes keluar dari lubang kontolnya.
Buru-buru, Rudi berlutut kembali di depan Johan. Dengan rakus, Rudi menjilat-jilati tetesan pejuhnya sendiri. Johan tentu saja terperangah. Baru kali ini dia mneyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa sahabat yang sangat dikasihinya itu ternyata suka sekali menelan air mani pria lain dan juga air maninya sendiri. Tapi asalkan Rudi bahagia, dia pun akan bahagia juga. Maka Johan membiarkan Rudi beraksi membersihkan dadanya dari cairan pejuh Rudi. SLURP! SLURP! Rudi sangat menikmati rasa pejuhnya, apalagi pejuhnya itu dijilat langsung dari kulit Johan. Ah, akhirnya impiannya terwujud..
*****
Berbulan-bulan telah berlalu setelah kejadian itu. Johan masih ingat betul betapa nikmatnya servis yang diberikan Rudi padanya. Namun Rudi tak kunjung datang sejak hari itu. Kabarnya, dia telah kembali ke Bandung. Johan berusaha untuk menghubunginya namun tiada hasil. Rudi tak pernah mau menjawab HP-nya seakan ogah berbicara. Tentu saja Johan sedih sekali karena Rudi adalah sahabatnya sejak kecil.
Johan merasa bahwa Rudi mungkin minder dan tidak enak hati dengannya setelah kejadian itu, tapi Johan tidak menyalahkannya dan juga tidak membencinya. Dia masih ingin berteman dengan Rudi. Dalam hatinya, Johan yakin bahwa suatu hari dia akan bertemu kembali dengan Rudi, sahabatnya itu. Semoga saja..
Anak Ibu Kost (Update 13 April 2011)
perkenalkan namaku Ryan (bukan Ryan Jombang lohh.. ), aku adalah mahasiswa salah satu Universitas terkenal di Yogyakarta. Aku bertempat tinggal disebuah kost2an dekat kampusku. Kostku paling lengkap hiburannya dibandingkan dengan teman kost yang lain. Di kamarku ada komputer, televisi, VCD, dan Playstation, menjadikan aku betah berlama2 dite...mpat kost.
Oh ya aku baru semester dua jadi ya masih sangat suka sekali bermain playstations. Di kost terisi hanya 6 kamar dan satu rumah induk. Keluarga dari ibu kostku mempunyai anak dua laki-laki dan satu perempuan yang masih sangat kecil (kelas 5 SD), sedangkan yang tertua kelas 3 SMU, dan adiknya yang laki-laki baru kelas 2 SMP. Selayak juga anak-anaknya sering nonton TV dan VCD, bahkan main Playstation di kamarku sehingga aku juga agak terganggu waktu tidur maupun waktu belajar. Tapi aku suka terhadap mereka, karena mereka sangat imut dan lucu.
Kadang mereka sampai malam hari main Playstation di kamarku. Mungkin libido yang tinggi atau memang hasratku untuk seks amat sangat kuat, karena aku sangat tertutup sekali. Pada waktu sore biasanya yang SMP main Playstation di kamar berdua bersamaku. Aku sering memeluknya bahkan menciumnya. Pernah suatu ketika aku tidak sanggup untuk menahan nafsuku, kupeluk dia dari belakang dan kuciumi lehernya dan memegang batang kemaluannya yang masih belum membesar sampai membesar, kadang kukocok. Kalau sudah besar kutiduri dia dan kugosok-gosokan kelaminku dengan kelamin dia, tapi masih pakai pakaian lengkap selayaknya memperkosa anak kecil. Tapi dia juga menikmatinya bahkan membalas menciumku dan memelukku. Aku belum berani untuk membuka bajunya, dan bajuku, dan itu berlangsung sampai kami berdua berkeringat dan aku “keluar” serta lemas.
Dia, setelah aku lemas melanjutkan kembali main Playstationnya. Dan setelah itu aku mandi, mandinya kebetulan kamar mandi luar dipakai oleh temanku, maka aku mandi di dalam dan bersebelahan dengan kamar mandinya keluarga ibu kost. Secara tidak sengaja juga anaknya yang SMU mandi, jadi kami berdua mandi bersama tapi lain kamar. Di atas yang menghubungkan kamar mandi, jadi tidak terpisah, untuk penerangan. Aku melongok mengintip dia dari atas dan terlihat di cermin yang ada di kamar mandinya. Dia mulai buka bajunya, dan terlihatlah badannya yang sangat mulus dan putih itu, lalu dia buka celananya, wow.. batang kemaluanku mulai menegang lagi, kupegang dan mengelus-elus batang kemaluanku, dan saat yang ditunggu dia melepaskan CD-nya (celana dalam) terlihatlah batang kemaluannya dan pantatnya yang indah itu. Yang mengherankan dia bukannya langsung mandi tapi duduk di bak mandi, dan mengambil sabun, betul sekali dia mengocok batang kemaluannya, dan terlihat batang kemaluan itu menegang dan sangatlah indahnya. Dia mulai mengocoknya dengan asyiknya tanpa sadar aku melihatnya dari atas.
Aku pun membayangkan dia dan ikut mengocok juga sambil melihat dia. Tidak lama dia mengocoknya dan keluarlah spermanya, sedangkan aku belum. Dia berbalik badan dan mengambil gayung serta menyiram spermanya yang tumpah. Aku terus mengocok sambil melihat tubuh yang begitu indah. Akhirnya aku keluar juga, dan dia mandi dengan cepat sekali. Setelah mandi dia main ke kamarku, yang biasa dia lakukan.
Dan aku belum bisa mengungkapnya, padahal ingin sekali untuk mengobrol bersama dia mengenai kejadian tadi sore itu. Dua hari kemudian dia main ke kamar kostku lagi, dan ini saat yang kutunggu karena hanya kami berdua. Aku bilang ke dia kalau aku melihat dia “ngocok” di kamar mandi. Dia hanya tertawa saja dan bilang jangan bilang sama siapa-siapa. Aku mengangguk kepala, lalu aku bilang aku juga “ngocok” waktu itu, dia kaget dan bilang, “Oh ya? Kenapa Mas enggak bilang waktu itu, kan kita bisa saling ngocokin, Mas ngocok punya saya dan saya ngocok punya Mas, pasti asyik.” Aku jadi bingung waktu itu karena kagetnya bukan main serta menyesal kenapa juga tidak aku lakukan, pokoknya campur aduk deh perasaan itu. Tapi aku menganggap ini kesempatan besar, aku bilang sama dia, “Kenapa enggak sekarang kita lakuin bersama, sambil nonton VCD, mau enggak ajak aku?” Dan dia mau. Aku ambilkan VCD yang tentu saja laki-laki sama laki-laki di sana ada adegan analnya. Dan dia bertanya, “Kok bisa pantat dimasukin ‘itu’ ya Mas?” Aku bilang, “Bisa saja, mau coba?”
Akhirnya kami buka baju dan celana masing-masing, aku malu karena punyaku sudah tegang duluan. Dia memegang tanpa malu punyaku yang sudah tegang itu dan langsung jongkok, tanpa basa-basi langsung pula punyaku dimasukkan ke mulutnya. Aku mengerang asyik bukan main dan aku mendudukan diri di kasur dan menidurkan diri, aku bilang, “Mari kita atus posisi!” Akhirnya aku di bawah dan dia di atas atau 69 dia mengulumnya seperti layaknya sudah pernah dia lakukan. Aku kewalahan, dan aku merubah posisinya, kupeluk untuk kutidurkan agar aku bisa di atas, dia pun menurut saja. Kucium dia dan dia pun membalasnya dengan asyiknya. Lidah, kami mainkan serta pinggulnya digoyangkan, aku bilang kepada dia, “Mau nggak kumasukan di pantatmu?” Dia mengangguk, dan aku menjilatinya sampai basah serta dia mengerang kenikmatan yang luar biasa sambil aku kocokkan batang kemaluannya yang lumayan besar itu walupun masih besaran punyaku.
Setelah basah aku membimbing batang kemaluanku untuk masuk ke pantatnya dan “Bless!” masuklah semuanya, dia mengerang kesakitan, bahkan hampir menjerit. Aku mengaturnya dan mengocokkan batang kemaluannya serta menambah air liurku ke anusnya dan batang kemaluanku. Aku mulai maju mundur, dan dia tetap aku kocokkan. Asyik sekali pantat yang seksi itu dimasukan batang kemaluanku. Akhirnya aku tidak kuat lagi untuk menahan kenikmatan yang berlebihan ini dan keluarlah aku. Tapi sebelum keluar, batang kemaluanku kutancapkan sampai dalam dan akhirnya keluar dengan kenikmatan yang amat sangat, sampai airmaniku keluar dari pantatnya dan dia juga mau keluar maka aku keluarkan batang kemaluanku yang masih mau asyik di pantat itu, lalu kukulum batang kemaluannya dan keluarlah airmani yang sangat sedap itu di dalam mulutku yang imut ini sampai aku tidak bisa menampung semuanya, walaupun sayang tapi memang kebanyakan sih ya. Kami main itu sampai 2 setengah jam lamanya. Dan kami berdua lemas dan saling berpelukan, berciuman, serta mengelap keringat, dan senyum yang manis itu di bibirnya.
Setelah rasa capai hilang dan keringat sudah kering, dia balik ke kamar rumahnya. Besoknya kami selalu bersama, dan akhirnya kalau tidak ada kakaknya aku juga main sama adiknya. Suatu ketika aku tidak tahan juga lihat adiknya yang masih SMP itu, akhirnya kupeluk dan kuciumi dia. Tadinya dia tidak mau digitukan karena asyik main Playstation. Akhirnya, “Ya sudah, kalau tidak mau ditiduri kamu buka celananya biar kuisep,” kataku. Dia bilang, “Buka aja, lagi.” Tidak kusia-siakan kesempatan itu. Kubuka celana itu dan “nongollah” batang kemaluan yang masih loyo itu. Aku atur duduk dia, dan aku mengulumnya langsung, lama-kelamaan akhirnya tegang juga, dan terlihat dia sudah tidak konsentrasi untuk main Playstationnya, terlebih karena kalah terus. Aku terus mengulumnya tanpa pura-pura tidak memperhatikannya. Akhirnya dia menurunkan celananya ke bawah maka asyiklah aku dengan bebas mengulumnya dan dia terlihat keasyikan, dan meninggikan joystiknya dan tiduran. Aku tidak mau untuk meluangkan waktu itu, kubuka juga celanaku dan memperlihatkan punyaku yang memang dia kalah besar sama punyaku. Aku tiduri dia dan kugesek-gesekan punyaku dangan punyanya serta kami berciuman. Aku bilang, “Kamu mau ngisep?” Dia bilang, “Boleh!”
Aku pun memutar tubuhku maka kami melakukan 69. Kumainkan jariku di pantatnya dan dia mengangkang asyik sekali memang. Aku mencoba memasukkan jariku ke dalam pantatnya, dan dia pun mengerang, “Ach..” aku kasih ludah lagi di jariku dan di pantatnya, kuoleskan bodylotion di pantatnya dan kumainkan jariku keluar masuk di pantatnya, dia pun keasyikan, dia pun melakukan hal yang sama. Asyik sekali memang, lalu aku menyuruhnya untuk memasukan batang kemaluannya yang kecil itu ke pantatku, aku masih merangkak, selayaknya doggystyle, dia asyik memaju mundurkan batang kemaluannya yang bagiku itu sama dengan jariku kalau kumainkan, beda kalau kakaknya yang memasukkan batang kemaluannya. Dia bilang, “Aku mau keluar!” Aku bilang, “Entar dulu!” dan dia menahannya, lalu kusuruh keluarkan batang kemaluannya, dan menidurkannya, dia menurut saja kupegang kakinya untuk mengangkang sambil kuoleskan bodylotion ke pantatnya, serta membimbing pelan-pelan batang kemaluanku untuk masuk ke pantatnya. Dia kesakitan tapi dia bilang, “Ayoo Mas cepet masukan dong.. asyik banget nih.” Aku pun mendorongnya dan dia menjerit, “Ach.. Mas..” dia tetap memegang batang kemaluannya yang mau keluar itu. Aku pun tidak lama keluar paling hanya lima atau enam genjotan. Tapi sebelum aku keluar, aku bilang, “Aku mau keluar nih,” dan dia pun mengocok batang kemaluannya dengan cepat dan kami keluar bareng. “Ach.. nikmat memang..”
Masnya dan adenya aku dapatkan mereka berdua. Sungguh ini suatu pengalaman yang luar biasa sekali, untuk lebih lanjutnya aku mau memikirkan apakah masnya dengan adenya mau malakukan bareng denganku alias orgy? Tunggu saja episode berikutnya. Terima kasih.
Fantasi Ari Wibowo (Update 7 April 2011)
suatu
hari saat aku sedang ke club, salah satu club di jogja aku pun
bergabung dengan beberapa teman di lantai dansa dan mulai ajib ajib
seperti biasa. sambil ngangguk ngangguk alias ajib ajib,, aku melihat
sesosok pria yang sudah tidak asing lagi bagiku dengan mengenakan kemeja
dan celain kain,,, hmmm dia terlihat sangat tampan sekali. aku pun
kemudian merasa hmm ini pasti mimpi,,, aku mencubit diriku untuk
memastikan aku sedang mimpi atau tidak, eh ternyata tidak,,, ku pun
memperjelas penglihatanku apakah benar yang aku lihat itu adalah Ari
Wibowo? ku kucak kucak mataku dan ternyata memang benar. aku lihat dia
sedang minum dengan teman temannya.
Mungkin karena aku terpesona sama sosok Ari wibowo hingga teman2nya pun mungkin artis juga tapi aku tidak memperhatikan mereka. perhatianku focus pada ari wibowo yang makin tua makin tampan dan macho. nafsuhku sebenarnya sudah bertambah tapi aku gak berani untuk mendekatinya jadi aku urungkan niatku.
tak lama kemudian teman temannya pulang, ari tinggal sendirian dan setelah menghabiskan minuman yang ada di gelasnya diapun keluar dengan gaya jalan yang sudah mabuk berat diapun kemudian terjatuh di parkiran,,, hmmm beruntung sekali aku membuntutinya dari belakan jadi aku bisa menangkatnya tanpa dilihat oleh orang lain dan aku bertanya dimanakah mobilnya. kemudian ku membopongnya naik kemobil setelah masuk mobil dia pun langsung tertidur.
berhubung aku belum bisa ngasih jalan mobil, akupun akhirnya menemaninya di dalam mobil.
melihat ari yang sudah tertidur pulas dan juga terpesona dengan ketampanannya aku pun jadi horny. AKupun memperhatikan di sekitar,, hmmm tak ada yang melihat,, aku pun kemudian mulai beraksi ku mulai dengan tangankau meraba dada ari yang lebar dan kemudian ku meraba wajahnya yang putih dan cakep,,, lalu langsung aja ku tempelkan bibirku di bibirnya dan ku mainkan lidahku di dalam bibirnya,,, hmm mungkin dia agak setengah sadar dia pun langsung membalas ciumanku,, akupun akhirnya menghisap lidahnya,,, hmmm nikmat juga…
sambil mencium dia ku mulai meraba bagian bawah tubuh ari, ku mulai dari dadanya yang berbulu halus,,, kemudian turun dan meraba batang kontolnya,, hmmm yang sekarang sudah menegang,,, dan gila,, mungkin karena dia adalah indo – blasteran indo-jerman. batang kontolnya pun guede bangat,, terutama kepalanya.. serta panjang pula… ku bisa merasakan itu meski aku belum memasukan tanganku kedalam celananya.
tanpa menyia-nyiakan waktu, aku pun kemudian melepaskan pakaiannya satu persatu mulai dari kemejanya lalu baju kausnya,,, dan kemudian celana kainnya serta celana dalam putihnya… kini ku bisa menyaksikan dia telanjang bulat dengan puas.
setelah puas ku menelanjanginya,, kini aku pun tambah horny lagi dan sambil ku isap bibirnya tanganku pun mengocok batang kontol ari yang semakin menegang dan sudah mulai nyut nyut alias udah mulai mau ereksi karena permainanku atau kocokanku semakin kencang. bisa kulihat dari cara dia menarik napas sudah bisa ditebak kalau dia sudah mau ereksi. aku pun berhenti mengocoknya dan kemudian turun kebawa dan menjilat puting susunya dan turun lagi hingga mendaratkan mulutku di batang kontolnya kini ku sudah melumat batang kontol seorang actor ari wibowo…. hmmm nikmat sekali.,,, ku mulai dari kepala kontolnya yang besar lalu ku masukan seluruh batang kontolnya ke dalam mulutku,, dan menarik napas hingga ku dengar ari mendesah kenikmatan karena kepala kontolnya tepat masuk kedalam kerongkonganku….. kemudian ku lanjutkan ku mainkan kontolnya keluar masuk di dalam mulutku dan tak lama diapun membantu memaju mundurkan pantatnya hingga kontolnya pun bertambah keluar masuk kedalam mulutku dan semakin cepat dan semakin cepat hingga kemudian dia menahat kontolnya di dalam mulutku dan aku merasakan kontolnya yang nyut nyut ternyata dia sudah muncrat di dalam mulutku,,, spermanya pun langsung kedalam tenggorokanku,,, hmmm nikmat sambil teronggah onggah napasnya karena sudah memuncratkan spermanya akupun kemudian membersihkan kontolnya dari sperma tadi lalu kemudian aku naik dan mencium nya…
kemudian aku duduk di sampingnya,,, tapi mungkin karena nafsuhku yang tinggi aku pun gak puas hanya sekali… kumulai lagi meraba kontolnya dan membuat kontolnya tegang lagi sambil menciumnya aku membisikan kata kata di telinganya,,, “mas ari,,, aku ingin kamu ML denganku” mendengar hal itu dia hanya bertanya balik “tapi gimana caranya, kamu kan cowok” akupun hanya tersenyum dan berkata ” mas ari, pasrah aja biar aku yang melakukan sendiri” dia hanya diam dan membiarkan aku melakukan apa yang aku mau…. aku kemudian melepaskan semua pakaianku satu persatu hingga kami sama sama telanjang setelah itu aku kembeli menggerayangi dia dan membuat kontolnya berdiri. setelah kontolnya tegang aku langsung duduk diatasnya,, aku memasukan batang kontolnya ke dalam lubang pantatku,,, ari masih terlihat tenang kemudian saat kepala kontolnya masuk kedalam lubang pantatku diapun mendesah seolah sakit tapi nikmat,,, aku pun melanjutkan aksiku dengan beroyang naik turun sehingga kontolnya pun keluar masuk dalam lubang pantatku. tak lama kemudian dia pun juga ternyata suka dengan permainanku diapun ikut memaju mundurkan pantatnya hingga kini semakin cepat dan semakin cepat hingga dia basah dengan keringat,,, akupun demikian, tak lama kemudian dia menciumku dan berkata “aku udah mau keluar”,, aku bilang sama mas ari “mas ari biarkan aja mas,,, sperma mas ari keluar di dalam tubuhku,,,,” kemudian dia teriak,, arrgggg arggh arggg arghh,, dan ku merasakan batang kontolnya nyut nyut di lubang pantatku dan akupun merasakan air spermanya keluar di dalam tubuhku.
hmmm setelah puas akupun duduk disampingnya dan sambil membantunya memakai pakaiannya dan aku pun demikian kemudian kami sama sama tertidur di dalam mobil.
keesokan harinya, dia bangun duluan,,, dan bertanya,,”maaf, mas siap?” aku hanya menjawab “ah mas itu gak penting,,, aku Lau,,” sambil tersenyum aku pun langsung berpamitan “udah pagi,, aku yakin mas ari banyak kerjaan,,, akku jua mau pulang,, makasih mas” dia pun hanya bingung,,gak menjawab,, mungkin dia gak tahu apa yang terjadi semalam,, tapi bagiku itu adalah hal terindah..
kemudian aku tersadar kalau ternyata aku hanya mimpi,,, setelah melihat batang kontolku tegang dan sarungku basah dengan spermaku sendiri… hmm ari ari,, aku pengen sekali bisa ML denganmu meski hanya sekali.
Mungkin karena aku terpesona sama sosok Ari wibowo hingga teman2nya pun mungkin artis juga tapi aku tidak memperhatikan mereka. perhatianku focus pada ari wibowo yang makin tua makin tampan dan macho. nafsuhku sebenarnya sudah bertambah tapi aku gak berani untuk mendekatinya jadi aku urungkan niatku.
tak lama kemudian teman temannya pulang, ari tinggal sendirian dan setelah menghabiskan minuman yang ada di gelasnya diapun keluar dengan gaya jalan yang sudah mabuk berat diapun kemudian terjatuh di parkiran,,, hmmm beruntung sekali aku membuntutinya dari belakan jadi aku bisa menangkatnya tanpa dilihat oleh orang lain dan aku bertanya dimanakah mobilnya. kemudian ku membopongnya naik kemobil setelah masuk mobil dia pun langsung tertidur.
berhubung aku belum bisa ngasih jalan mobil, akupun akhirnya menemaninya di dalam mobil.
melihat ari yang sudah tertidur pulas dan juga terpesona dengan ketampanannya aku pun jadi horny. AKupun memperhatikan di sekitar,, hmmm tak ada yang melihat,, aku pun kemudian mulai beraksi ku mulai dengan tangankau meraba dada ari yang lebar dan kemudian ku meraba wajahnya yang putih dan cakep,,, lalu langsung aja ku tempelkan bibirku di bibirnya dan ku mainkan lidahku di dalam bibirnya,,, hmm mungkin dia agak setengah sadar dia pun langsung membalas ciumanku,, akupun akhirnya menghisap lidahnya,,, hmmm nikmat juga…
sambil mencium dia ku mulai meraba bagian bawah tubuh ari, ku mulai dari dadanya yang berbulu halus,,, kemudian turun dan meraba batang kontolnya,, hmmm yang sekarang sudah menegang,,, dan gila,, mungkin karena dia adalah indo – blasteran indo-jerman. batang kontolnya pun guede bangat,, terutama kepalanya.. serta panjang pula… ku bisa merasakan itu meski aku belum memasukan tanganku kedalam celananya.
tanpa menyia-nyiakan waktu, aku pun kemudian melepaskan pakaiannya satu persatu mulai dari kemejanya lalu baju kausnya,,, dan kemudian celana kainnya serta celana dalam putihnya… kini ku bisa menyaksikan dia telanjang bulat dengan puas.
setelah puas ku menelanjanginya,, kini aku pun tambah horny lagi dan sambil ku isap bibirnya tanganku pun mengocok batang kontol ari yang semakin menegang dan sudah mulai nyut nyut alias udah mulai mau ereksi karena permainanku atau kocokanku semakin kencang. bisa kulihat dari cara dia menarik napas sudah bisa ditebak kalau dia sudah mau ereksi. aku pun berhenti mengocoknya dan kemudian turun kebawa dan menjilat puting susunya dan turun lagi hingga mendaratkan mulutku di batang kontolnya kini ku sudah melumat batang kontol seorang actor ari wibowo…. hmmm nikmat sekali.,,, ku mulai dari kepala kontolnya yang besar lalu ku masukan seluruh batang kontolnya ke dalam mulutku,, dan menarik napas hingga ku dengar ari mendesah kenikmatan karena kepala kontolnya tepat masuk kedalam kerongkonganku….. kemudian ku lanjutkan ku mainkan kontolnya keluar masuk di dalam mulutku dan tak lama diapun membantu memaju mundurkan pantatnya hingga kontolnya pun bertambah keluar masuk kedalam mulutku dan semakin cepat dan semakin cepat hingga kemudian dia menahat kontolnya di dalam mulutku dan aku merasakan kontolnya yang nyut nyut ternyata dia sudah muncrat di dalam mulutku,,, spermanya pun langsung kedalam tenggorokanku,,, hmmm nikmat sambil teronggah onggah napasnya karena sudah memuncratkan spermanya akupun kemudian membersihkan kontolnya dari sperma tadi lalu kemudian aku naik dan mencium nya…
kemudian aku duduk di sampingnya,,, tapi mungkin karena nafsuhku yang tinggi aku pun gak puas hanya sekali… kumulai lagi meraba kontolnya dan membuat kontolnya tegang lagi sambil menciumnya aku membisikan kata kata di telinganya,,, “mas ari,,, aku ingin kamu ML denganku” mendengar hal itu dia hanya bertanya balik “tapi gimana caranya, kamu kan cowok” akupun hanya tersenyum dan berkata ” mas ari, pasrah aja biar aku yang melakukan sendiri” dia hanya diam dan membiarkan aku melakukan apa yang aku mau…. aku kemudian melepaskan semua pakaianku satu persatu hingga kami sama sama telanjang setelah itu aku kembeli menggerayangi dia dan membuat kontolnya berdiri. setelah kontolnya tegang aku langsung duduk diatasnya,, aku memasukan batang kontolnya ke dalam lubang pantatku,,, ari masih terlihat tenang kemudian saat kepala kontolnya masuk kedalam lubang pantatku diapun mendesah seolah sakit tapi nikmat,,, aku pun melanjutkan aksiku dengan beroyang naik turun sehingga kontolnya pun keluar masuk dalam lubang pantatku. tak lama kemudian dia pun juga ternyata suka dengan permainanku diapun ikut memaju mundurkan pantatnya hingga kini semakin cepat dan semakin cepat hingga dia basah dengan keringat,,, akupun demikian, tak lama kemudian dia menciumku dan berkata “aku udah mau keluar”,, aku bilang sama mas ari “mas ari biarkan aja mas,,, sperma mas ari keluar di dalam tubuhku,,,,” kemudian dia teriak,, arrgggg arggh arggg arghh,, dan ku merasakan batang kontolnya nyut nyut di lubang pantatku dan akupun merasakan air spermanya keluar di dalam tubuhku.
hmmm setelah puas akupun duduk disampingnya dan sambil membantunya memakai pakaiannya dan aku pun demikian kemudian kami sama sama tertidur di dalam mobil.
keesokan harinya, dia bangun duluan,,, dan bertanya,,”maaf, mas siap?” aku hanya menjawab “ah mas itu gak penting,,, aku Lau,,” sambil tersenyum aku pun langsung berpamitan “udah pagi,, aku yakin mas ari banyak kerjaan,,, akku jua mau pulang,, makasih mas” dia pun hanya bingung,,gak menjawab,, mungkin dia gak tahu apa yang terjadi semalam,, tapi bagiku itu adalah hal terindah..
kemudian aku tersadar kalau ternyata aku hanya mimpi,,, setelah melihat batang kontolku tegang dan sarungku basah dengan spermaku sendiri… hmm ari ari,, aku pengen sekali bisa ML denganmu meski hanya sekali.
DI HOTEL (Update 4 April 2011)
Saat sedang mandi pintu tidak saya tutup karena saya pikir cuma sendirian. Sedang asyik mandi saya kaget Room Boy yang bernama Dadang masuk kedalam kamar tanpa saya tahu, rupanya dia sedang bersih-bersih tapi dari cermin yang saling berhadapan saya tahu dia memperhatikan saya terus. Saya teruskan mandi saya dengan shower. Tiba dia di depan pin...tu kamar mandi dia memperhatikan saya kembali, saya cuek saja sambil keramas rambut, lama dia bolak-balik di depan pintu.
Setelah rambut saya bilas dengan bersih, saya ambil sabun untuk badan. Tiba-tiba Room Boy itu bertanya pada saya: "Mau di mandikan mas?". Saya kaget juga mendengarnya tapi hati saya merasa senang karena tawarannya. Saya balik bertanya: "Kamu serius?" dan dia jawab: "Ya!" Dia lalu membuka semua pakaian kerjanya cuma celana dalam yang dia pakai sekarang.
Celana dalam g-string dengan ikatan tali dibagian belakan bokongnya. Tampak dari depan sedikit jelas bentuk kontolnya dengan bulu-bulu halus yang menyembul keluar dari balik celana dalamnya. Sementara saya masih dibawah shower dia mengambil sabun cair lalu mendekat kearah saya dan berkata: "Bagian badan belakang dulu mas..." Sambil berbalik membelakangi dia mulai melumuri badan belakang saya dengan sabun. Disuruhnya kedua tangan saya untuk diangkat lalu diusapkannya sabun yang ada ditelapak tangannya ke ketiak saya yang lebat dengan bulu. Kiri dan kanan tangannya saya rasakan usapannya halus sekali membuat kontol saya mulai naik...setelah itu giliran kaki saya. Direntangkannya kedua kaki saya lalu diusapkan tangannya dengan sabun mulai dari ujung kaki, betis dan paha demikian pula dengan kakiku bagian kanan. Selesai itu sekarang dia mulai menyabuni bagian bokong saya. Diusapnya dahulu dengan sabun lalu digosok-gosokannya tangannya ke kedua belahan bokong saya. Jari dan telapak tangannya terasa meremas-remas. Jari-jari tangannya sesekali menyentuh lubang bokongku lalu turun kebagian bawah selangkanganku, dipijit-pijitnya batang selangkanganku yang kurasakan sangan nikmat dan yang membuat aku senang dia menarik-narik kedua biji pelerku dengan tangannya yang penuh sabun, rasanya nikmat sekali.
Kini kubiarkan kontolku ngaceng dengan tegaknya! Dia berdiri dan belok ke arah badan depanku. Dia melihat kontolku yang sedang tegak menantang, dia kembali menyabuni kedua kakiku dari bawah sampai ke selangkanganku. Dia bertanya pada saya: "Mas kontol besar sekali mau saya sabuni juga?" itulah kata-kata yang ingin kudengar dari dia...akhirnya terjadi juga. "Ya sekalian..." jawabku. Dia jongkok tepat dengan mukanya di depan kontolku, dia mulai menyabuni batang kontolku dan pelernya...bertambah liar rasanya...batang kontolku disabunimya dengan sesekali dikocoknya. Saat aku menikmati itu dia berkata lagi:"Mas, kontolnya saya kocok ya?". Aku tidak menjawab tapi kusandarkan badanku ke dinding sambil merentangkan kedua kakiku. Kusorongkan pinggangku kemukanya dan benar pasti dia ingin mengulum kontol saya...
Kubiarkan hal itu sambil aku menikmatinya. beberapa saat kuhentikan. Kutarik dia dan kupeluk rapat-rapat. Kupelorotkan celana dalamnya hingga kontol kami saling bergesekan. kucium bibirnya lama lalu kubisikan ketelingannya:"Aku perlu lubang bokongmu..." dia kembali membalas ciumanku dibawah shower, nikmat sekali kurasakan saat itu. Lalu dia berbalik badan sehingga bokongnya menekan kontolku. Perlahan kumasukan jariku ke lubangnya lalu kontolku melesak kedalam dengan perasaan yang sungguh nikmat. Tanganku memegang batang kontolnya dan kukocok. desahan nafasnya dan lenguhannya membuatku terangsang makin hebat. Dan tak lama kupercepat gerakan kontolku keluar-masuk lubangnya dan sambil berteriak aku lepaskan spermaku ke dalam bokongnya sementara kontolnya yang kukocok menyemprotkan air maninya kemana-mana...
Puas sekali rasanya, akhirnya kami mandi kembali bersama-sama. Dibawah shower aku menciumi dia dengan gerakan yang terkandang lebut dan kasar...dia menyukainya. Room Boy, Dadangku, terima kasih! Aku rindu ingin berjumpa denganmu...
gay sejak smp
Aku
mengenal dunia ini saat umurku masih sangat muda sekali. Namaku Andi,
ini berawal saat umurku 12 tahun. Setelah aku tamat SD pada tahun 1994
aku berniat melanjutkan ke SLTP. Akan tetapi karena di desaku tempatnya
terpencil di Propinsi Lampung tidak terdapat SLTP, aku terpaksa sekolah
di tempat kakakku di kota kecil yang bernama Kota Bumi. Sebenarnya bisa
saja aku langsung sekolah di Bandar Lampung di tempat kakakku yang lain,
maklum kami berjumlah 7 bersaudara dan kebetulan aku anak bungsu. Namun
entah mengapa aku mempunyai firasat yang mengatakan bahwa jika aku
sekolah di Kota Bumi aku akan menemukan kebahagiaan. Setelah sampai di
rumah kakakku, aku dikenalkan kepada anak angkatnya yang secara otomatis
keponakan angkatku sendiri. Dia anak laki-laki yang bernama Anto
umurnya 3 tahun lebih tua dariku, namun karena dia terlambat masuk masuk
sekolah jadi ia baru kelas 2 atau tepatnya kakak kelasku. Kebetulan
kami satu sekolah dan juga aku satu kamar dengan dia. Kami berdua cepat
akrab dan selalu bersama setiap saat dan setiap waktu dengan bahagia.
Hubungan kami sangat sangat erat lebih dari saudara. Ia selalu
menemaniku, menghiburku disaat aku sedih, dan begitu pula sebaliknya.
Sehingga tak jarang kami digosipkan yang yang tidak-tidak, baik itu di
sekolah atau di lingkungan tempat kami tinggal, tapi kami hanya
menganggap hal itu sebagai angin lalu, dan tetap melakukan aktivitas
seperti biasanya.
Karena di Kota Bumi jika musim kemarau susah air, maka kami tak jarang mandi di sungai. Sering kami bedua mandi telanjang dan selalu memperhatikan kemaluan kami masing-masing. Walaupun batang kemaluannya dalam keadaan tidak tegang namun cukup besar. Lama kelamaan ada rasa suka dalam diriku kepadanya dan tampaknya dia pun begitu namun kami hanya bisa menyembunyikan rasa suka kami. Sehingga jika kami tidur aku sering menggodanya dengan cara memancingnya untuk membicarakan hal-hal yang merangsang, dan hal itu memang berhasil, karena sering kulihat ia menikmatinya. Dan tak jarang batang kemaluannya menegang dan ia bahkan menuntun tanganku untuk membelai batang kemaluannya yang memang cukup besar. Kami juga sering berciuman dan saling meraba dan memegang batang kemaluan kami secara berlawanan. Bahkan aku sudah mulai berani mencium batang kemaluannya tapi masih jijik untuk melakukan oral. Hal itu sering kami lakukan tiap malamnya tetapi hanya sebatas meraba dan berciuman, karena saat itu mungkin kami sama-sama belum sadar jika kami berdua adalah gay dan juga ditambah dengan keluguan kami yang tidak mengetahui cara berhubungan antar sesama lelaki.
Tak terasa 3 tahun sudah aku tinggal di sana dan aku juga sudah menyelesaikan sekolahku tingkat SLTP. Aku harus ke Bandar Lampung untuk melanjutkan sekolah tingkat SMU. Sejak saat itu aku jarang ke Kota Bumi karena aku sibuk dengan tugas dan kegiatanku yang baru. Namun pada saat umurku 17 tahun yaitu awal Maret tahun 1999 aku diminta menemani ayahku ke Kota Bumi. Sesampainya di sana, aku kaget melihat Anto karena ternyata ia tumbuh menjadi pria yang gagah dan ganteng. Hatiku berdegub saat aku tahu kalau aku akan tidur dengannya malam itu. Ketika hari telah menunjukkan pukul 20:00 WIB aku masuk kamar duluan untuk tidur duluan karena perjalanan yang cukup panjng membuatku lelah dan mengantuk. Namun aku sulit untuk memejamkan mata karena aku terus teringat kepadanya dan terus memikirkannya. Tidak berapa lama kemudian Anto masuk dan menutup pintu. Jantungku semakin berdegub kencang. Ia lalu mematikan lampu sehingga yang kelihatan hanyalah kegelapan. Tidak berapa lama kemudian ia berbaring di sampingku. Kemudian ia mengeluarkan sepatah kata, "Malam ini dingin ya," ujarnya. Aku hanya diam saja. Namun tak berapa lama kemudian kurasakan tangannya memegang tanganku dan menuntunku untuk memegang batang kemaluannya yang ternyata dia sudah tidak berbusana lagi. Aku belai batang kemaluannya yang panjang dan besar, ia pun mengerang keenakan. Kemudian ia melepaskan seluruh pakaianku setelah itu ia langsung menindihku sehingga batang kemaluan kami yang sudah sama-sama tegang bersenggolan. Ia mencium mulutku, kupingku, dan segala anggota tubuhku basah karena dijilatnya. Aku yang pertama melakukannya heran seganas itu tapi dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku sungguh senang.
Kami sama-sama mengerang keenakan. Apalagi saat mulutnya mengulum kemaluanku, gerakan kepalanya yang maju mundur membuatku merasa kenikmatan yang tiada taranya. Ketika aku keluar semua spermaku disedotnya namun tidak ditelannya melainkan ditumpahkannya ke batang kemaluannya dan sebagian ke diusapkannya kepantatku kemudian jari tengahnya masuk ke lubang pantatku agar lubang anusku licin. Aku mengerti maksudnya lalu aku bangun dan duduk di atas perutnya kutuntun batang kemaluanku masuk ke lubang anusku. Ketika mulai masuk aku mengerang kesakitan dan hendak akan bangun namun dia mencegahku. Lalu perlahan-lahan aku mulai menurunkan pantatku. Walaupun sakit kutahan dan hanya sampai setengah batang kemaluannya yang masuk, aku mulai menaik dan menurunkan pantatku gerakan itu kulakukan berulang-ulang walaupun aku merasakan rasa sakit yang luar biasa tapi lama kelamaan hal tersebut membuatku terbiasa dan mulai biasa menikmatinya. Dan tidak berapa lama kemudian dia memintaku untuk mempercepat gerakanku. Aku mengerti kalau dia akan keluar, benar saja tidak berapa lama kemudian dia keluar dan aku bisa merasakan spermanya tumpah dalam anusku. Setelah itu aku berbaring di sampingnya.
Aku lalu mengambil sarung dan kusuruh dia masuk ke sarungku. Kami tidur dalam keadaan bugil dalam satu sarung. Keesokan harinya aku kembali ke Bandar Lampung. Sesampainya aku di Bandar Lampung aku terus teringat dan selalu membayangkannya. Rasa rinduku yang begitu besar tak bias kutahan. Pada hari Sabtu sepulang sekolah aku ke Kota Bumi.
Ketika aku sampai, kakakku heran karena tak biasanya aku ke Kota Bumi seseriang itu, lagi pula jarak antara Kota Bumi dengan Bandar Lampung cukup jauh yaitu harus ditempuh dengan 3 jam perjalanan. Tetapi dengan berbagai alasan aku menjawabnya dan kakaku bisa menerimanya. Malam harinya sebelum tidur aku nonton TV bersama Anto, dia berbisik kepadaku, "Kamu kangenkan sama aku," godanya. Aku hanya diam menyembunyikan rasa maluku. "Jangan malu, aku juga kangen kok," bisiknya lagi. Yang aku sambut dengan senyum bahagia. Tak terpikirkan olehku ternyata dia juga menyukaiku. Ketika malam sudah larut kami masuk kamar. Di dalam kamar itu tanpa basa-basi lagi aku langsung menarik tangnnya dan lalu mencium mulutnya dan melepaskan pakaiannya. "Sabar dong Di!" bisiknya. Tapi hal itu tidak aku hiraukan. Ia pun menurutiku bahkan dengan ganas membalas ciumanku. Sambil terus berciuman ia melepaskan pakaianku. Setelah kami sama-sama bugil, kucium leher, dadanya yang bidang, ia pun mengerang keenakan dan menyuruhku untuk terus melakukannya. Lalu kukulum batang kemaluannya dan sekali-kali kukocok. Ia mengerang keenakan sambil terus membimbingku agar ke tempat tidur.
Anto menjambak rambutku, "Terus Di! Aku mau keluar nih.." erangnya. Kupercepat gerakanku berulang-ulang. Sehingga ia keluar dan spermanya muncrat ke mulutku. Aku tidak menelannya hanya kubiarkan tumpahkan di mulutku tanpa ada yang tumpah di lantai. Kemudian aku bergerak menimpa tubuhnya, kutumpahkan sperma yang ada di mulutku ke mulutnya. Ia pun menelan habis sperma yang ada di mulutku. Kemudian aku memintanya untuk menungging dia pun melakukannya, kulumuri batang kemaluanku dengan ludah dan kujilat anusnya agar basah dan licin. Lalu kutuntun batang kemaluanku masuk ke anusnya walaupun ia tampak kesakitan namun ia mengerang keenakan. Semakin lama gerakan maju mundurku semakin cepat lalu aku keluarkan spermaku di dalam anusnya. Setelah kami sama-sama lelah kami tidur sambil berpelukan gembira. Itu merupakan kenangan indah bagiku dan tak akan kulupakan seumur hidupku. Entah mengapa itu merupakan yang terahir aku bertemu dengannya, karena setelah aku kembali ke Bandar Lampung ia pergi ke Jakarta ke tempat kakaknya untuk kuliah. Aku harap ia dapat membaca cerita ini dan bisa menghubungiku karena aku masih mengharapkannya dan aku harap ia mau kembali kepadaku. Aku sudah berusaha mencari alamatnya tapi tidak berhasil. Dan bagi pembaca yang ingin berteman, bertukar pikiran denganku, silahkan kalian kirimkan e-mail, kalian pasti akan aku balas
Karena di Kota Bumi jika musim kemarau susah air, maka kami tak jarang mandi di sungai. Sering kami bedua mandi telanjang dan selalu memperhatikan kemaluan kami masing-masing. Walaupun batang kemaluannya dalam keadaan tidak tegang namun cukup besar. Lama kelamaan ada rasa suka dalam diriku kepadanya dan tampaknya dia pun begitu namun kami hanya bisa menyembunyikan rasa suka kami. Sehingga jika kami tidur aku sering menggodanya dengan cara memancingnya untuk membicarakan hal-hal yang merangsang, dan hal itu memang berhasil, karena sering kulihat ia menikmatinya. Dan tak jarang batang kemaluannya menegang dan ia bahkan menuntun tanganku untuk membelai batang kemaluannya yang memang cukup besar. Kami juga sering berciuman dan saling meraba dan memegang batang kemaluan kami secara berlawanan. Bahkan aku sudah mulai berani mencium batang kemaluannya tapi masih jijik untuk melakukan oral. Hal itu sering kami lakukan tiap malamnya tetapi hanya sebatas meraba dan berciuman, karena saat itu mungkin kami sama-sama belum sadar jika kami berdua adalah gay dan juga ditambah dengan keluguan kami yang tidak mengetahui cara berhubungan antar sesama lelaki.
Tak terasa 3 tahun sudah aku tinggal di sana dan aku juga sudah menyelesaikan sekolahku tingkat SLTP. Aku harus ke Bandar Lampung untuk melanjutkan sekolah tingkat SMU. Sejak saat itu aku jarang ke Kota Bumi karena aku sibuk dengan tugas dan kegiatanku yang baru. Namun pada saat umurku 17 tahun yaitu awal Maret tahun 1999 aku diminta menemani ayahku ke Kota Bumi. Sesampainya di sana, aku kaget melihat Anto karena ternyata ia tumbuh menjadi pria yang gagah dan ganteng. Hatiku berdegub saat aku tahu kalau aku akan tidur dengannya malam itu. Ketika hari telah menunjukkan pukul 20:00 WIB aku masuk kamar duluan untuk tidur duluan karena perjalanan yang cukup panjng membuatku lelah dan mengantuk. Namun aku sulit untuk memejamkan mata karena aku terus teringat kepadanya dan terus memikirkannya. Tidak berapa lama kemudian Anto masuk dan menutup pintu. Jantungku semakin berdegub kencang. Ia lalu mematikan lampu sehingga yang kelihatan hanyalah kegelapan. Tidak berapa lama kemudian ia berbaring di sampingku. Kemudian ia mengeluarkan sepatah kata, "Malam ini dingin ya," ujarnya. Aku hanya diam saja. Namun tak berapa lama kemudian kurasakan tangannya memegang tanganku dan menuntunku untuk memegang batang kemaluannya yang ternyata dia sudah tidak berbusana lagi. Aku belai batang kemaluannya yang panjang dan besar, ia pun mengerang keenakan. Kemudian ia melepaskan seluruh pakaianku setelah itu ia langsung menindihku sehingga batang kemaluan kami yang sudah sama-sama tegang bersenggolan. Ia mencium mulutku, kupingku, dan segala anggota tubuhku basah karena dijilatnya. Aku yang pertama melakukannya heran seganas itu tapi dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku sungguh senang.
Kami sama-sama mengerang keenakan. Apalagi saat mulutnya mengulum kemaluanku, gerakan kepalanya yang maju mundur membuatku merasa kenikmatan yang tiada taranya. Ketika aku keluar semua spermaku disedotnya namun tidak ditelannya melainkan ditumpahkannya ke batang kemaluannya dan sebagian ke diusapkannya kepantatku kemudian jari tengahnya masuk ke lubang pantatku agar lubang anusku licin. Aku mengerti maksudnya lalu aku bangun dan duduk di atas perutnya kutuntun batang kemaluanku masuk ke lubang anusku. Ketika mulai masuk aku mengerang kesakitan dan hendak akan bangun namun dia mencegahku. Lalu perlahan-lahan aku mulai menurunkan pantatku. Walaupun sakit kutahan dan hanya sampai setengah batang kemaluannya yang masuk, aku mulai menaik dan menurunkan pantatku gerakan itu kulakukan berulang-ulang walaupun aku merasakan rasa sakit yang luar biasa tapi lama kelamaan hal tersebut membuatku terbiasa dan mulai biasa menikmatinya. Dan tidak berapa lama kemudian dia memintaku untuk mempercepat gerakanku. Aku mengerti kalau dia akan keluar, benar saja tidak berapa lama kemudian dia keluar dan aku bisa merasakan spermanya tumpah dalam anusku. Setelah itu aku berbaring di sampingnya.
Aku lalu mengambil sarung dan kusuruh dia masuk ke sarungku. Kami tidur dalam keadaan bugil dalam satu sarung. Keesokan harinya aku kembali ke Bandar Lampung. Sesampainya aku di Bandar Lampung aku terus teringat dan selalu membayangkannya. Rasa rinduku yang begitu besar tak bias kutahan. Pada hari Sabtu sepulang sekolah aku ke Kota Bumi.
Ketika aku sampai, kakakku heran karena tak biasanya aku ke Kota Bumi seseriang itu, lagi pula jarak antara Kota Bumi dengan Bandar Lampung cukup jauh yaitu harus ditempuh dengan 3 jam perjalanan. Tetapi dengan berbagai alasan aku menjawabnya dan kakaku bisa menerimanya. Malam harinya sebelum tidur aku nonton TV bersama Anto, dia berbisik kepadaku, "Kamu kangenkan sama aku," godanya. Aku hanya diam menyembunyikan rasa maluku. "Jangan malu, aku juga kangen kok," bisiknya lagi. Yang aku sambut dengan senyum bahagia. Tak terpikirkan olehku ternyata dia juga menyukaiku. Ketika malam sudah larut kami masuk kamar. Di dalam kamar itu tanpa basa-basi lagi aku langsung menarik tangnnya dan lalu mencium mulutnya dan melepaskan pakaiannya. "Sabar dong Di!" bisiknya. Tapi hal itu tidak aku hiraukan. Ia pun menurutiku bahkan dengan ganas membalas ciumanku. Sambil terus berciuman ia melepaskan pakaianku. Setelah kami sama-sama bugil, kucium leher, dadanya yang bidang, ia pun mengerang keenakan dan menyuruhku untuk terus melakukannya. Lalu kukulum batang kemaluannya dan sekali-kali kukocok. Ia mengerang keenakan sambil terus membimbingku agar ke tempat tidur.
Anto menjambak rambutku, "Terus Di! Aku mau keluar nih.." erangnya. Kupercepat gerakanku berulang-ulang. Sehingga ia keluar dan spermanya muncrat ke mulutku. Aku tidak menelannya hanya kubiarkan tumpahkan di mulutku tanpa ada yang tumpah di lantai. Kemudian aku bergerak menimpa tubuhnya, kutumpahkan sperma yang ada di mulutku ke mulutnya. Ia pun menelan habis sperma yang ada di mulutku. Kemudian aku memintanya untuk menungging dia pun melakukannya, kulumuri batang kemaluanku dengan ludah dan kujilat anusnya agar basah dan licin. Lalu kutuntun batang kemaluanku masuk ke anusnya walaupun ia tampak kesakitan namun ia mengerang keenakan. Semakin lama gerakan maju mundurku semakin cepat lalu aku keluarkan spermaku di dalam anusnya. Setelah kami sama-sama lelah kami tidur sambil berpelukan gembira. Itu merupakan kenangan indah bagiku dan tak akan kulupakan seumur hidupku. Entah mengapa itu merupakan yang terahir aku bertemu dengannya, karena setelah aku kembali ke Bandar Lampung ia pergi ke Jakarta ke tempat kakaknya untuk kuliah. Aku harap ia dapat membaca cerita ini dan bisa menghubungiku karena aku masih mengharapkannya dan aku harap ia mau kembali kepadaku. Aku sudah berusaha mencari alamatnya tapi tidak berhasil. Dan bagi pembaca yang ingin berteman, bertukar pikiran denganku, silahkan kalian kirimkan e-mail, kalian pasti akan aku balas
kamar ganti fitnes
Sebetulnya
belum lama aku menjadi gay. Tepatnya baru sekitar dua tahunan. Dulu aku
adalah pria normal biasa. Dengan bentuk tubuh yang cukup ideal (meski
tidak atletis) aku mudah sekali bergaul dengan wanita. Apalagi dengan
panjang penisku yang kalau lagi maksimal panjangnya bisa saingan sama
botol Tekita. Gampang sekali bagiku untuk mengajak tidur teman-teman
wanitaku. Sampai suatu ketika ada kejadian yang membuatku berubah
haluan.
Awalnya gara-gara chatting. Aku bertemu dengan seorang pria yang mengajakku untuk threesome dengan pacarnya. Aku sih nggak keberatan, toh aku juga cukup sering ikutan sex-party yang prianya lebih dari satu. Pria itu mengundangku ke rumahnya. Entah kenapa aku jadi begitu tolol mau saja mengikuti ajakan pria tersebut. Dan setiba di rumahnya, ternyata aku setengah ditipu. Kenapa aku katakan setengah ditipu, karena ternyata pacar pria tersebut seorang waria. Terus terang waktu itu untuk kabur saja aku tidak berani karena si pria tersebut berbadan besar dan tegap. Dan entah kenapa aku juga akhirnya mau saja ikut bergumul bersama mereka, meskipun saat itu mereka tidak sampai menyodomi aku.
Satu hal yang aku heran, setelah kejadian itu aku merasa ketagihan. Aku betul-betul tak bisa melupakan jilatan, hisapan dan kocokan tangan pria dan pasangannya tersebut. Selama seminggu aku tidak bisa tidur tenang, hingga akhirnya aku memberanikan diri menelpon kembali pria tersebut dan aku katakan bahwa aku ingin mengulangi kembali peristiwa sebelumnya. Tentu saja pria tersebut menyambut gembira. Aku kembali diundang ke rumahnya, dan coba tebak! Aku disambut pria tersebut dan si waria pasangannya plus 3 orang pria temannya yang baru kukenal. Akhirnya pertemuan kedua dengan pria itu menjadi ajang sex-party kami. Dan disitulah pertama kalinya aku disodomi. Aku baru tahu bahwa ternyata ketika disodomi aku bisa mencapai orgasme dan mengeluarkan sperma.
Sejak saat itu aku mulai mengurangi hubunganku dengan wanita dan beralih ke pria, hingga sekarang. Nah, kali ini aku akan cerita salah satu pengalamanku yang cukup menarik yang kualami di fitness center tempat dimana aku biasa melakukan latihan. Hari itu aku berlatih seperti biasa. Ngomong-ngomong aku berlatih hanya sekedar menjaga kebugaran, bukan untuk membentuk otot-otot seperti kebanyakan pria yang berlatih di situ. Aku merasa ada yang memperhatikanku ketika aku sedang asyik bermain sepeda statis. Ya, betul! Pria yang kekar yang sedang mengangkat dumbel di pojok situ sejak tadi memperhatikanku. Aku sekilas melirik, ganteng juga. Mungkin usianya sekitar tiga puluhan. Hampir sepuluh tahun lebih tua dari aku. Tapi tak lama aku melirik, aku pun kembali asyik bersepeda.
Tiba-tiba pria tersebut sudah berada di sepeda statis yang ada di sebelahku. Aku sedikit terkejut. Pria tampan itu tersenyum padaku. Wajahnya rada-rada indo. Kulitnya coklat muda, ototnya mengingatkan aku pada aktor Arnold Schwarzenegger. Aku membalas tersenyum.
"Baru ya?" sapanya setengah bertanya.
"Nggak, udah hampir setahun. Cuma emang baru kali ini latihan jam segini. Biasanya sih sore atau malem." jawabku.
"Wah teratur banget ya, pantes keliatan bugar.." pujinya. Aku tersenyum.
"Ah.. bukannya lo yang lebih bugar, ototnya aja segede pepaya bangkok gitu.. hahaha.." aku menimpali pujiannya dengan bercanda. Dia juga tertawa.
Kami pun jadi asyik mengobrol. Pria tersebut bernama Albert (bukan nama asli), salah seorang DJ di club yang cukup terkenal di Jakarta. Albert hampir setiap hari berlatih, malamnya baru nge-DJ. Dari obrolan kami langsung 'connect'. Setengah mengecilkan volume suara, kami mulai bercerita tentang pengalaman seksual kami. Obrolan itu yang mendorong Albert untuk 'mencicipi' batang pusakaku.
"Di kamar ganti aja yuk.." usul Albert. Aku mengangguk setuju.
Kami pun segera menuju ke kamar ganti. Dari mimiknya kulihat Albert betul-betul sudah mupeng. Di kamar ganti yang kebetulan sedang kosong (maklum baru jam 9-an pagi), kami mengambil tempat di toilet. Albert menutup jamban tersebut dan duduk di atasnya, sementara aku berdiri di hadapannya sehingga daerah pusatku tepat berada di depan wajah Albert.
"Ooohh.. come on.." seru Albert menirukan aktor-aktor blue film.
"Gila lo, kayak di bokep aja hihihi.." cetusku.
Aku pun langsung melorotkan celana trainingku berikut celana dalamnya. Albert langsung tersentak melihat batang penisku yang masih lemas.
"Oohh shit! Lo gak disunat ya man.." komentar Albert sambil mengelus-elus batang penisku.
Aku mengangguk sambil tersenyum. Kubiarkan jemari Albert mengelus permukaan penis dan bulu-bulu jembut yang kucukur rapi.
"Anjing lo.. lemesnya aja ...
Awalnya gara-gara chatting. Aku bertemu dengan seorang pria yang mengajakku untuk threesome dengan pacarnya. Aku sih nggak keberatan, toh aku juga cukup sering ikutan sex-party yang prianya lebih dari satu. Pria itu mengundangku ke rumahnya. Entah kenapa aku jadi begitu tolol mau saja mengikuti ajakan pria tersebut. Dan setiba di rumahnya, ternyata aku setengah ditipu. Kenapa aku katakan setengah ditipu, karena ternyata pacar pria tersebut seorang waria. Terus terang waktu itu untuk kabur saja aku tidak berani karena si pria tersebut berbadan besar dan tegap. Dan entah kenapa aku juga akhirnya mau saja ikut bergumul bersama mereka, meskipun saat itu mereka tidak sampai menyodomi aku.
Satu hal yang aku heran, setelah kejadian itu aku merasa ketagihan. Aku betul-betul tak bisa melupakan jilatan, hisapan dan kocokan tangan pria dan pasangannya tersebut. Selama seminggu aku tidak bisa tidur tenang, hingga akhirnya aku memberanikan diri menelpon kembali pria tersebut dan aku katakan bahwa aku ingin mengulangi kembali peristiwa sebelumnya. Tentu saja pria tersebut menyambut gembira. Aku kembali diundang ke rumahnya, dan coba tebak! Aku disambut pria tersebut dan si waria pasangannya plus 3 orang pria temannya yang baru kukenal. Akhirnya pertemuan kedua dengan pria itu menjadi ajang sex-party kami. Dan disitulah pertama kalinya aku disodomi. Aku baru tahu bahwa ternyata ketika disodomi aku bisa mencapai orgasme dan mengeluarkan sperma.
Sejak saat itu aku mulai mengurangi hubunganku dengan wanita dan beralih ke pria, hingga sekarang. Nah, kali ini aku akan cerita salah satu pengalamanku yang cukup menarik yang kualami di fitness center tempat dimana aku biasa melakukan latihan. Hari itu aku berlatih seperti biasa. Ngomong-ngomong aku berlatih hanya sekedar menjaga kebugaran, bukan untuk membentuk otot-otot seperti kebanyakan pria yang berlatih di situ. Aku merasa ada yang memperhatikanku ketika aku sedang asyik bermain sepeda statis. Ya, betul! Pria yang kekar yang sedang mengangkat dumbel di pojok situ sejak tadi memperhatikanku. Aku sekilas melirik, ganteng juga. Mungkin usianya sekitar tiga puluhan. Hampir sepuluh tahun lebih tua dari aku. Tapi tak lama aku melirik, aku pun kembali asyik bersepeda.
Tiba-tiba pria tersebut sudah berada di sepeda statis yang ada di sebelahku. Aku sedikit terkejut. Pria tampan itu tersenyum padaku. Wajahnya rada-rada indo. Kulitnya coklat muda, ototnya mengingatkan aku pada aktor Arnold Schwarzenegger. Aku membalas tersenyum.
"Baru ya?" sapanya setengah bertanya.
"Nggak, udah hampir setahun. Cuma emang baru kali ini latihan jam segini. Biasanya sih sore atau malem." jawabku.
"Wah teratur banget ya, pantes keliatan bugar.." pujinya. Aku tersenyum.
"Ah.. bukannya lo yang lebih bugar, ototnya aja segede pepaya bangkok gitu.. hahaha.." aku menimpali pujiannya dengan bercanda. Dia juga tertawa.
Kami pun jadi asyik mengobrol. Pria tersebut bernama Albert (bukan nama asli), salah seorang DJ di club yang cukup terkenal di Jakarta. Albert hampir setiap hari berlatih, malamnya baru nge-DJ. Dari obrolan kami langsung 'connect'. Setengah mengecilkan volume suara, kami mulai bercerita tentang pengalaman seksual kami. Obrolan itu yang mendorong Albert untuk 'mencicipi' batang pusakaku.
"Di kamar ganti aja yuk.." usul Albert. Aku mengangguk setuju.
Kami pun segera menuju ke kamar ganti. Dari mimiknya kulihat Albert betul-betul sudah mupeng. Di kamar ganti yang kebetulan sedang kosong (maklum baru jam 9-an pagi), kami mengambil tempat di toilet. Albert menutup jamban tersebut dan duduk di atasnya, sementara aku berdiri di hadapannya sehingga daerah pusatku tepat berada di depan wajah Albert.
"Ooohh.. come on.." seru Albert menirukan aktor-aktor blue film.
"Gila lo, kayak di bokep aja hihihi.." cetusku.
Aku pun langsung melorotkan celana trainingku berikut celana dalamnya. Albert langsung tersentak melihat batang penisku yang masih lemas.
"Oohh shit! Lo gak disunat ya man.." komentar Albert sambil mengelus-elus batang penisku.
Aku mengangguk sambil tersenyum. Kubiarkan jemari Albert mengelus permukaan penis dan bulu-bulu jembut yang kucukur rapi.
"Anjing lo.. lemesnya aja ...
...penisku
pun mulai menegang. Albert mengocok dengan halus. Ujung kulit penisku
yang menjuntai dijilat dan diemutnya. Aku pun keasyikan. Batang penisku
semakin tegang.
Sebelah tangan Albert memeluk pantatku dan sebelah lagi digunakan untuk menggenggam penisku yang kini telah tegang, meski belum maksimal. Albert masih asik memainkan ujung kulit penisku yang belum disunat. Seperti permen karet saja, kadang diemut, digigit pelan dan dijilat. Ahh.. betul-betul nikmat, Albert tau betul dimana titik-titik rangsangku, karena dia juga pria.
Lidah Albert semakin liar menjilati batang penisku. Topi bajaku telah muncul dari balik kulit penisku. Dengan penun nafsu Albert mengulum kepala penisku sambil tangannya mengocok bagian batang. Pantatku mulai bergoyang-goyang seperti orang yang melakukan senggama. Kepala Albert juga mulai maju mundur memberi kenikmatan di penisku. Ahh.. semakin enak saja rasanya. Dengan rakus Albert menjelajahi seluruh penisku mulai dari kepala, batang, buah pelir, sampai selangkanganku dilahapnya dengan rakus. Kulihat penisku sampai basah dan licin.
Kemudian Albert menjepit batang penisku dengan kedua telapak tangannya. Lantas pria gagah itu memilin-milin penisku. Ahh.. gila, enak sekali. Di tengah-tengah kenikmatan itu Albert melengkapinya dengan mengulum bagian depan penisku. Betul-betul mentok rasanya. Pinggangku sampai bergelinjangan menahan rasa nikmat. Kedua tanganku sampai memegangi kepala Albert yang cepak.
Detik berikutnya Albert memasukkan seluruh penisku yang sudah mencapai maksimal itu ke dalam mulutnya yang hangat dan lembab. Sementara kedua tangannya mendekap pantatku erat-erat. Ahh.. nikmat sekali. Di dalam mulut, lidah Albert lincah kesana kemari memberi kenikmatan pada penisku. Kenikmatan demi kenikmatan terus mengaliri tubuhku, hingga pada suatu titik aku betul-betul merasa akan meledak. Penis dan pantatku mulai berdenyut. Hal itu dirasakan oleh Albert.
"Terus Ric.. terus.. keluarin aja di mulut gue.." seru Albert.
Aku pun membantu dengan memaju-mundurkan pantatku. Dan yang ditunggu pun tiba! Crot.. crot.. crot.. entah berapa kali semburan spermaku menyemprot di mulut Albert. Pria itu betul-betul menikmati. Dikulumnya spermaku, lantas ditelan. Sementara tubuhku agak melemas setelah melepas kenikmatan. Usai menelan spermaku, Albert berdiri dan memeluk tubuhku. Pria itu mencium bibirku dengan penuh nafsu.
"Thank's man.. mantap banget punya lo.." bisiknya di tengah-tengah ciuman.
"Yo'i.. tapi gue belum ngerasain punya lo nih.." balasku setengah meminta. Albert tersenyum penuh arti.
"Hmm.. gue juga pengen sih ngerasain all-in sama lo, kalo gitu cabut ke rumah gue yuk." ajak Albert.
"Aduh gue gak bisa sekarang, ntar ada kuliah sampe sore.." jawabku.
"Ya udah sore aja, ntar gue jemput di kampus lo deh, dimana sih?" tanya Albert.
"IBII." jawabku menyebut salah satu kampus yang cukup ngetop di daerah Sunter.
Kami pun setuju. Selesai berlatih kami pun berpisah.
Sorenya sepulang dari kuliah tanpa kusangka Albert sudah menungguku di pelataran parkir. Pria tampan itu bersandar di Honda City-nya sambil melambai ke arahku. Aku pun langsung menghampiri, dan masuk ke dalam mobilnya. Honda City tersebut langsung melesat ke arah apartemen Albert di daerah segitiga emas. Sampai di sana Albert mengajakku minum-minum untuk menghangatkan suasana. Sebotol besat vodka tersaji di atas meja.
"Nanti temen gue mau dateng, bertiga pasti lebih asyik. Dia ngiri waktu gue ceritain soal kontol lo itu hahaha.." cetus Albert.
Hmm.. rejeki nomplok. Melihat tubuh Albert yang atletis aku membayangkan kalau temannya pasti nggak jauh beda kondisinya.
Sambil menunggu kami pun ngobrol-ngobrol sambil melakukan sedikit cumbuan-cumbuan kecil. Kira-kira dua puluh menit kemudian teman Albert pun datang. Dan betapa terkejutnya aku ketika mengetahui bahwa teman Albert yang dimaksud ternyata adalah salah seorang artis sinetron pria yang cukup ngetop. Yang membuatku tambah terkejut adalah kenyataan bahwa dia sama seperti kami. Padahal kalau di sinetron-sinetron gayanya macho sekali. Si artis yang berinisial MT itu kita sebut saja James, untuk memudahkan ceritaku. Setelah berkenalan, James pun bergabung dengan acara minum-minum kami sambil bercerita-cerita.
Setelah mulai terasa setengah mabuk kami mulai terbawa suasana. Pengalaman-pengalaman yang kami lontarkan otomatis membuat kami horny. Dan entah siapa yang memulai, kami pun langsung terlibat cumbuan yang hebat. Rupanya aku sengaja dijadikan most target oleh mereka. Kelihatan sekali mereka betul-betul bernafsu denganku. Padahal tadinya kupikir yang akan menjadi most target adalah James, namun sepertinya Albert sudah terbiasa have fun dengan James.
Dengan liar kedua pria macho itu melucuti pakaianku hingga aku lebih dulu telanjang bulat. Kulihat James melotot melihat penisku yang sudah tegang sejak bercumbu dengan Albert tadi. Spontan artis sinetron tersebut langsung menggenggam penisku dan memasukkan ke dalam mulutnya. Ahh.. siapa sangka seorang artis sinetron bisa mengulum penisku. Aku betul-betul menikmatinya. Sementara Albert asyik menjilati bagian atas tubuhku. ...
Sebelah tangan Albert memeluk pantatku dan sebelah lagi digunakan untuk menggenggam penisku yang kini telah tegang, meski belum maksimal. Albert masih asik memainkan ujung kulit penisku yang belum disunat. Seperti permen karet saja, kadang diemut, digigit pelan dan dijilat. Ahh.. betul-betul nikmat, Albert tau betul dimana titik-titik rangsangku, karena dia juga pria.
Lidah Albert semakin liar menjilati batang penisku. Topi bajaku telah muncul dari balik kulit penisku. Dengan penun nafsu Albert mengulum kepala penisku sambil tangannya mengocok bagian batang. Pantatku mulai bergoyang-goyang seperti orang yang melakukan senggama. Kepala Albert juga mulai maju mundur memberi kenikmatan di penisku. Ahh.. semakin enak saja rasanya. Dengan rakus Albert menjelajahi seluruh penisku mulai dari kepala, batang, buah pelir, sampai selangkanganku dilahapnya dengan rakus. Kulihat penisku sampai basah dan licin.
Kemudian Albert menjepit batang penisku dengan kedua telapak tangannya. Lantas pria gagah itu memilin-milin penisku. Ahh.. gila, enak sekali. Di tengah-tengah kenikmatan itu Albert melengkapinya dengan mengulum bagian depan penisku. Betul-betul mentok rasanya. Pinggangku sampai bergelinjangan menahan rasa nikmat. Kedua tanganku sampai memegangi kepala Albert yang cepak.
Detik berikutnya Albert memasukkan seluruh penisku yang sudah mencapai maksimal itu ke dalam mulutnya yang hangat dan lembab. Sementara kedua tangannya mendekap pantatku erat-erat. Ahh.. nikmat sekali. Di dalam mulut, lidah Albert lincah kesana kemari memberi kenikmatan pada penisku. Kenikmatan demi kenikmatan terus mengaliri tubuhku, hingga pada suatu titik aku betul-betul merasa akan meledak. Penis dan pantatku mulai berdenyut. Hal itu dirasakan oleh Albert.
"Terus Ric.. terus.. keluarin aja di mulut gue.." seru Albert.
Aku pun membantu dengan memaju-mundurkan pantatku. Dan yang ditunggu pun tiba! Crot.. crot.. crot.. entah berapa kali semburan spermaku menyemprot di mulut Albert. Pria itu betul-betul menikmati. Dikulumnya spermaku, lantas ditelan. Sementara tubuhku agak melemas setelah melepas kenikmatan. Usai menelan spermaku, Albert berdiri dan memeluk tubuhku. Pria itu mencium bibirku dengan penuh nafsu.
"Thank's man.. mantap banget punya lo.." bisiknya di tengah-tengah ciuman.
"Yo'i.. tapi gue belum ngerasain punya lo nih.." balasku setengah meminta. Albert tersenyum penuh arti.
"Hmm.. gue juga pengen sih ngerasain all-in sama lo, kalo gitu cabut ke rumah gue yuk." ajak Albert.
"Aduh gue gak bisa sekarang, ntar ada kuliah sampe sore.." jawabku.
"Ya udah sore aja, ntar gue jemput di kampus lo deh, dimana sih?" tanya Albert.
"IBII." jawabku menyebut salah satu kampus yang cukup ngetop di daerah Sunter.
Kami pun setuju. Selesai berlatih kami pun berpisah.
Sorenya sepulang dari kuliah tanpa kusangka Albert sudah menungguku di pelataran parkir. Pria tampan itu bersandar di Honda City-nya sambil melambai ke arahku. Aku pun langsung menghampiri, dan masuk ke dalam mobilnya. Honda City tersebut langsung melesat ke arah apartemen Albert di daerah segitiga emas. Sampai di sana Albert mengajakku minum-minum untuk menghangatkan suasana. Sebotol besat vodka tersaji di atas meja.
"Nanti temen gue mau dateng, bertiga pasti lebih asyik. Dia ngiri waktu gue ceritain soal kontol lo itu hahaha.." cetus Albert.
Hmm.. rejeki nomplok. Melihat tubuh Albert yang atletis aku membayangkan kalau temannya pasti nggak jauh beda kondisinya.
Sambil menunggu kami pun ngobrol-ngobrol sambil melakukan sedikit cumbuan-cumbuan kecil. Kira-kira dua puluh menit kemudian teman Albert pun datang. Dan betapa terkejutnya aku ketika mengetahui bahwa teman Albert yang dimaksud ternyata adalah salah seorang artis sinetron pria yang cukup ngetop. Yang membuatku tambah terkejut adalah kenyataan bahwa dia sama seperti kami. Padahal kalau di sinetron-sinetron gayanya macho sekali. Si artis yang berinisial MT itu kita sebut saja James, untuk memudahkan ceritaku. Setelah berkenalan, James pun bergabung dengan acara minum-minum kami sambil bercerita-cerita.
Setelah mulai terasa setengah mabuk kami mulai terbawa suasana. Pengalaman-pengalaman yang kami lontarkan otomatis membuat kami horny. Dan entah siapa yang memulai, kami pun langsung terlibat cumbuan yang hebat. Rupanya aku sengaja dijadikan most target oleh mereka. Kelihatan sekali mereka betul-betul bernafsu denganku. Padahal tadinya kupikir yang akan menjadi most target adalah James, namun sepertinya Albert sudah terbiasa have fun dengan James.
Dengan liar kedua pria macho itu melucuti pakaianku hingga aku lebih dulu telanjang bulat. Kulihat James melotot melihat penisku yang sudah tegang sejak bercumbu dengan Albert tadi. Spontan artis sinetron tersebut langsung menggenggam penisku dan memasukkan ke dalam mulutnya. Ahh.. siapa sangka seorang artis sinetron bisa mengulum penisku. Aku betul-betul menikmatinya. Sementara Albert asyik menjilati bagian atas tubuhku. ...
...Tak sejengkal
pun dilewati Albert tanpa jilatan lidahnya yang sensasional. Sebagai
pria, kami sama-sama tau titik rangsang satu sama lain. Albert terus
menjilati sekujur tubuhku. Dan di tiap titik rangsang, pria itu agak
lama menjilatnya. Ohh.. betul-betul sensasional!
James yang asyik dengan penisku kini tak hanya menjilati penis dan buah pelirku saja, namun juga selangkangan, paha, pinggang dan pantatku. Tubuhku sampai bolak-balik berganti posisi untuk membiarkan mereka menjilati sekujur tubuhku. Nikmat sekali rasanya. Tubuhku sampai terlihat basah dan licin.
Nafsu birahi membawaku untuk menanggalkan pakaian Albert. Dalam sekejap pria gagah itu sudah berkeadaan sama denganku. Dan untuk pertama kali aku melihat penis Albert. Gila, nggak jauh beda dengan punyaku! Cuma bedanya Albert sudah disunat. Dengan penuh gairah langsung kusambar batang penis Albert yang sudah tegang. Kujilati garis-garis urat yang menghiasi batang penisnya tersebut, hingga akhirnya kukulum seluruhnya.
Albert yang menganggur mencoba melepaskan pakaian James. Tanpa keberatan, artis sinetron tersebut membantu Albert untuk melucuti dirinya sendiri. Dan sesaat kemudian kami bertiga sudah sama-sama bertelanjang bulat. Kami pun saling meng-oral. James men-service aku, sementara aku memuaskan Albert, dan Albert membuat James kelojotan dengan liukan lidahnya. Lama sekali kami melakukan itu, dan berganti-ganti posisi.
Akhirnya puncak gairah pun tiba. Albert memintaku menungging. Sambil berpegangan pada sandaran sofa, aku menuruti permintaan Albert. Lubang pantatku mulai berdenyut. Ahh.. kurasakan kepala penis Albert mulai menyentuh liang pantatku yang sudah basah. Pria itu memainkan penisnya sambil memasukkan pelan-pelan ke dalam pantatku. Slepp! Ahh.. akhirnya batang penis Albert mulai menembus pantatku. Albert mendorong perlahan. Ughh.. nikmat sekali. Pelan.. pelan.. pelan.. dan.. aahh.. kurasakan penis Albert mentok di dalam pantatku. Albert pun berteriak. Tubuh pria itu pun mulai maju mundur memberi sensasi kenikmatan di tubuhku.
Dari balik sofa, James menyodorkan batang penisnya ke mulutku. Hupff.. hampir aku sesak nafas dijejali penis berukuran sejengkal tangan orang dewasa itu. Enak sekali penisnya. James juga memegangi kepalaku yang naik turun. Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku yang menghujam pantat James dengan rudal pusakaku. Sementara Albert menyelinap masuk ke bawah tubuh James dan mengulum penis pria itu dari bawah. Uhh.. melihatnya saja membuat birahiku naik, apalagi James yang merasakannya. Aku memeluk tubuh James yang menggelinjang tak karuan.
Berikutnya giliran Albert yang dipuaskan James. Sementara aku memeluk tubuh artis sinetron itu dari belakang sambil menggesek-gesekkan batang penisku di sela-sela pantatnya. Ahh.. enak sekali. Aku mendengar Albert juga melenguh keasyikan.
Posisi terakhir adalah yang paling sensasional. Aku sudah sering melakukannya tapi tetap saja setiap melakukan selalu terasa sensasional. Albert yang bertubuh paling besar dan kekar duduk di sofa. Kemudian James duduk di pangkuan Albert dengan kondisi penis Albert yang tertanam di lubang pantat James. Dan posisi paling atas aku duduk di pangkuan James dengan penis James yang tertanam di lubang pantatku. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Memang dengan posisi ini tak banyak yang dapat kami perbuat selain menggoyang-goyangkan pantat saja.
Aku yang berada di posisi paling atas paling aktif bergoyang. Dan tubuhku juga bisa naik turun meski pelan-pelan. James mulai naik ke puncak birahi. Tangannya yang kekar menjamahi tubuhku. Sementara tubuhku terus asyik bergoyang dan naik turun.
"Ahh.. Rico.. gila lo.. enak banget man.." serunya.
Aku juga merasakan kenikmatan yang sama. Penis James yang mengulik dinding lubang pantatku membuat spermaku mulai mengalir ke arah penis.
"James gue udah naik nih.." seruku sambil terus mempercepat goyangan.
"Sama, gue juga.." seru James.
Pria itu lantas membantuku dengan mengocok batang penisku. Uhh.. birahiku sudah ke ubun-ubun. Tak lama kemudian aku merasakan semburan cairan kental beberapa kali menyemprot di lubang pantatku. James sudah mencapai orgasme. Dan cairannya yang membasahi pantatku mendorong birahiku untuk mencapai orgasme. Ditambah lagi dengan kocokan tangan James. Aahh.. crot! Muntahlah beberapa semburan sperma dari penisku.
Aku pun bangkit untuk memberi kesempatan bagi Albert untuk memuaskan sisa birahinya. Kini kulihat tubuh James yang bergoyang dan naik turun. Mereka semakin hot. Aku duduk disamping Albert untuk menggoda pria itu dengan jilatan-jilatanku. Dan itu membantunya untuk mencapai puncak birahi.
"Aahh.. Jamess.." Albert mengerang.
Dan kulihat James berhenti bergoyang. Sepertinya sperma Albert sudah menyembur di lubang pantat James.
Hari itu kami bertiga betul-betul berpesta sampai menjelang malam. Aku nggak tau berapa banyak sperma yang kami muntahkan dari batang penis kami. Ya di dalam pantat, di mulut, di badan.. pokoknya seru banget! Selesai bermain, kami mandi bersama dan masih sempat memacu birahi lagi. Tapi hanya aku dan James yang sempat orgasme sekali lagi, sementara Albert terlihat masih menyimpan sisa birahinya.
"Ntar malem abis nge-DJ gue ada date lagi man, jadi mesti irit hehehe.." jelasnya.
Selesai mandi, kami pun berpisah. James entah kemana, sementara Albert sempat mengantarku pulang ke rumahku. Setelah itu pria tampan tersebut melanjutkan pekerjaannya ke daerah pusat.
James yang asyik dengan penisku kini tak hanya menjilati penis dan buah pelirku saja, namun juga selangkangan, paha, pinggang dan pantatku. Tubuhku sampai bolak-balik berganti posisi untuk membiarkan mereka menjilati sekujur tubuhku. Nikmat sekali rasanya. Tubuhku sampai terlihat basah dan licin.
Nafsu birahi membawaku untuk menanggalkan pakaian Albert. Dalam sekejap pria gagah itu sudah berkeadaan sama denganku. Dan untuk pertama kali aku melihat penis Albert. Gila, nggak jauh beda dengan punyaku! Cuma bedanya Albert sudah disunat. Dengan penuh gairah langsung kusambar batang penis Albert yang sudah tegang. Kujilati garis-garis urat yang menghiasi batang penisnya tersebut, hingga akhirnya kukulum seluruhnya.
Albert yang menganggur mencoba melepaskan pakaian James. Tanpa keberatan, artis sinetron tersebut membantu Albert untuk melucuti dirinya sendiri. Dan sesaat kemudian kami bertiga sudah sama-sama bertelanjang bulat. Kami pun saling meng-oral. James men-service aku, sementara aku memuaskan Albert, dan Albert membuat James kelojotan dengan liukan lidahnya. Lama sekali kami melakukan itu, dan berganti-ganti posisi.
Akhirnya puncak gairah pun tiba. Albert memintaku menungging. Sambil berpegangan pada sandaran sofa, aku menuruti permintaan Albert. Lubang pantatku mulai berdenyut. Ahh.. kurasakan kepala penis Albert mulai menyentuh liang pantatku yang sudah basah. Pria itu memainkan penisnya sambil memasukkan pelan-pelan ke dalam pantatku. Slepp! Ahh.. akhirnya batang penis Albert mulai menembus pantatku. Albert mendorong perlahan. Ughh.. nikmat sekali. Pelan.. pelan.. pelan.. dan.. aahh.. kurasakan penis Albert mentok di dalam pantatku. Albert pun berteriak. Tubuh pria itu pun mulai maju mundur memberi sensasi kenikmatan di tubuhku.
Dari balik sofa, James menyodorkan batang penisnya ke mulutku. Hupff.. hampir aku sesak nafas dijejali penis berukuran sejengkal tangan orang dewasa itu. Enak sekali penisnya. James juga memegangi kepalaku yang naik turun. Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku yang menghujam pantat James dengan rudal pusakaku. Sementara Albert menyelinap masuk ke bawah tubuh James dan mengulum penis pria itu dari bawah. Uhh.. melihatnya saja membuat birahiku naik, apalagi James yang merasakannya. Aku memeluk tubuh James yang menggelinjang tak karuan.
Berikutnya giliran Albert yang dipuaskan James. Sementara aku memeluk tubuh artis sinetron itu dari belakang sambil menggesek-gesekkan batang penisku di sela-sela pantatnya. Ahh.. enak sekali. Aku mendengar Albert juga melenguh keasyikan.
Posisi terakhir adalah yang paling sensasional. Aku sudah sering melakukannya tapi tetap saja setiap melakukan selalu terasa sensasional. Albert yang bertubuh paling besar dan kekar duduk di sofa. Kemudian James duduk di pangkuan Albert dengan kondisi penis Albert yang tertanam di lubang pantat James. Dan posisi paling atas aku duduk di pangkuan James dengan penis James yang tertanam di lubang pantatku. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Memang dengan posisi ini tak banyak yang dapat kami perbuat selain menggoyang-goyangkan pantat saja.
Aku yang berada di posisi paling atas paling aktif bergoyang. Dan tubuhku juga bisa naik turun meski pelan-pelan. James mulai naik ke puncak birahi. Tangannya yang kekar menjamahi tubuhku. Sementara tubuhku terus asyik bergoyang dan naik turun.
"Ahh.. Rico.. gila lo.. enak banget man.." serunya.
Aku juga merasakan kenikmatan yang sama. Penis James yang mengulik dinding lubang pantatku membuat spermaku mulai mengalir ke arah penis.
"James gue udah naik nih.." seruku sambil terus mempercepat goyangan.
"Sama, gue juga.." seru James.
Pria itu lantas membantuku dengan mengocok batang penisku. Uhh.. birahiku sudah ke ubun-ubun. Tak lama kemudian aku merasakan semburan cairan kental beberapa kali menyemprot di lubang pantatku. James sudah mencapai orgasme. Dan cairannya yang membasahi pantatku mendorong birahiku untuk mencapai orgasme. Ditambah lagi dengan kocokan tangan James. Aahh.. crot! Muntahlah beberapa semburan sperma dari penisku.
Aku pun bangkit untuk memberi kesempatan bagi Albert untuk memuaskan sisa birahinya. Kini kulihat tubuh James yang bergoyang dan naik turun. Mereka semakin hot. Aku duduk disamping Albert untuk menggoda pria itu dengan jilatan-jilatanku. Dan itu membantunya untuk mencapai puncak birahi.
"Aahh.. Jamess.." Albert mengerang.
Dan kulihat James berhenti bergoyang. Sepertinya sperma Albert sudah menyembur di lubang pantat James.
Hari itu kami bertiga betul-betul berpesta sampai menjelang malam. Aku nggak tau berapa banyak sperma yang kami muntahkan dari batang penis kami. Ya di dalam pantat, di mulut, di badan.. pokoknya seru banget! Selesai bermain, kami mandi bersama dan masih sempat memacu birahi lagi. Tapi hanya aku dan James yang sempat orgasme sekali lagi, sementara Albert terlihat masih menyimpan sisa birahinya.
"Ntar malem abis nge-DJ gue ada date lagi man, jadi mesti irit hehehe.." jelasnya.
Selesai mandi, kami pun berpisah. James entah kemana, sementara Albert sempat mengantarku pulang ke rumahku. Setelah itu pria tampan tersebut melanjutkan pekerjaannya ke daerah pusat.
satpam baru dikantorku
Pagi
itu seperti biasanya aku datang kekantorku pagi-pagi sekali karena
memang banyak pekerjaan yang belum selesai kemarin dan harus
kuselesaikan dengan secepatnya agar pekerjaan hari ini tidak makin
bertumpuk lagi. Ketika sampai dipintu gerbang kantorku, aku disapa oleh
seseorang yang belum pernah kukenal sebelumnya.
“Selamat pagi, pak” katanya sambil berdiri tegap dengan sikap penuh hormat.
Akan tetapi aku tidak membalas salamnya tersebut, malahan aku melongo dengan rasa terpesona yang begitu hebat, ternyata di depanku telah berdiri sesosok mahkluk yang begitu sempurna, gagah, ganteng, mempunyai bodi yang atletis, berkumis sangat rapi penuh wibawa dan menjadi pujaan para wanita apalagi aku yang juga merasakan getar-getar itu sehingga aku jadi salah tingkah dihadapannya. Umurnya masih sangat muda sekali kira-kira 23 atau 24 tahun. Akhirnya aku tersenyum padanya setelah terpana untuk beberapa saat dan segera kulangkahkan kakiku untuk memasuki kantorku.
Hari itu aku begitu gelisah terbayang akan wajahnya, penampilannya yang begitu mempesona sehingga hari itu yang seharusnya aku menyelesaikan pekerjaanku kemarin akhirnya jadi kacau balau karena aku tidak bisa konsentrasi, karena disatu sisi aku hendak segera menyelesaikan pekerjaanku namun disisi lain bayangan satpam baru dikantorku itu begitu membekas dalam ingatanku, akhirnya aku jadi serba salah dan salah tingkah dalam tindakanku hari ini.
Jam istirahat siang akhirnya datang juga, aku segera cepat-cepat makan siang, dengan harapan masih ada waktu yang tersisa pada jam istirahat sehingga ada kesempatan untuk mencari informasi atau sekedar say hello padanya. Dan kesempatan itu akhirnya datang juga, ketika aka melangkahkan kakiku memasuki kantorku, aku tertegun lagi dengan senyumnya yang mengembang dihiasi kumis yang menawan dan kudengar,
“Selamat siang, pak”
“Siang” jawabku singkat.
“Eh kamu orang baru ya?” tanyaku.
“Eh, iya pak, baru hari ini saya bertugas disini” jawabnya.
“Kamu dari pendidikan akabri ya” tanyaku memancing.
“Oh, nggak pak, hanya pendidikan satpam saja selama enam bulan”
“Oh, kukira kamu dari akabri”
“Masak ada potongan sih pak, kalau saya ini jadi tentara”
“Lho, kenapa nggak, bodi boleh, tampang meyakinkan, wajah keren, kumis yahut terus apa yang kurang” cerocosku.
“Duitnya pak, yang kurang” jawabnya dengan tertawa, dan kelihatannya dia sudah makin akrab saja dalam obrolan kami siang hari itu. Tanpa terasa waktu setengah jam telah berlalu dan aku segera kembali melangkah ke dalam sambil bertanya, “Nanti pulang jam berapa?”
“Oh nanti jam 14.00, pak” jawabnya sambil tersenyum manis sekali yang makin membuatku tergila-gila.
Setelah aku mengadakan pendekatan setiap siang selama dia dinas jaga pagi sampai sore, maka suatu siang aku memberanikan diri untuk mengajaknya nonton sore nanti selepas dia tugas jaga pada pukul 14.00, yang berarti masih ada waktu dua jam sebelum aku pulang kerja pada pukul 16.00. Yang pasti kami sudah janjian disuatu tempat yang tidak jauh dari kantor kami. Siang itu rasanya jarum jam berjalan begitu lambatnya bagiku, seolah jalan jam hari ini seperti cacing yang sedang merayap. Begitu jarum jam menunjukkan pukul 16.00 tepat aku segera meninggalkan tempat dan segera menuju tempat redevous kami, dan ternyata dia sudah menungguku dengan pakaian preman yang lebih sportif kurasakan dan dia benar-benar cakep dan ganteng dengan
T-shirt dan celana jeans belelnya, makin nampak dadanya yang padat dan bidang itu, sehingga tanpa terasa aku segera merangkulnya dan aku segera ngamplok diboncengan motornya itu. Dan kami segera menuju studio 21 untuk nonton bareng, yang penting pokoknya bisa pergi dengannya perkara film yang diputar bagus atau nggak tidak jadi masalah, dan memang ketika didalam gedungpun aku tidak bisa konsentrasi untuk mengikuti alur ceritanya, karena dalam benakku seolah ada sebuah film yang sedang diputar dan yang menjadi pelakunya adalah aku dan dia, gimana yaa rasanya kalau dipeluk dia, dicium dia dan oh, kalau aku bisa ngemot penisnya dan menelan pejuhnya dan…
Dan… Masih banyak lagi bayangan-bayangan indah bersamanya, sampai tanpa terasa tangan kiriku mulai meraba pahanya dan dia diam saja ketika tanganku membuat gerakan mengelus-elus pahanya dan segera kuhentikan setelah aku sadar dari lamunanku, ketika kulirik dia, tidak ada reaksi hanya senyumnya yang memukau dalam keremangan suasana gedung bioskop. Aku tidak berani lagi untuk melangkah lebih jauh walaupun suasana gelap itu cukup mendukung untuk memulai yang jadi impianku selama ini. Kutahan hasratku sekuat-kuatnya dengan mencoba konsentrasi mengikuti alur cerita film itu. Ketika film telah usai, kutawarkan kepadanya untuk makan malam bersama dan diapun setuju, dan segera kami hampiri pujasera yang ada dilantai bawah dari gedung studio itu, ketika kami makan bersama iseng-iseng aku tanya padanya,
“Eh, kamu sudah punya pacar yaa?”
“Ah, mana ada orang yang mau sama saya, pak” jawabnya.
“Lho, masak nggak ada yang mau sama cowok seganteng dan secakep kamu gini, kalau misalnya aku jadi cewek gitu sudah kukejar terus tanpa kasih ampun” sambungku.
“Emangnya ada cewek yang kayak gitu, setahu saya cewek-cewek sekarang pada jual mahal tuh, pak” jawabnya lagi.
“Kalau misalnya ada seseorang yang mengharapkan kamu menjadi sahabatnya, kawannya, tempat curahan hatinya dan tempat berbagi suka dan duka, apakah kamu mau menerimanya tanpa ada pamrih akan tetapi dengan ketulusan hati yang paling dalam” kataku mulai romantis.
“Ah, mana ada yang mau berkawan dengan saya ini, pak” “Saya khan cuma satpam, gaji saya berapa sih pak?” jawabnya lagi.
“Kalau misalnya aku mau jadi sahabat kamu gimana?” tanyaku, sambil aku mencari jawaban dalam matanya yang terbelalak karena terkejut.
“Ah, yang benar sih pak” tanyanya lagi.
“Lho, emangnya aku punya bakat berbohong, apalagi sama kamu” lanjutku.
Dia tidak bisa menjawab hanya diam saja, dan tertunduk mukanya, entah apa yang dipikirkan dan aku sendiri juga belum berani untuk memulainya lebih jauh lagi karena aku juga belum tahu bagaimana profil dia yang sebenarnya dibalik keramahan, keakraban yang telah kita bina selama ini, siapa tahu nanti setelah dia mengetahui aku punya maksud yang lain dibalik kebaikanku padanya, malahan dia akan meninggalkan aku dan membenci aku, aku sendiri jadi gundah menghadapi semua ini. Tapi hati kecilku berontak “Semuanya harus dicoba dulu, apapun resikonya nanti urusan belakang, pokoknya berusaha dulu, dan kalau gagal yaa cari yang lain”
Mataku bersinar kembali seolah mendapat kekuatan baru dan semangat baru yang dipompakan ke dalam jiwaku, ketika kulihat dia masih tertunduk segera kuberanikan diriku untuk menyentuh tangannya dan sekaligus menggenggamnya, reaksi mulai terlihat ketika dia menatapku dengan pandangan mata yang kosong, ketika kuremas tangannya ada sedikit senyum yang dipaksakan tersungging dibibirnya.
“Ada apa?” tanyaku “Koq kamu kelihatan binggung sih?”
“Ah, nggak tahulah pak, saya jadi serba salah nih terhadap bapak, bapak begitu baik, penuh perhatian dan menghargai saya sebagai manusia seutuhnya tanpa membedakan derajat dan jenjang kedudukan” kemudian “Saya jadi terharu pak, baru kali ini saya benar-benar merasakan saya dihargai dan mendapat tempat dihadapan bapak” lanjutnya.
Agar suasana tidak beku dan kaku seperti itu terus menerus, akhirnya aku berkata “Yook, kita pulang aja, sudah malam nih”
Dia menggangguk dan segera berdiri menghampiriku dan kami berjalan seiring sambil tanganku memeluk pundaknya, kalau tadinya aku merasakan kecanggungan dalam dirinya ketika kupeluk, tetapi sekarang sudah mulai hilang rasa canggung dan segan itu, dan ketika sampai dilapangan parkir kurasakan tangannya sudah berani memeluk pinggangku dan oh bagai melambung rasanya ketika itu.
Ketika aku sudah diboncengan motornya, aku beranikan untuk memberi usul padanya, “Gimana kalau untuk malam ini kamu nginap aja dirumahku, aku tinggal sendirian koq, dan lagi hari sudah larut malam, besok kita bisa berangkat kerja barengan” tanyaku
Dan kulihat anggukan kepalanya sambil menoleh kebelakang dan tersenyum, tapi aku tidak bisa menafsirkan arti senyumannya itu, yang makin membuatku jadi panas dingin nggak karuan merasakan kejadian demi kejadian sepanjang sore sampai malam ini. Ah nggak tahulah pokoknya what happened will be will be, apapun yang terjadi terjadilah.
Sampai perjalanan malam yang dingin berakhir di depan rumahku, rasanya aku enggan turun dari boncengannya karena tanganku masih erat merangkul pinggangnya dari belakang sambil memeluk punggungnya yang terasa hangat dan kokoh itu. Akhirnya dengan rasa ogah-ogahan akhirnya aku turun juga dan kupersilahkan dia masuk dan memarkir motornya digarasi rumahku. Setelah masuk kutawarkan minuman kepadanya, tapi dia menolak katanya khan kita baru saja makan dan minum. Malah dia menyarankan untuk nonton tv sambil tiduran dan ngobrol, ok itu ide yang bagus juga dan segera dia kuajak ke dalam kamarku karena memang satu-satunya tv yang ada dirumah itu hanya ada didalam kamar tidurku. Segera kubuka seluruh bajuku dan aku segera mandi dengan air hangat, dan kurasakan badanku segar sekali setelah selesai mandi dan aku juga menyarankan kepadanya untuk mandi juga dan dia setuju untuk mengikuti jejakku yaitu mandi dengan air hangat agar badan jadi segar. Ketika dia mandi aku memakai sarung saja tanpa celana dalam dan itu sudah menjadi kebiasaanku setiap malam, karena kalau harus memakai celana dalam rasanya risih semua.
Kemudian kudengar pintu kamar mandi dibuka dan kulihat dia keluar kamar mandi hanya dengan memakai celana pendek saja tanpa baju, sehingga dadaku berdesir dalam hati aku berkata “Oh my good, sungguh sempurna betul bodi yang dimiliki mahkluk yang satu ini, dan itu merupakan idamanku, dada bidang dengan rambut yang melebar didada menyempit dipusarnya kemudian melebar lagi dan makin melebat di. Di. Dibalik celana pendeknya itu pasti sangat lebat sekali, karena dikaki yang kokoh dan pahanya yang padat berisi itu, bulu yang tumbuh juga begitu lebat.
Aku jadi bengong dan melamun lagi dengan pandangan mataku yang kosong menatapnya, hingga aku tersadar ketika kudengar suaranya
“Ada apa, pak?”
“Apa bapak sedang tidak enak badan?” tanyanya lagi.
“Oh, nggak” jawabku.
“Cuma sedikit pegal ini pinggang dan tengukku” lanjutku.
“Boleh saya memijat bapak” katanya memberanikan diri.
“Boleh, kalau kamu mau” kataku lagi.
Akupun segera menelungkupkan badanku dan dia mulai memijat tenggukku, kemudian turun kepunggungku dan begitu kurasakan hangatnya tangan yang begitu kokoh dan yang menjadi idolaku. Sampai tak terasa, aku merasakan kalau penisku sudah mulai menggeliat bangun dan tegang, tapi tentunya dia tidak mengetahui kalau aku lagi BT karena aku dalam posisi telungkup, hingga kurasakan tangannya mulai menjalari pinggang dan pinggulnya dan turun lagi kepantatku yang kenyal itu, dan oh ini yang paling bikin aku nggak kuat diperlakukan seperti itu, tapi aku masih tetap bertahan. Sampai kudengar permintaannya untuk telentang, dalam hati aku berkata, “Mati aku, padahal aku nggak pakai celana dalam dan penisku lagi ngaceng penuh, gimana nih”
Tapi aku pura-pura aja cuek, kubalikkan badanku dan otomatis selakanganku membentuk sebuah tenda dengan satu tiang. Kulirik dia, aku ingin tahu reaksinya, ternyata dengan cueknya dia mulai memijit kakiku dari bawah dan mulai ke atas, dan hal ini makin membuatku blingsatan karena nggak tahu apa maksudnya dia memperlakukan aku seperti itu, sebetulnya dia itu mau apa nggak sih, tapi jangan siksa aku seperti ini dalam gejolak berahiku yang makin tak tertahan ini. Tapi aku nggak tahu permainan apa yang sedang dia jalankan, kurasakan pijitannya sampai dipahaku dan dia juga mulai menyingkap sarungku sampai hanya tiangku saja yang masih tertutup sarung, akhirnya aku tak tahan dan hanya bisa memejamkan mataku saja mencoba untuk menepis semua angan dan gejolakku sendiri. Sampai kurasakan ada tangan hangat yang menggenggam penisku yang ngaceng dan bergerak maju mundur sambil dipijit-pijit, aku hanya bisa melenguh dan dia mungkin tahu yang kukehendaki selama ini, kudengar suaranya “Ih, penisnya bapak gede juga yaa?”
Karena aku tidak tahan diperlakukan seperti itu akhirnya tanganku meraih lehernya dan kubaringkan dia disisiku dalam keadaan telentang, dan tanpa berpikir lebih jauh lagi segera aku bangkit dari tidurku dan langsung nongkrong diatas tubuhnya yang padat berisi itu, dan mulai kuciumi pipinya, lehernya, telinganya dan kudengar suara lenguhannya, dan kembali lagi kebibirnya dan kunikmati rangsangan kumisnya yang menyentuh bibirku aku semakin tambah horny saja apalagi dengan kesegaran tubuhnya yang baru saja mandi. Kutelusuri lehernya, dadanya yang berbulu lebat dengan putingnya yang coklat kemerahan yang sempat kukagumi dan membuatku melongo sekeluarnya dia dari kamar mandi, sekarang sudah ada dihadapanku dan sedang kukecupi. Lalu turun lagi sampai kepusarnya yang berbulu lebat dan kasar itu yang makin membuatku terangsang hebat, dan dengan lidahku kutelusuri buku-buku kasar yang mengecil dipusar dan mulai melebar lagi dibawah pusar sampai tersembunyi dibalik celana pendeknya yang masih menjadi misteri itu.
Lalu aku melakukan cumbuan makin menurun sampai dikaret celana pendeknya dan kugigit karet itu sampai kebawah, dengan demikian makin nampak jelas tonjolan otot yang tegang perkasa itu dibalik celana dalamnya, karena aku sudah nggak sabar lagi segera kupelorot celana pendeknya sampai terlepas dan segera kutangkap tonjolan dibalik celana dalam itu dengan mulutku yang seperti sedang kehausan itu dan menemukan sumber air yang begitu segar. Kupermainkan untuk beberapa saat dan kulihat dia makin menggelinjang keenakan dengan cumbuanku itu, dan segara kugigit lagi celana dalamnya dengan gigiku ke arah bawah, lalu kurasakan tamparan dipipiku ketika aku membuka celana dalamnya, ternyata penisnya yang ngaceng tegak berdiri itu memantul kena kejutan dari tarikanku tadi dan terlepas bebas mengenai pipiku, kurasakan hangat, kaku dan ohhh… Is’t fantastic… Oh ternyata otot kokoh itu begitu besarnya kira-kira panjangnya 21 cm dan garis tengahnya 5 cm, yang makin membuatku tambah gila dan makin bersemangat lagi untuk menggulum ujungnya yang sudah merembes basah dengan cairannya yang keluar dan warnanya kemerah-merahan yang makin membuatku terangsang hebat.
Tanpa menunda-nunda waktu lagi segera kukulum, kuhisap dan kumasukkan ke dalam mulutku sehingga rasanya mulutku tidak mampu lagi menerima penis yang segede itu walaupun aku sudah menggangga selebar-lebarnya, yang bisa masuk hanya kepalanya saja sedangkan batangya tidak sampai seperempatnya, mulutku terasa sudah begitu penuh. Tapi nggak apa-apa, demi dia akan kuberikan servis yang sebaik-baiknya dan akan kukerahkan seluruh kemampuanku untuk memuaskan dia. Setelah aku puas mencumbui seluruh badanya dan penisnya, maka sekarang aku yang ganti tidur telentang disampingnya, dan rupanya dia juga ingin berbuat sama seperti yang telah kulakukan padanya, dia mulai menelungkup diatas pahaku dan setelah itu kurasakan ada rasa hangat dan lembut diujung kepala penisku dan ketika mataku kubuka, ternyata dia sedang menghisap penisku dengan tenangnya dan tanpa ada rasa ragu-ragu lagi dan dengan penuh kelembutan dijilatinya daerah V yang sangat enak sekali untuk dirangsang itu. Aku bertambah menggelinjang keenakan dan kegelian yang makin membuatku tambah terangsang hebat.
Akhirnya aku berinisiatif sendiri tanpa persetujuannya terlebih dulu, kuambil lotion, kuoleskan pada penisnya yang ngaceng tegak berdiri dengan angkuhnya dan besar itu, sambil kukocok-kocok naik turun, sedangkan tanganku yang satunya lagi mengambil lotion dan kuoleskan pada lobangku sambil memasukkan jariku, satu jari sampai lancar, dua jari dan tiga jari, walaupun aku sebetulnya ngeri juga melihat gede penisnya yang seperti itu jangan-jangan lobangku nggak mampu untuk dimasuki, dan gimana rasanya, apakah sakit, enak, nikmat atau oh nggak tahulah yang penting dicoba dulu pikirku dalam hati.
Setelah aku merasa sudah siap, segera aku naik ke atas tubuhnya dengan posisi duduk diatas selakangannya dan segera kubimbing penisnya dengan tanganku untuk memasuki lobangku, mulanya terasa enak, ada benda hangat yang mencoba untuk menerobos masuk, tapi makin lama kurasakan sakit sekali saat benda itu mulai menembus masuk sampai kurasakan kepala penisnya sudah masuk semua, aku menghentikannya untuk beberapa saat sampai rasa sakit itu berangsur-angsur hilang, kuteruskan lagi, berhenti lagi, kumasukkan lagi dan berhenti sejenak sampai tak terasa seluruh batangnya sepanjang 21 cm itu masuk seluruhnya dalam lobangku, aku diam sejenak untuk merasakan nikmatnya dan hangatnya penis segede itu didalam lobangku. Kemudian aku mulai mengambil gerakan naik turun diatas tubuhnya, kulihat dia juga menikmatinya dengan mata terpejam dan dada turun naik dengan nafas yang tersengal-sengal, sekali-kali diiringi dengan desisan dari mulutnya yang dihiasi kumis tebal itu.
“Oooh, oooh enak, pak”
“Enak sekali pak, rasanya kayak dapat perawan saja” lenguhnya
Aku sudah nggak peduli dengan segala ocehannya itu, setelah cukup lama aku dalam posisi seperti itu, akhirnya kucabut penisnya dari lobangku, dan seakan dia merasa menyesal dengan kejadian itu. Aku segera mengambil posisi terlentang sambil mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi dan kusuruh dia untuk mengentot aku dari atas agar dia bisa bergerak bebas menurut gayanya, dan dia mengerti apa yang kuinginkan. Segera dia bangkit dari posisi tidurnya dan jongkok di depan lobangku sambil memegang penisnya, dia masukan perlahan-lahan penisnya yang gede itu dan blesss, amblaslah semua penisnya dalam lobangku, dan segera dia melakukan gerakan maju mundur sambil memanggul kedua kakiku dibahunya agar seluruh penisnya bisa masuk semuanya. Akupun tidak tinggal diam, segera kukocok penisku sendiri dengan tanganku sambil melenguh-lenguh keenakan.
“Aooohhh, ooohhh”
“Auuuccchhh, ayo cepet kamu keluarin, aku mau keluar nih” kataku.
“Iya, bentar lagi sudah mau nih” katanya lagi.
“Kita keluarin bareng-bareng yaa” kataku lagi.
“Iya” jawabnya singkat.
“Ooohhh, ooohhh, sudah mau keluar nih”
“Ok, tungggu sebentar, ooohhh, yuuuppp, aayyyooo” kocokan tambah keras pada penisku dan “Aaahhh”
Cret, cret, cret, pejuhku menyembur diatas perutku dan dadaku dan kulihat dia segera mencabut penisnya dan dikocoknya dengan cepat diatas perutku dan cret, cret, cret, cret menyemburlah pejuhnya yang sangat banyak sekali diatas perutku dan dadaku bahkan ada sebagian yang mengenai mukaku. Bercampurlah pejuhku dan pejuhnya, kemudian dia memelukku dan badan kami serasa licin oleh pejuh kami berdua sambil digesek-gesekan diantara badan kami yang basah oleh keringat, basah oleh pejuh dan oh nikmatnya malam itu.
Kami segera bangkit dan masuk kekmar mandi untuk membersihkan diri dengan air hangat kalau tadinya kami mandi sendiri-sendiri, sekarang kami mandi berduaan, sambil saling menggosok, saling menyabuni dan kadang-kadang dengan manja kupegang penisnya yang besar itu walaupun sudah tidak tegang lagi dan kukecup ujungnya dengan bibirku.
Akhirnya, sejak malam itu dia pindah kerumahku yang memang kutempati sendirian daripada dia kehilangan uang lagi untuk kontrak kamar dan biarlah dia menjadi satpam dikantorku dan juga satpam pribadi buat diriku kalau dia tidak sedang dinas jaga malam.
“Selamat pagi, pak” katanya sambil berdiri tegap dengan sikap penuh hormat.
Akan tetapi aku tidak membalas salamnya tersebut, malahan aku melongo dengan rasa terpesona yang begitu hebat, ternyata di depanku telah berdiri sesosok mahkluk yang begitu sempurna, gagah, ganteng, mempunyai bodi yang atletis, berkumis sangat rapi penuh wibawa dan menjadi pujaan para wanita apalagi aku yang juga merasakan getar-getar itu sehingga aku jadi salah tingkah dihadapannya. Umurnya masih sangat muda sekali kira-kira 23 atau 24 tahun. Akhirnya aku tersenyum padanya setelah terpana untuk beberapa saat dan segera kulangkahkan kakiku untuk memasuki kantorku.
Hari itu aku begitu gelisah terbayang akan wajahnya, penampilannya yang begitu mempesona sehingga hari itu yang seharusnya aku menyelesaikan pekerjaanku kemarin akhirnya jadi kacau balau karena aku tidak bisa konsentrasi, karena disatu sisi aku hendak segera menyelesaikan pekerjaanku namun disisi lain bayangan satpam baru dikantorku itu begitu membekas dalam ingatanku, akhirnya aku jadi serba salah dan salah tingkah dalam tindakanku hari ini.
Jam istirahat siang akhirnya datang juga, aku segera cepat-cepat makan siang, dengan harapan masih ada waktu yang tersisa pada jam istirahat sehingga ada kesempatan untuk mencari informasi atau sekedar say hello padanya. Dan kesempatan itu akhirnya datang juga, ketika aka melangkahkan kakiku memasuki kantorku, aku tertegun lagi dengan senyumnya yang mengembang dihiasi kumis yang menawan dan kudengar,
“Selamat siang, pak”
“Siang” jawabku singkat.
“Eh kamu orang baru ya?” tanyaku.
“Eh, iya pak, baru hari ini saya bertugas disini” jawabnya.
“Kamu dari pendidikan akabri ya” tanyaku memancing.
“Oh, nggak pak, hanya pendidikan satpam saja selama enam bulan”
“Oh, kukira kamu dari akabri”
“Masak ada potongan sih pak, kalau saya ini jadi tentara”
“Lho, kenapa nggak, bodi boleh, tampang meyakinkan, wajah keren, kumis yahut terus apa yang kurang” cerocosku.
“Duitnya pak, yang kurang” jawabnya dengan tertawa, dan kelihatannya dia sudah makin akrab saja dalam obrolan kami siang hari itu. Tanpa terasa waktu setengah jam telah berlalu dan aku segera kembali melangkah ke dalam sambil bertanya, “Nanti pulang jam berapa?”
“Oh nanti jam 14.00, pak” jawabnya sambil tersenyum manis sekali yang makin membuatku tergila-gila.
Setelah aku mengadakan pendekatan setiap siang selama dia dinas jaga pagi sampai sore, maka suatu siang aku memberanikan diri untuk mengajaknya nonton sore nanti selepas dia tugas jaga pada pukul 14.00, yang berarti masih ada waktu dua jam sebelum aku pulang kerja pada pukul 16.00. Yang pasti kami sudah janjian disuatu tempat yang tidak jauh dari kantor kami. Siang itu rasanya jarum jam berjalan begitu lambatnya bagiku, seolah jalan jam hari ini seperti cacing yang sedang merayap. Begitu jarum jam menunjukkan pukul 16.00 tepat aku segera meninggalkan tempat dan segera menuju tempat redevous kami, dan ternyata dia sudah menungguku dengan pakaian preman yang lebih sportif kurasakan dan dia benar-benar cakep dan ganteng dengan
T-shirt dan celana jeans belelnya, makin nampak dadanya yang padat dan bidang itu, sehingga tanpa terasa aku segera merangkulnya dan aku segera ngamplok diboncengan motornya itu. Dan kami segera menuju studio 21 untuk nonton bareng, yang penting pokoknya bisa pergi dengannya perkara film yang diputar bagus atau nggak tidak jadi masalah, dan memang ketika didalam gedungpun aku tidak bisa konsentrasi untuk mengikuti alur ceritanya, karena dalam benakku seolah ada sebuah film yang sedang diputar dan yang menjadi pelakunya adalah aku dan dia, gimana yaa rasanya kalau dipeluk dia, dicium dia dan oh, kalau aku bisa ngemot penisnya dan menelan pejuhnya dan…
Dan… Masih banyak lagi bayangan-bayangan indah bersamanya, sampai tanpa terasa tangan kiriku mulai meraba pahanya dan dia diam saja ketika tanganku membuat gerakan mengelus-elus pahanya dan segera kuhentikan setelah aku sadar dari lamunanku, ketika kulirik dia, tidak ada reaksi hanya senyumnya yang memukau dalam keremangan suasana gedung bioskop. Aku tidak berani lagi untuk melangkah lebih jauh walaupun suasana gelap itu cukup mendukung untuk memulai yang jadi impianku selama ini. Kutahan hasratku sekuat-kuatnya dengan mencoba konsentrasi mengikuti alur cerita film itu. Ketika film telah usai, kutawarkan kepadanya untuk makan malam bersama dan diapun setuju, dan segera kami hampiri pujasera yang ada dilantai bawah dari gedung studio itu, ketika kami makan bersama iseng-iseng aku tanya padanya,
“Eh, kamu sudah punya pacar yaa?”
“Ah, mana ada orang yang mau sama saya, pak” jawabnya.
“Lho, masak nggak ada yang mau sama cowok seganteng dan secakep kamu gini, kalau misalnya aku jadi cewek gitu sudah kukejar terus tanpa kasih ampun” sambungku.
“Emangnya ada cewek yang kayak gitu, setahu saya cewek-cewek sekarang pada jual mahal tuh, pak” jawabnya lagi.
“Kalau misalnya ada seseorang yang mengharapkan kamu menjadi sahabatnya, kawannya, tempat curahan hatinya dan tempat berbagi suka dan duka, apakah kamu mau menerimanya tanpa ada pamrih akan tetapi dengan ketulusan hati yang paling dalam” kataku mulai romantis.
“Ah, mana ada yang mau berkawan dengan saya ini, pak” “Saya khan cuma satpam, gaji saya berapa sih pak?” jawabnya lagi.
“Kalau misalnya aku mau jadi sahabat kamu gimana?” tanyaku, sambil aku mencari jawaban dalam matanya yang terbelalak karena terkejut.
“Ah, yang benar sih pak” tanyanya lagi.
“Lho, emangnya aku punya bakat berbohong, apalagi sama kamu” lanjutku.
Dia tidak bisa menjawab hanya diam saja, dan tertunduk mukanya, entah apa yang dipikirkan dan aku sendiri juga belum berani untuk memulainya lebih jauh lagi karena aku juga belum tahu bagaimana profil dia yang sebenarnya dibalik keramahan, keakraban yang telah kita bina selama ini, siapa tahu nanti setelah dia mengetahui aku punya maksud yang lain dibalik kebaikanku padanya, malahan dia akan meninggalkan aku dan membenci aku, aku sendiri jadi gundah menghadapi semua ini. Tapi hati kecilku berontak “Semuanya harus dicoba dulu, apapun resikonya nanti urusan belakang, pokoknya berusaha dulu, dan kalau gagal yaa cari yang lain”
Mataku bersinar kembali seolah mendapat kekuatan baru dan semangat baru yang dipompakan ke dalam jiwaku, ketika kulihat dia masih tertunduk segera kuberanikan diriku untuk menyentuh tangannya dan sekaligus menggenggamnya, reaksi mulai terlihat ketika dia menatapku dengan pandangan mata yang kosong, ketika kuremas tangannya ada sedikit senyum yang dipaksakan tersungging dibibirnya.
“Ada apa?” tanyaku “Koq kamu kelihatan binggung sih?”
“Ah, nggak tahulah pak, saya jadi serba salah nih terhadap bapak, bapak begitu baik, penuh perhatian dan menghargai saya sebagai manusia seutuhnya tanpa membedakan derajat dan jenjang kedudukan” kemudian “Saya jadi terharu pak, baru kali ini saya benar-benar merasakan saya dihargai dan mendapat tempat dihadapan bapak” lanjutnya.
Agar suasana tidak beku dan kaku seperti itu terus menerus, akhirnya aku berkata “Yook, kita pulang aja, sudah malam nih”
Dia menggangguk dan segera berdiri menghampiriku dan kami berjalan seiring sambil tanganku memeluk pundaknya, kalau tadinya aku merasakan kecanggungan dalam dirinya ketika kupeluk, tetapi sekarang sudah mulai hilang rasa canggung dan segan itu, dan ketika sampai dilapangan parkir kurasakan tangannya sudah berani memeluk pinggangku dan oh bagai melambung rasanya ketika itu.
Ketika aku sudah diboncengan motornya, aku beranikan untuk memberi usul padanya, “Gimana kalau untuk malam ini kamu nginap aja dirumahku, aku tinggal sendirian koq, dan lagi hari sudah larut malam, besok kita bisa berangkat kerja barengan” tanyaku
Dan kulihat anggukan kepalanya sambil menoleh kebelakang dan tersenyum, tapi aku tidak bisa menafsirkan arti senyumannya itu, yang makin membuatku jadi panas dingin nggak karuan merasakan kejadian demi kejadian sepanjang sore sampai malam ini. Ah nggak tahulah pokoknya what happened will be will be, apapun yang terjadi terjadilah.
Sampai perjalanan malam yang dingin berakhir di depan rumahku, rasanya aku enggan turun dari boncengannya karena tanganku masih erat merangkul pinggangnya dari belakang sambil memeluk punggungnya yang terasa hangat dan kokoh itu. Akhirnya dengan rasa ogah-ogahan akhirnya aku turun juga dan kupersilahkan dia masuk dan memarkir motornya digarasi rumahku. Setelah masuk kutawarkan minuman kepadanya, tapi dia menolak katanya khan kita baru saja makan dan minum. Malah dia menyarankan untuk nonton tv sambil tiduran dan ngobrol, ok itu ide yang bagus juga dan segera dia kuajak ke dalam kamarku karena memang satu-satunya tv yang ada dirumah itu hanya ada didalam kamar tidurku. Segera kubuka seluruh bajuku dan aku segera mandi dengan air hangat, dan kurasakan badanku segar sekali setelah selesai mandi dan aku juga menyarankan kepadanya untuk mandi juga dan dia setuju untuk mengikuti jejakku yaitu mandi dengan air hangat agar badan jadi segar. Ketika dia mandi aku memakai sarung saja tanpa celana dalam dan itu sudah menjadi kebiasaanku setiap malam, karena kalau harus memakai celana dalam rasanya risih semua.
Kemudian kudengar pintu kamar mandi dibuka dan kulihat dia keluar kamar mandi hanya dengan memakai celana pendek saja tanpa baju, sehingga dadaku berdesir dalam hati aku berkata “Oh my good, sungguh sempurna betul bodi yang dimiliki mahkluk yang satu ini, dan itu merupakan idamanku, dada bidang dengan rambut yang melebar didada menyempit dipusarnya kemudian melebar lagi dan makin melebat di. Di. Dibalik celana pendeknya itu pasti sangat lebat sekali, karena dikaki yang kokoh dan pahanya yang padat berisi itu, bulu yang tumbuh juga begitu lebat.
Aku jadi bengong dan melamun lagi dengan pandangan mataku yang kosong menatapnya, hingga aku tersadar ketika kudengar suaranya
“Ada apa, pak?”
“Apa bapak sedang tidak enak badan?” tanyanya lagi.
“Oh, nggak” jawabku.
“Cuma sedikit pegal ini pinggang dan tengukku” lanjutku.
“Boleh saya memijat bapak” katanya memberanikan diri.
“Boleh, kalau kamu mau” kataku lagi.
Akupun segera menelungkupkan badanku dan dia mulai memijat tenggukku, kemudian turun kepunggungku dan begitu kurasakan hangatnya tangan yang begitu kokoh dan yang menjadi idolaku. Sampai tak terasa, aku merasakan kalau penisku sudah mulai menggeliat bangun dan tegang, tapi tentunya dia tidak mengetahui kalau aku lagi BT karena aku dalam posisi telungkup, hingga kurasakan tangannya mulai menjalari pinggang dan pinggulnya dan turun lagi kepantatku yang kenyal itu, dan oh ini yang paling bikin aku nggak kuat diperlakukan seperti itu, tapi aku masih tetap bertahan. Sampai kudengar permintaannya untuk telentang, dalam hati aku berkata, “Mati aku, padahal aku nggak pakai celana dalam dan penisku lagi ngaceng penuh, gimana nih”
Tapi aku pura-pura aja cuek, kubalikkan badanku dan otomatis selakanganku membentuk sebuah tenda dengan satu tiang. Kulirik dia, aku ingin tahu reaksinya, ternyata dengan cueknya dia mulai memijit kakiku dari bawah dan mulai ke atas, dan hal ini makin membuatku blingsatan karena nggak tahu apa maksudnya dia memperlakukan aku seperti itu, sebetulnya dia itu mau apa nggak sih, tapi jangan siksa aku seperti ini dalam gejolak berahiku yang makin tak tertahan ini. Tapi aku nggak tahu permainan apa yang sedang dia jalankan, kurasakan pijitannya sampai dipahaku dan dia juga mulai menyingkap sarungku sampai hanya tiangku saja yang masih tertutup sarung, akhirnya aku tak tahan dan hanya bisa memejamkan mataku saja mencoba untuk menepis semua angan dan gejolakku sendiri. Sampai kurasakan ada tangan hangat yang menggenggam penisku yang ngaceng dan bergerak maju mundur sambil dipijit-pijit, aku hanya bisa melenguh dan dia mungkin tahu yang kukehendaki selama ini, kudengar suaranya “Ih, penisnya bapak gede juga yaa?”
Karena aku tidak tahan diperlakukan seperti itu akhirnya tanganku meraih lehernya dan kubaringkan dia disisiku dalam keadaan telentang, dan tanpa berpikir lebih jauh lagi segera aku bangkit dari tidurku dan langsung nongkrong diatas tubuhnya yang padat berisi itu, dan mulai kuciumi pipinya, lehernya, telinganya dan kudengar suara lenguhannya, dan kembali lagi kebibirnya dan kunikmati rangsangan kumisnya yang menyentuh bibirku aku semakin tambah horny saja apalagi dengan kesegaran tubuhnya yang baru saja mandi. Kutelusuri lehernya, dadanya yang berbulu lebat dengan putingnya yang coklat kemerahan yang sempat kukagumi dan membuatku melongo sekeluarnya dia dari kamar mandi, sekarang sudah ada dihadapanku dan sedang kukecupi. Lalu turun lagi sampai kepusarnya yang berbulu lebat dan kasar itu yang makin membuatku terangsang hebat, dan dengan lidahku kutelusuri buku-buku kasar yang mengecil dipusar dan mulai melebar lagi dibawah pusar sampai tersembunyi dibalik celana pendeknya yang masih menjadi misteri itu.
Lalu aku melakukan cumbuan makin menurun sampai dikaret celana pendeknya dan kugigit karet itu sampai kebawah, dengan demikian makin nampak jelas tonjolan otot yang tegang perkasa itu dibalik celana dalamnya, karena aku sudah nggak sabar lagi segera kupelorot celana pendeknya sampai terlepas dan segera kutangkap tonjolan dibalik celana dalam itu dengan mulutku yang seperti sedang kehausan itu dan menemukan sumber air yang begitu segar. Kupermainkan untuk beberapa saat dan kulihat dia makin menggelinjang keenakan dengan cumbuanku itu, dan segara kugigit lagi celana dalamnya dengan gigiku ke arah bawah, lalu kurasakan tamparan dipipiku ketika aku membuka celana dalamnya, ternyata penisnya yang ngaceng tegak berdiri itu memantul kena kejutan dari tarikanku tadi dan terlepas bebas mengenai pipiku, kurasakan hangat, kaku dan ohhh… Is’t fantastic… Oh ternyata otot kokoh itu begitu besarnya kira-kira panjangnya 21 cm dan garis tengahnya 5 cm, yang makin membuatku tambah gila dan makin bersemangat lagi untuk menggulum ujungnya yang sudah merembes basah dengan cairannya yang keluar dan warnanya kemerah-merahan yang makin membuatku terangsang hebat.
Tanpa menunda-nunda waktu lagi segera kukulum, kuhisap dan kumasukkan ke dalam mulutku sehingga rasanya mulutku tidak mampu lagi menerima penis yang segede itu walaupun aku sudah menggangga selebar-lebarnya, yang bisa masuk hanya kepalanya saja sedangkan batangya tidak sampai seperempatnya, mulutku terasa sudah begitu penuh. Tapi nggak apa-apa, demi dia akan kuberikan servis yang sebaik-baiknya dan akan kukerahkan seluruh kemampuanku untuk memuaskan dia. Setelah aku puas mencumbui seluruh badanya dan penisnya, maka sekarang aku yang ganti tidur telentang disampingnya, dan rupanya dia juga ingin berbuat sama seperti yang telah kulakukan padanya, dia mulai menelungkup diatas pahaku dan setelah itu kurasakan ada rasa hangat dan lembut diujung kepala penisku dan ketika mataku kubuka, ternyata dia sedang menghisap penisku dengan tenangnya dan tanpa ada rasa ragu-ragu lagi dan dengan penuh kelembutan dijilatinya daerah V yang sangat enak sekali untuk dirangsang itu. Aku bertambah menggelinjang keenakan dan kegelian yang makin membuatku tambah terangsang hebat.
Akhirnya aku berinisiatif sendiri tanpa persetujuannya terlebih dulu, kuambil lotion, kuoleskan pada penisnya yang ngaceng tegak berdiri dengan angkuhnya dan besar itu, sambil kukocok-kocok naik turun, sedangkan tanganku yang satunya lagi mengambil lotion dan kuoleskan pada lobangku sambil memasukkan jariku, satu jari sampai lancar, dua jari dan tiga jari, walaupun aku sebetulnya ngeri juga melihat gede penisnya yang seperti itu jangan-jangan lobangku nggak mampu untuk dimasuki, dan gimana rasanya, apakah sakit, enak, nikmat atau oh nggak tahulah yang penting dicoba dulu pikirku dalam hati.
Setelah aku merasa sudah siap, segera aku naik ke atas tubuhnya dengan posisi duduk diatas selakangannya dan segera kubimbing penisnya dengan tanganku untuk memasuki lobangku, mulanya terasa enak, ada benda hangat yang mencoba untuk menerobos masuk, tapi makin lama kurasakan sakit sekali saat benda itu mulai menembus masuk sampai kurasakan kepala penisnya sudah masuk semua, aku menghentikannya untuk beberapa saat sampai rasa sakit itu berangsur-angsur hilang, kuteruskan lagi, berhenti lagi, kumasukkan lagi dan berhenti sejenak sampai tak terasa seluruh batangnya sepanjang 21 cm itu masuk seluruhnya dalam lobangku, aku diam sejenak untuk merasakan nikmatnya dan hangatnya penis segede itu didalam lobangku. Kemudian aku mulai mengambil gerakan naik turun diatas tubuhnya, kulihat dia juga menikmatinya dengan mata terpejam dan dada turun naik dengan nafas yang tersengal-sengal, sekali-kali diiringi dengan desisan dari mulutnya yang dihiasi kumis tebal itu.
“Oooh, oooh enak, pak”
“Enak sekali pak, rasanya kayak dapat perawan saja” lenguhnya
Aku sudah nggak peduli dengan segala ocehannya itu, setelah cukup lama aku dalam posisi seperti itu, akhirnya kucabut penisnya dari lobangku, dan seakan dia merasa menyesal dengan kejadian itu. Aku segera mengambil posisi terlentang sambil mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi dan kusuruh dia untuk mengentot aku dari atas agar dia bisa bergerak bebas menurut gayanya, dan dia mengerti apa yang kuinginkan. Segera dia bangkit dari posisi tidurnya dan jongkok di depan lobangku sambil memegang penisnya, dia masukan perlahan-lahan penisnya yang gede itu dan blesss, amblaslah semua penisnya dalam lobangku, dan segera dia melakukan gerakan maju mundur sambil memanggul kedua kakiku dibahunya agar seluruh penisnya bisa masuk semuanya. Akupun tidak tinggal diam, segera kukocok penisku sendiri dengan tanganku sambil melenguh-lenguh keenakan.
“Aooohhh, ooohhh”
“Auuuccchhh, ayo cepet kamu keluarin, aku mau keluar nih” kataku.
“Iya, bentar lagi sudah mau nih” katanya lagi.
“Kita keluarin bareng-bareng yaa” kataku lagi.
“Iya” jawabnya singkat.
“Ooohhh, ooohhh, sudah mau keluar nih”
“Ok, tungggu sebentar, ooohhh, yuuuppp, aayyyooo” kocokan tambah keras pada penisku dan “Aaahhh”
Cret, cret, cret, pejuhku menyembur diatas perutku dan dadaku dan kulihat dia segera mencabut penisnya dan dikocoknya dengan cepat diatas perutku dan cret, cret, cret, cret menyemburlah pejuhnya yang sangat banyak sekali diatas perutku dan dadaku bahkan ada sebagian yang mengenai mukaku. Bercampurlah pejuhku dan pejuhnya, kemudian dia memelukku dan badan kami serasa licin oleh pejuh kami berdua sambil digesek-gesekan diantara badan kami yang basah oleh keringat, basah oleh pejuh dan oh nikmatnya malam itu.
Kami segera bangkit dan masuk kekmar mandi untuk membersihkan diri dengan air hangat kalau tadinya kami mandi sendiri-sendiri, sekarang kami mandi berduaan, sambil saling menggosok, saling menyabuni dan kadang-kadang dengan manja kupegang penisnya yang besar itu walaupun sudah tidak tegang lagi dan kukecup ujungnya dengan bibirku.
Akhirnya, sejak malam itu dia pindah kerumahku yang memang kutempati sendirian daripada dia kehilangan uang lagi untuk kontrak kamar dan biarlah dia menjadi satpam dikantorku dan juga satpam pribadi buat diriku kalau dia tidak sedang dinas jaga malam.
kisahku dan sahabat sebangku
hari
ini ialah hari jumat ,dimana pada hari ini kelasku lah yang mendapatkan
jatah olahraga pada jam pertama dan kedua ,namaku Rio ,aku lelaki
berumur 18 tahun yang sekolah di sekolah swasta katolik yang cukup
terkenal di sekolahku , aku terlahir dengan sebuah kenikmatan,aku
memiliki tubuh yang sexy dan atletis ,dengan kulit putih ,rambut skin
,dan tak ada bulu sedikitpun yang menyeruak di dalam tubuhku,tak
ketinggalan aku memiliki kontol yang cukup panjang yaitu antara lima
belas cm sampai dengan tujuh belas cm sehingga membuat para gadis dann
cowok yang menyaksikkan dan mencoba kontol ku pasti langsung
ketagihan,gue juga tak kalah dengan albert einstein ,di sekolahku aku
mulai dari kelas X sampai XI selalu saja mendapat juara satu dan banyak
penghargaaan lomba cerdas cermat antar kota yang selalu aku ikuti dan
aku lah yang selalu menjadi juaranya .selain di bidang akademis di
bidang non akadamis pun aku tak kalah saing ,aku selalu jadi ketua team
basket dan sepak bola di sekolahku itu ,seluruh cewek pun banyak pula
yang naksir aku ,namun sayang sampai sekarang belum ada yang mampu
menarik perhatianku,dan dari sinilah ceritaku mendapat kenikmatan dari
temanku bermula.
* * *
Aku di kelas selalu duduk bersama dengan seorang laki laki yang cukup aneh menurutku,ia pendiam dan tidak pernah bergaul dengan siapapun kecuali aku,curhatnya dia pun ke aku,bahkan karena hal itu memnyebabkan teman temanku sering menjauhi anak ini, namanya Anggit ia seumuran denganku ia tampan dengan rambut ikal dan badan yang indah karena seringnya fitnes mungkin dan juga ia sangat baik kepadaku. Hari ini sampai pukul sebelas sekolahku masih diguyur hujan deras ,jam pulang pun berbunyi ,satu persatu temanku pun pulang ,dan sekarang hanya tinggal aku dan Anggit saja yang ada di kelas karena Anggit belum dijemput dan aku gak mau kebasahan karena baju yang ku pakai hari ini masih akan ku pakai keesokan harinya . Aku pun duduk menunggu sampai hujan reda,namun suatu hal ganjil menyeruak di benakku,anggit lelaki itu memandangku dan tersenyum manis dan kejadian ini membuatku sedikit emosi
“nggit ngapain lo senyum seyum ,mandangin gue lagi wah gak bener nih”kataku dengan sedikit menunjuk Anggit
“Rio kamu tampan banget seech gimana caranya tuh”
“wah........wah......... ini makin gak bener nih laki”kataku lagi dan kali ini aku sedikit curiga kepada anggit
“yo....... “katanyan lembut dan tanganya pun memegang tanganku dan langsung saja ku lempar tanganya dari tanganku
“nggit sarap homo lo,hujan hujan begini , kamu malah gini wih nggak nyangka aku” kataku dan aku pun pergi menjauh dari laki laki itu dan aku pun nekat basah basah kena hujan pulang daripada nanti gue di apa-apa kan ama tuh cowok wah ......tidak bisa.....! * * *
Tubuhku kini sudah basah terkena air hujan ,aku berjalan terus dan terus berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor satria ku yang aku parkir disana ,suasananya pun sepi karena semua sudah pulang maka aku pun berlari,aku segera mengambil kontak motor ku di saku ,namun tiba tiba sesuatu terjadi,aku melihat Anggit dengan cepat menghampiriku dan ia mengeluarkan sapu tangan dan langsung menutupkanya di hidungku,aku mencoba melawan ,namun sia sia ,anggit terlalu kuat untuk aku lawan dan aku sudah tak berdaya dengan bius yang ada di sapu tanganya aku pun pingsan tak ingat apa apa lagi Sesaat kemudian aku mulai sadar dan kepalaku masih sedikit pusing aku tak berdaya beberapa menit ,dan aku mulai sadar dan kaget dengan keadaanku sekarang,aku sekarang berada di sebuah kamar , telanjang bulat terlentang ,tanpa sehelai kainpun,dengan tangan terikat di sebelah kanan dan kiriku ,serta kakiku yang terikat pada sebuah tali dari kain,aku tak bisa bergerak sama sekali ,dan kulihat ada seorang anak laki laki seusiaku berdiri di sampingku ,ia hanya mengenakan handuk untuk menutupi kontolnya dan aku yakin tak salah lagi dia ialah Anggit .
“nggit anjing lo muke lo setan apa yang loe lakuin ke gue cepat bebaskan gue dasar maho lo manusia homo” aku berteriak teriak di depanya ,ia tak menggubrisku sama sekali
“ gue sayang kamu ,loe gak bisa kah mencintaiku sebagaimana aku mencintai kamu , tahukah kamu yo betapa hampanya aku tanpa dirimu” Aku pun kembali berteriak
“dasar bencong homosexs ,anjing cepet lepasin gue ,lok tidak awas kamu bukan temanku lagi gue bersumpah “
Ia pun mendekati ku dan membuka handuk nya,nampak sekali di depanku kontol berukuran besar namun agak pendek berwarna agak kehitam hitaman berdiri tepat di sampingku Tangan anggit tiba tiba saja membelai mesra kontolnya sehingga kntolnya ngaceng berat ,dan sungguh indah kelihatanya ,tapi tidak untukku Ia lalu menaiki kasur dan langsung duduk tepat di perutku anjing ,tanganya lalu memegang putingku dan memainkanya perlahan ,rasanya geli geli nikmat tai,aku mencoba melepaskan ikatan di tanganku dan tubuhku pun menggeliat kenikmatan karena putingku di belai dan di pegang mesra , Kepala anggit tiba tiba saja mendekat ke kepalaku “anjing apa yang loe lakuin tai babi” hinaku
Tanpa mendengarkan ucapanku ia tiba tiba menciumku tepat di mulutku ,aku mencoba menolak namun sayang sekali aku tak kuasa,aku hanya terdiam pasrah,dan semakin lama ke anehan terjadi ciumanya ternyata membuatku teranggsang ,kontol aku pun mulai ngaceng perlahan hingga ngaceng sepenuhnya,aku pun tanpa sadar entah karena apa membalas ciuman dari Anggit ,kami pun saling berciuman saling bertukar air liur,owhhhhhhh ,bibirku pun dilumat habis olehnya owh........yeah.....mmmmmmmmm dan ia pun melepaskan ciumanya , kini aku bagai melayang,tak kuasa menhan semua ini ,kontolku pun semakin ngaceng ,ia bangkit dari perutku dan turun serta jongkok di lantai di sebalah kasur ,lalu mendekatiku ,ia menciumi leher ku perlahan owh enak......nikmat turun hingga ke putingku dan tapat di bagian itu ia sedikit menggigit putingku ,lalu turun lagi,badanku pun sedikit menggeliat tatkala perutku di jilatnya dan penuh dengan air liurnya ,sampai akhirnya ia memegang kontolku dan menghisapnya , Hisep perlahan ,.........oehhhhhhh perlahan maju mundur nikmat sekali rasanya,perlahan damn semakin cepat owh nggit enak nggit owhhhh yeah nggit enak nggit owhhhhhhh yheah,ia semakin melahap habis kontolku dimaju mundurkan di mulutnya yang seperti vagina itu owh yeahhhhhhh nancap enak nggit owhhhh ,ia semakin membuatku membuka dan menutup mata karena kenikmatan ,kontolku pun semakin bergetar , bergetar pelahan owh ywahhhhh ia semakin mempercepat hisapanya ,dan kontolku semakin bergetar kuat dan owhhhhhhhhh yeahhhhhh owhhhh yeahhhhhhh owhhhhhhhhhhhhhhhh nikmat yeah oawhhhhhhhhhhhh crotttt.....crot.......... kontolku pun mengeluarkan seperma dan rasanya nikmat sekali apalagi ini kali pertama ku kontolku di hisep dan di emut oleh seorang cowok owhhhhhhh nggit nikmat nggit Aku pun melemas aku tak bertenaga sedikit pun Anggitpun membiarkan pejuh dan spermaku keluar di mulutnya ,malah sempat kulihat ia meminum sperma itu langsung di kontolku tanpa menumpahkan nya sedikitpun di kasur atau di tubuhku ,lalu ia berdiri,ia kemudian membuka tali yang ada di tangan dan kakiku,aku sungguh kenikmatan sehingga takingin rasanya aku untuk membalas dendsam kepadanya * * *
Aku kini udah terburu dan nanggung ,aku akhirnya memberanikan diri
“ nggit aku pingin ngentot kamu”
“silahkan yo tubuhku semua buatkamu ,kalau perlu nyawaku juga buat kamu”kata anggit
Anggit pun gantian yang tidur tengkurap ,lalu ia sedikit mengangkat pantatnya Aku segera mengocok kontolku agar kontolku semakin jreng dan ngaceng semakin penuh
Akhirnya aku pun mengoles kontolku dengan minyak telon yang di meja kamar anggit ,yang sebelumnya sudah di siapkan oleh anggit Aku mengoles juga pantat atau silit anggit dengan minya telon juga, dan perlahan aku memegang kontolku dengan kedua tanganku dan memasukkan kontolku sedikit demi sedikit ke dalam pantat anggit Anggit menjerit ketika kontolku masuk namun ia diam dan mencoba menahan sakitnya Aku pun mulai menggenjot kontolku ,owhhh yeahhhhh enak nggit sumpah lubang kontol kamu ternyata masih perawan Aku pun memajukan memasukkan dan mengeluarkan kontolku dari silit anggit ,maju .....
yeahhhh nggit enak nggit..........masuk.....maju mundur maju mundur Anggit pun hanya merintih ...........owhhhhhhh yeahhhhhhhhh owhhhhhhhh enakk yo kau bener bener pangeranku Aku pun menggenjot ia semakin cepat owhhhhhhh yeahhhhh Ia terlihat sangat kesakitan,tapi aku tak peduli ,aku tetap memasukkan kontolku dan memaju mundurkan kontolku rasa nikmat ini sungguh tak bisa terbayangkan Owhhhhhhhhhhh clok clok clok Mmmmmmmmm yeahhhh mmmmmmmmmmm clok clok clok suara kkontolku masuk ke silit anggit membuatku semakin menggila ,aku tak tahu kalau ternyata selit atau pantat seorang laki laki itu seperti ini ,buat para gay sungguh rugi kalau belum pernah merasakan pantat cowok Owhhhhhhhhh setelah beberapa saat Aku pun ganti posisi kini giliran aku yang dalam pusisi duduk dan anggit yang memasukkan silitnya ke kontolku ,dan aku goyangkan kontolku nikmat sekali sungguh tak bisa dibayangkan owhhhhhh Yeahhhhhhhhhhhh owhhhhhhhhhhhhhhhhh kontolku pun mulai bergetar owhh sit Owhhhhhhhhhhh yeahhhhhhhhhhhhh uwhhhhhhhhhhhhhhhh yeah oewah owah owahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Crot crot croooooooooooooooooooooooot kontolku pun kembali mengeluarkan sperma yang banyak dan kali ini tepat di silit anggit anggit pun demikian ia pun mengeluarkan spermanya dan owhhhhhhhhhhhhhhhhh nikmat kedua silitnya semakin mengapit kontol ku tatkala sperma anggit keluar owhhhhhhhhhhhh Aku sungguh lemas sekali Tak tertahankan sama sekali Bahkan hari ini mungkin aku pulang agak sorean ,karena aku masih kenikmatan di rumah anggit Sejak saat itu hubungan ku dengan anggit sangat sinis aku benci sekali sama dia Hingga ia pun akhirnya pindah sekolah ke pulau bali Tapi aku tak bisa melupakan kejadian jumat sepulang sekolah ini Dan biarlah ini menjadi rahasia ,aku ,anggit
* * *
Aku di kelas selalu duduk bersama dengan seorang laki laki yang cukup aneh menurutku,ia pendiam dan tidak pernah bergaul dengan siapapun kecuali aku,curhatnya dia pun ke aku,bahkan karena hal itu memnyebabkan teman temanku sering menjauhi anak ini, namanya Anggit ia seumuran denganku ia tampan dengan rambut ikal dan badan yang indah karena seringnya fitnes mungkin dan juga ia sangat baik kepadaku. Hari ini sampai pukul sebelas sekolahku masih diguyur hujan deras ,jam pulang pun berbunyi ,satu persatu temanku pun pulang ,dan sekarang hanya tinggal aku dan Anggit saja yang ada di kelas karena Anggit belum dijemput dan aku gak mau kebasahan karena baju yang ku pakai hari ini masih akan ku pakai keesokan harinya . Aku pun duduk menunggu sampai hujan reda,namun suatu hal ganjil menyeruak di benakku,anggit lelaki itu memandangku dan tersenyum manis dan kejadian ini membuatku sedikit emosi
“nggit ngapain lo senyum seyum ,mandangin gue lagi wah gak bener nih”kataku dengan sedikit menunjuk Anggit
“Rio kamu tampan banget seech gimana caranya tuh”
“wah........wah......... ini makin gak bener nih laki”kataku lagi dan kali ini aku sedikit curiga kepada anggit
“yo....... “katanyan lembut dan tanganya pun memegang tanganku dan langsung saja ku lempar tanganya dari tanganku
“nggit sarap homo lo,hujan hujan begini , kamu malah gini wih nggak nyangka aku” kataku dan aku pun pergi menjauh dari laki laki itu dan aku pun nekat basah basah kena hujan pulang daripada nanti gue di apa-apa kan ama tuh cowok wah ......tidak bisa.....! * * *
Tubuhku kini sudah basah terkena air hujan ,aku berjalan terus dan terus berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor satria ku yang aku parkir disana ,suasananya pun sepi karena semua sudah pulang maka aku pun berlari,aku segera mengambil kontak motor ku di saku ,namun tiba tiba sesuatu terjadi,aku melihat Anggit dengan cepat menghampiriku dan ia mengeluarkan sapu tangan dan langsung menutupkanya di hidungku,aku mencoba melawan ,namun sia sia ,anggit terlalu kuat untuk aku lawan dan aku sudah tak berdaya dengan bius yang ada di sapu tanganya aku pun pingsan tak ingat apa apa lagi Sesaat kemudian aku mulai sadar dan kepalaku masih sedikit pusing aku tak berdaya beberapa menit ,dan aku mulai sadar dan kaget dengan keadaanku sekarang,aku sekarang berada di sebuah kamar , telanjang bulat terlentang ,tanpa sehelai kainpun,dengan tangan terikat di sebelah kanan dan kiriku ,serta kakiku yang terikat pada sebuah tali dari kain,aku tak bisa bergerak sama sekali ,dan kulihat ada seorang anak laki laki seusiaku berdiri di sampingku ,ia hanya mengenakan handuk untuk menutupi kontolnya dan aku yakin tak salah lagi dia ialah Anggit .
“nggit anjing lo muke lo setan apa yang loe lakuin ke gue cepat bebaskan gue dasar maho lo manusia homo” aku berteriak teriak di depanya ,ia tak menggubrisku sama sekali
“ gue sayang kamu ,loe gak bisa kah mencintaiku sebagaimana aku mencintai kamu , tahukah kamu yo betapa hampanya aku tanpa dirimu” Aku pun kembali berteriak
“dasar bencong homosexs ,anjing cepet lepasin gue ,lok tidak awas kamu bukan temanku lagi gue bersumpah “
Ia pun mendekati ku dan membuka handuk nya,nampak sekali di depanku kontol berukuran besar namun agak pendek berwarna agak kehitam hitaman berdiri tepat di sampingku Tangan anggit tiba tiba saja membelai mesra kontolnya sehingga kntolnya ngaceng berat ,dan sungguh indah kelihatanya ,tapi tidak untukku Ia lalu menaiki kasur dan langsung duduk tepat di perutku anjing ,tanganya lalu memegang putingku dan memainkanya perlahan ,rasanya geli geli nikmat tai,aku mencoba melepaskan ikatan di tanganku dan tubuhku pun menggeliat kenikmatan karena putingku di belai dan di pegang mesra , Kepala anggit tiba tiba saja mendekat ke kepalaku “anjing apa yang loe lakuin tai babi” hinaku
Tanpa mendengarkan ucapanku ia tiba tiba menciumku tepat di mulutku ,aku mencoba menolak namun sayang sekali aku tak kuasa,aku hanya terdiam pasrah,dan semakin lama ke anehan terjadi ciumanya ternyata membuatku teranggsang ,kontol aku pun mulai ngaceng perlahan hingga ngaceng sepenuhnya,aku pun tanpa sadar entah karena apa membalas ciuman dari Anggit ,kami pun saling berciuman saling bertukar air liur,owhhhhhhh ,bibirku pun dilumat habis olehnya owh........yeah.....mmmmmmmmm dan ia pun melepaskan ciumanya , kini aku bagai melayang,tak kuasa menhan semua ini ,kontolku pun semakin ngaceng ,ia bangkit dari perutku dan turun serta jongkok di lantai di sebalah kasur ,lalu mendekatiku ,ia menciumi leher ku perlahan owh enak......nikmat turun hingga ke putingku dan tapat di bagian itu ia sedikit menggigit putingku ,lalu turun lagi,badanku pun sedikit menggeliat tatkala perutku di jilatnya dan penuh dengan air liurnya ,sampai akhirnya ia memegang kontolku dan menghisapnya , Hisep perlahan ,.........oehhhhhhh perlahan maju mundur nikmat sekali rasanya,perlahan damn semakin cepat owh nggit enak nggit owhhhh yeah nggit enak nggit owhhhhhhh yheah,ia semakin melahap habis kontolku dimaju mundurkan di mulutnya yang seperti vagina itu owh yeahhhhhhh nancap enak nggit owhhhh ,ia semakin membuatku membuka dan menutup mata karena kenikmatan ,kontolku pun semakin bergetar , bergetar pelahan owh ywahhhhh ia semakin mempercepat hisapanya ,dan kontolku semakin bergetar kuat dan owhhhhhhhhh yeahhhhhh owhhhh yeahhhhhhh owhhhhhhhhhhhhhhhh nikmat yeah oawhhhhhhhhhhhh crotttt.....crot.......... kontolku pun mengeluarkan seperma dan rasanya nikmat sekali apalagi ini kali pertama ku kontolku di hisep dan di emut oleh seorang cowok owhhhhhhh nggit nikmat nggit Aku pun melemas aku tak bertenaga sedikit pun Anggitpun membiarkan pejuh dan spermaku keluar di mulutnya ,malah sempat kulihat ia meminum sperma itu langsung di kontolku tanpa menumpahkan nya sedikitpun di kasur atau di tubuhku ,lalu ia berdiri,ia kemudian membuka tali yang ada di tangan dan kakiku,aku sungguh kenikmatan sehingga takingin rasanya aku untuk membalas dendsam kepadanya * * *
Aku kini udah terburu dan nanggung ,aku akhirnya memberanikan diri
“ nggit aku pingin ngentot kamu”
“silahkan yo tubuhku semua buatkamu ,kalau perlu nyawaku juga buat kamu”kata anggit
Anggit pun gantian yang tidur tengkurap ,lalu ia sedikit mengangkat pantatnya Aku segera mengocok kontolku agar kontolku semakin jreng dan ngaceng semakin penuh
Akhirnya aku pun mengoles kontolku dengan minyak telon yang di meja kamar anggit ,yang sebelumnya sudah di siapkan oleh anggit Aku mengoles juga pantat atau silit anggit dengan minya telon juga, dan perlahan aku memegang kontolku dengan kedua tanganku dan memasukkan kontolku sedikit demi sedikit ke dalam pantat anggit Anggit menjerit ketika kontolku masuk namun ia diam dan mencoba menahan sakitnya Aku pun mulai menggenjot kontolku ,owhhh yeahhhhh enak nggit sumpah lubang kontol kamu ternyata masih perawan Aku pun memajukan memasukkan dan mengeluarkan kontolku dari silit anggit ,maju .....
yeahhhh nggit enak nggit..........masuk.....maju mundur maju mundur Anggit pun hanya merintih ...........owhhhhhhh yeahhhhhhhhh owhhhhhhhh enakk yo kau bener bener pangeranku Aku pun menggenjot ia semakin cepat owhhhhhhh yeahhhhh Ia terlihat sangat kesakitan,tapi aku tak peduli ,aku tetap memasukkan kontolku dan memaju mundurkan kontolku rasa nikmat ini sungguh tak bisa terbayangkan Owhhhhhhhhhhh clok clok clok Mmmmmmmmm yeahhhh mmmmmmmmmmm clok clok clok suara kkontolku masuk ke silit anggit membuatku semakin menggila ,aku tak tahu kalau ternyata selit atau pantat seorang laki laki itu seperti ini ,buat para gay sungguh rugi kalau belum pernah merasakan pantat cowok Owhhhhhhhhh setelah beberapa saat Aku pun ganti posisi kini giliran aku yang dalam pusisi duduk dan anggit yang memasukkan silitnya ke kontolku ,dan aku goyangkan kontolku nikmat sekali sungguh tak bisa dibayangkan owhhhhhh Yeahhhhhhhhhhhh owhhhhhhhhhhhhhhhhh kontolku pun mulai bergetar owhh sit Owhhhhhhhhhhh yeahhhhhhhhhhhhh uwhhhhhhhhhhhhhhhh yeah oewah owah owahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh Crot crot croooooooooooooooooooooooot kontolku pun kembali mengeluarkan sperma yang banyak dan kali ini tepat di silit anggit anggit pun demikian ia pun mengeluarkan spermanya dan owhhhhhhhhhhhhhhhhh nikmat kedua silitnya semakin mengapit kontol ku tatkala sperma anggit keluar owhhhhhhhhhhhh Aku sungguh lemas sekali Tak tertahankan sama sekali Bahkan hari ini mungkin aku pulang agak sorean ,karena aku masih kenikmatan di rumah anggit Sejak saat itu hubungan ku dengan anggit sangat sinis aku benci sekali sama dia Hingga ia pun akhirnya pindah sekolah ke pulau bali Tapi aku tak bisa melupakan kejadian jumat sepulang sekolah ini Dan biarlah ini menjadi rahasia ,aku ,anggit
kejantanan kakak kelasku
Desahan
nikmat terdengar dari dalam kamar itu. Gany sedang asik mengisap kontol
Randy, kakak kelasnya. Memang sudah Gany menyukai kakak kelasnya yang
jago dalam sepak bola dan mahir di pelajaran fisika dan matematika.
Dengan alasan ingin belajar fisika, Gany berhasil mengundang Randy ke
rumahnya yang saat itu sepi sepulang sekolah dan dengan taktiknya
sebagai homo tulen sejati sekarang ia sedang menikmati kontol Randy
keluar masuk mulutnya.
Randy berbaring terlentang di atas ranjang, celananya sudah berserakan di lantai, kemeja seragamnya tersibak memperlihatkan badannya yang liat dan bukti seorang pemain sepak bola. Kontolnya 16cm dengan diameter yang pas dengan panjangnya. Dan kontol itulah yang sudah lama diincar Gany dan sedang dinikmati sekarang.
“yeaahh . . . . iseeepp . . . .ouhhh . . . suck it! Suck my cock u little cocksucker,” racau Randy
Gany tak hanya mengisap keluar masuk kontol itu. Ia juga mengulum dan menjilati kedua biji Randy. Saat menyapukan lidahnya di biji Randy, tangan kananya mengocok batang kontol Randy agar tetap ereksi. Puas memainkan lidahnya di kedua biji itu, Gany menyapukan lidahnya ke batang kontol Randy mulai dari pangkal kontol terus naik ke atas dan akhirnya menjilat kepala kontol tersebut dan mengkilik lobang pipis dengan lidahnya.
“kontolnya mantap a! nikmat! Pasti pejunya juga mantap! Mmhhhh,” kata Gany lalu kembali mengemut kontol itu.
“lu rasain ajah ntar! Cepet isep lagii!! Mmhhhh! Yeeaahhhh!” kata Randy sambil mendesah nikmat.
Gany kembali mengenyot kontol Randy sesaat lalu stop.
“kenapa brenti?” tanya Randy heran. “loe mau ngapain?” tanyanya lagi begitu melihat Gany menelanjangi dirinya sendiri.
“pengen dientot sama aa,” kata Gany lalu mengambil baby oil dari laci disamping ranjangnya.
“lu pengen gwe sodomi?’ tanya Randy meyakinkan.
“iya! Aa pasti suka degh! lobangku lebih sempit dan hangat daripada memek perempuan,” kata Gany.
“oke ajah gwe! Kan seperti yang gwe bilang sebelum mulai. Asal gwe enak dan gwe nggak bakalan ngisep punya lu gwe mau ajah,” kata Randy.
“tenang ajah! Aa cukup jadi pejantan tangguh ajah,” kata Gany
Gany lalu kembali mengisap kontol Randy sekilas lalu mengoleskan baby oil ke sekujur kontol Randy. Lalu Gany juga membasahi lobang pantatnya dengan baby oil tersebut.
Gany lalu berbaring terlentang dengan kaki mengangkang terbuka dan menyuruh Randy memposisikan dirinya diantara kedua kaki terbuka Gany.
“kontol lu kecil ya Gan! Mungil banget biar kata udah nganceng juga,” kata Randy.
“emang! Gwe nggak peduli euy! Nggak bakalan gwe pake juga,” sahut Gany.
Randy lalu mengarahkan kontolnya yang berlumur baby oil itu ke lobang pantat Gany dan mulai menekan masuk. Inci demi inci kontol itu mulai merodok masuk ke pantat Gany.
“ooohhhh!! Bener!! Lobang lu lebih mantap dan sempit!!” kata Randy saat kontolnya sudah bersarang di lobang pantat Gany.
“entot a! yang mantap!” pinta Gany binal.
Randy mulai menarik keluar kontolnya hingga tinggal kepalanya ajah dan lalu kembali membenamkan ke dalam lobang pantat Gany. Terus berulang keluar masuk keluar masuk.
“sshhhh . . . . ooohhhh . . . .hmmmm . . . .fuck yeahh . . . hoshsss ssshhhh”
“yeaahhh!! Fuck me hard stud! Ooohhhhhh!! Fuck me with ur big stud cock!! Oouugggg!!”
“oohh yeaahhh! Like my cock huh? Yeeaahhhhh!! Rasaiin niih!!”
mereka ganti posisi. Gany terlungkup dan Randy menindih diatasnya dan kontolnya terus keluar masuk lobang Gany.
“KKEEEELLLLUUUUUUAAAAAAAAAAAAAAARRRR!!” seru Randy saat kontolnya memuntahkan pejunya di dalam lobang pantat Gany. Peju yang banyak itu meleleh keluar dari lobang pantat Gany
Randy mengistirahatkan tubuhnya diatas tubuh Gany.
“gimana a? enak nggak?” tanya Gany.
“enak juga,” jawab Randy singkat.
Randy berbaring terlentang di atas ranjang, celananya sudah berserakan di lantai, kemeja seragamnya tersibak memperlihatkan badannya yang liat dan bukti seorang pemain sepak bola. Kontolnya 16cm dengan diameter yang pas dengan panjangnya. Dan kontol itulah yang sudah lama diincar Gany dan sedang dinikmati sekarang.
“yeaahh . . . . iseeepp . . . .ouhhh . . . suck it! Suck my cock u little cocksucker,” racau Randy
Gany tak hanya mengisap keluar masuk kontol itu. Ia juga mengulum dan menjilati kedua biji Randy. Saat menyapukan lidahnya di biji Randy, tangan kananya mengocok batang kontol Randy agar tetap ereksi. Puas memainkan lidahnya di kedua biji itu, Gany menyapukan lidahnya ke batang kontol Randy mulai dari pangkal kontol terus naik ke atas dan akhirnya menjilat kepala kontol tersebut dan mengkilik lobang pipis dengan lidahnya.
“kontolnya mantap a! nikmat! Pasti pejunya juga mantap! Mmhhhh,” kata Gany lalu kembali mengemut kontol itu.
“lu rasain ajah ntar! Cepet isep lagii!! Mmhhhh! Yeeaahhhh!” kata Randy sambil mendesah nikmat.
Gany kembali mengenyot kontol Randy sesaat lalu stop.
“kenapa brenti?” tanya Randy heran. “loe mau ngapain?” tanyanya lagi begitu melihat Gany menelanjangi dirinya sendiri.
“pengen dientot sama aa,” kata Gany lalu mengambil baby oil dari laci disamping ranjangnya.
“lu pengen gwe sodomi?’ tanya Randy meyakinkan.
“iya! Aa pasti suka degh! lobangku lebih sempit dan hangat daripada memek perempuan,” kata Gany.
“oke ajah gwe! Kan seperti yang gwe bilang sebelum mulai. Asal gwe enak dan gwe nggak bakalan ngisep punya lu gwe mau ajah,” kata Randy.
“tenang ajah! Aa cukup jadi pejantan tangguh ajah,” kata Gany
Gany lalu kembali mengisap kontol Randy sekilas lalu mengoleskan baby oil ke sekujur kontol Randy. Lalu Gany juga membasahi lobang pantatnya dengan baby oil tersebut.
Gany lalu berbaring terlentang dengan kaki mengangkang terbuka dan menyuruh Randy memposisikan dirinya diantara kedua kaki terbuka Gany.
“kontol lu kecil ya Gan! Mungil banget biar kata udah nganceng juga,” kata Randy.
“emang! Gwe nggak peduli euy! Nggak bakalan gwe pake juga,” sahut Gany.
Randy lalu mengarahkan kontolnya yang berlumur baby oil itu ke lobang pantat Gany dan mulai menekan masuk. Inci demi inci kontol itu mulai merodok masuk ke pantat Gany.
“ooohhhh!! Bener!! Lobang lu lebih mantap dan sempit!!” kata Randy saat kontolnya sudah bersarang di lobang pantat Gany.
“entot a! yang mantap!” pinta Gany binal.
Randy mulai menarik keluar kontolnya hingga tinggal kepalanya ajah dan lalu kembali membenamkan ke dalam lobang pantat Gany. Terus berulang keluar masuk keluar masuk.
“sshhhh . . . . ooohhhh . . . .hmmmm . . . .fuck yeahh . . . hoshsss ssshhhh”
“yeaahhh!! Fuck me hard stud! Ooohhhhhh!! Fuck me with ur big stud cock!! Oouugggg!!”
“oohh yeaahhh! Like my cock huh? Yeeaahhhhh!! Rasaiin niih!!”
mereka ganti posisi. Gany terlungkup dan Randy menindih diatasnya dan kontolnya terus keluar masuk lobang Gany.
“KKEEEELLLLUUUUUUAAAAAAAAAAAAAAARRRR!!” seru Randy saat kontolnya memuntahkan pejunya di dalam lobang pantat Gany. Peju yang banyak itu meleleh keluar dari lobang pantat Gany
Randy mengistirahatkan tubuhnya diatas tubuh Gany.
“gimana a? enak nggak?” tanya Gany.
“enak juga,” jawab Randy singkat.
deritaku pertama dientot
Cerita ini ditulis berdasarkan pengalaman salah seorang pembaca yang ingin berbagi pengalamannya.
Namaku Igun Setiawan tinggal di Cikupa, Tangerang. Kejadian kali ini kualami tanggal 28-05-2009. Aku akan cerita yang sebenarnya tanpa menambah bumbu apapun meskipun gak seru. Harap maklum. Malam itu jam 8 aku rela meninggalkan anakku yg masih 5 tahun tidur sendiri. Aku pergi ke pangkalan ojek Jabarud daerah Cikupa untuk menemui Erwan, 25 tahun, anak Pasar Kemis yang janji akan ngentotin aku lewat sms2nya. Setelah tiba kulihat ada pria dengan tinggi sekitar 160cm dengan wajah yang lumayan tampan. Langsung kuajak kekontrakan setelah berbicara sedikit. Sesampainya dikontrakan kulihat anakku masih terlelap tidur.
Langsung aja pintu aku kunci dan aku kaget karena Erwan langsung memelukku dari belakang. Tanganya lansung memegang kontolku yang masih terbungkus celana panjang Levis-ku. Mendapat perlakuan seperti itu kontan kontolku langsung ngaceng berat. Aku langsung membalikkan badan lalu bibir kamipun bertemu. Tak henti-hentinya bibir kami saling melumat dan lidah saling beradu. Desahan-desahan Erwan mulai terdengar. Sesaat aku mulai was-was takut anakku bangun karena cuma terpisah sekatan lemari. Maklumlah namanya juga dikontrakan. setelah puas berlumatan bibir. Erwan meminta aku untuk telanjang sedang Erwan sudah mulai melepas pakaiannya satu persatu. Pas dia buka celana dalam dan levisnya aku kaget karena kontol Erwan sudah ngaceng dan panjangnya sama dengan punyaku yang sekitar 15cm (tapi masih gedean punyaku).
Melihat aku bengong, Erwan menarikku dan membuka pakaian yang kupakai. Pas dia nurunin celana, dia lebih lebih kaget. “Gila kntol kamu gede banget, Gun, panjang lagi.” Baru sampai lutut, celanaku gak diturunin lagi. Aaakk, gila mulut Erwan langsung nyosor ke kontolku. “Wan, jangan kenceng2 ngisepnya. Aku gak kuat.” Kontolku rasanya sakit banget. Erwan ngisepnya sambil digigit karena saking gemesnya. Tak lama aku minta tiduran karena aku tak biasa diisep kntolku sambil berdiri. Setelah aku tiduran, lagi- lagi dia menghisap kontolku. Rupanya Erwan lebih suka mengisap kontol daripada melumat bibir. Aku gak mau pasif saja. Tanganku mulai keselangkangan Erwan dan mulai memainkan kontolnya. Lalu kubalikan tubuh Erwan. Stelah ia tidur terlentang, aku ciumi telinga, pipi dan terakhir aku lumat bibirnya. Erwan hanya meronta-ronta disertai desahan keenakan.
Puas dibibir aku langsung aku isep kontolnya yang sudah ngaceng berat. Aku mainkan lubang kencingnya dengan lidahku. “Wan, entotin aku dong. Udah gak tahan pingin ngerasain dientot ama kamu”. Mendengar itu Erwan lansung bangun. Dia mengambil Citra sebagai pelicin. Setelah ngolesin kontolnya dia langsung ngolesin pantatku. Jarinya dimasuki keanusku. Gila, geli-geli enak. “Terus Waaan. Aaahh.. enak.” Jari Erwan digerak-gerakkan didalam pantatku. “Wan, sekarang masukin kontolmu. Aku udah gak sabar.” Dalam bayanganku kalo jari aja enak, pasti kontol lebih enak. Kemudian Erwan mengganjal pantatku dengan bantal. Kedua kakiku diangkat, Erwan berlutut dan menggesek gesekan kontolnya dipantatku. Gila, anget-anget enak. “Masukin, Waaan.” Erwan tersenyum nakal dan menggoda.
Kontol erwan mulai dimasukin. Aku berdebar-debar menunggu, dan… “WAAAN SAKIIIT.....!” Tapi Erwan malah tambah nafsu. Tak kuat menerima itu, aku mendorong tubuh Erwan sampai dia terjengkang. Aku hanya meringis menahan sakit dipantat. Kulihat Erwan bangun dan mencium bibirku. “Maaf, Gun. Pelicinya kurang.” “Jangan, Wan. Gak jadi, aku gak kuat.” Emang kejadiannya begitu cepat tapi yang kurasakan hanya sakit yang luar biasa. Tapi Erwan gak mendengarkan permintaanku. Dia ngolesin pelicin dikontolnya dan pantatku, kemudian dia mulai memasukan kontolnya. Aku takut banget. Perlahan-lahan Erwan mulai mendorong kontolnya. “Wan, jangan sakiiit.” Gila, pantatku kayak dimasuki besi yang besar. Rasanya bukan panas kayak dicerita-cerita tapi seperti nancap sampai ditenggorokan.
Aku benar benar gak kuat. Aku mau mendorong tubuh Erwan tapi Erwan menyadari itu. Dia langsung memeluku dengan erat danterus memasukan kontolnya lebih dalam lagi. Tanganku memukul mukul punggung Erwan dan menjambak jambak rambutnya karena tak kuat menahan sakit. Tapi Erwan bukannya mencabut kontolnya malah tambah nafsu melihat penderitaanku. Tubuhku penuh keringat karena menahan sakit. Akhirnya kontol Erwan masuk semua. Ia mendiamkan kontolnya didalam pantatku. Rasa nikmat yang kubayangkan sebelumnya belum juga kurasakan, bahkan rasanya pantatku seperti tersumbat sesuatu dan sakit banget. “Gila, Gun. Pantat lo sempit. Enak bangeeet.” “Udah, Wan. Aku gak kuat sakit.” “Ntar dulu. Kamu belum kebagian enaknya.” Lalu Erwan melumat bibirku sambil menarik kontolnya. Sakit banget rasanya.
Dia mulai beringas dan tak memperdulikanku lagi. Erwan terus menghentak-hentakan pantatnya. Rasa sakit sampai keubun-ubunku. Aku meronta-ronta tak karuan. Air mataku keluar karena tak kuat menahan sakit. Erwan mencba menghiburku dengan melumat bibirku, tapi itu tak bisa mengalahkan rasa sakit dipantatku. Bermenit-menit aku menahan sakit dan rasa geli dan hangat mulai kurasakan, tapi itu gak lama karena aku dengar mulut Erwan mengerang panjang. Kontolnya kurasakan mengembung didalam pantatku. “Kamu gila, Guuuun. Pantatmu enak banget.” Pejuhnya menyembur didalam pantatku. Setlah Erwan terdiam sebentar menikmati yang ia dapat, dia mencabut kntolnya. Aku hanya terdiam.
“Maafkan aku, Gun. Aku belum bisa memberi kenikmatan yg kamu ingin.” Pantatku terasa sakit lalu kupegang. Aku kaget banget pantatku banyak darah bercampur pejuh. Erwan meghiburku dengan mengambil posisi 69. Dia masukan kontolnya kemulutku dan menghisap kontolku. Setelah kami sama sama keluar pejuh, kami berdua saling menelan peju itu.
Jam 10 Erwan pulang. Stelah kejadian itu setiap buang air besar aku selalu menahan sakit dipantat. 2 hari setelah kejadian itu Erwan gak mau aku hubungi lagi. Tapi aku tak merasa sakit hati karena aku dah percaya dari pertama terjun ke kehidupan gay bahwa tak ada cinta gay yang abadi. Itulah pengalaman pertama aku dientot ma cowok.
Bagi gay yg belum pernai dientot, berhati-hatilah karena knikmatan itu gak langsung kita dapat b ke no ku da egitu saja. Itu dari pengalamanku. bagi yang mau isep isepan kontol dan entot e-mailku saja. Baik tua, muda, tampan, jelek, aku gak masalah
Namaku Igun Setiawan tinggal di Cikupa, Tangerang. Kejadian kali ini kualami tanggal 28-05-2009. Aku akan cerita yang sebenarnya tanpa menambah bumbu apapun meskipun gak seru. Harap maklum. Malam itu jam 8 aku rela meninggalkan anakku yg masih 5 tahun tidur sendiri. Aku pergi ke pangkalan ojek Jabarud daerah Cikupa untuk menemui Erwan, 25 tahun, anak Pasar Kemis yang janji akan ngentotin aku lewat sms2nya. Setelah tiba kulihat ada pria dengan tinggi sekitar 160cm dengan wajah yang lumayan tampan. Langsung kuajak kekontrakan setelah berbicara sedikit. Sesampainya dikontrakan kulihat anakku masih terlelap tidur.
Langsung aja pintu aku kunci dan aku kaget karena Erwan langsung memelukku dari belakang. Tanganya lansung memegang kontolku yang masih terbungkus celana panjang Levis-ku. Mendapat perlakuan seperti itu kontan kontolku langsung ngaceng berat. Aku langsung membalikkan badan lalu bibir kamipun bertemu. Tak henti-hentinya bibir kami saling melumat dan lidah saling beradu. Desahan-desahan Erwan mulai terdengar. Sesaat aku mulai was-was takut anakku bangun karena cuma terpisah sekatan lemari. Maklumlah namanya juga dikontrakan. setelah puas berlumatan bibir. Erwan meminta aku untuk telanjang sedang Erwan sudah mulai melepas pakaiannya satu persatu. Pas dia buka celana dalam dan levisnya aku kaget karena kontol Erwan sudah ngaceng dan panjangnya sama dengan punyaku yang sekitar 15cm (tapi masih gedean punyaku).
Melihat aku bengong, Erwan menarikku dan membuka pakaian yang kupakai. Pas dia nurunin celana, dia lebih lebih kaget. “Gila kntol kamu gede banget, Gun, panjang lagi.” Baru sampai lutut, celanaku gak diturunin lagi. Aaakk, gila mulut Erwan langsung nyosor ke kontolku. “Wan, jangan kenceng2 ngisepnya. Aku gak kuat.” Kontolku rasanya sakit banget. Erwan ngisepnya sambil digigit karena saking gemesnya. Tak lama aku minta tiduran karena aku tak biasa diisep kntolku sambil berdiri. Setelah aku tiduran, lagi- lagi dia menghisap kontolku. Rupanya Erwan lebih suka mengisap kontol daripada melumat bibir. Aku gak mau pasif saja. Tanganku mulai keselangkangan Erwan dan mulai memainkan kontolnya. Lalu kubalikan tubuh Erwan. Stelah ia tidur terlentang, aku ciumi telinga, pipi dan terakhir aku lumat bibirnya. Erwan hanya meronta-ronta disertai desahan keenakan.
Puas dibibir aku langsung aku isep kontolnya yang sudah ngaceng berat. Aku mainkan lubang kencingnya dengan lidahku. “Wan, entotin aku dong. Udah gak tahan pingin ngerasain dientot ama kamu”. Mendengar itu Erwan lansung bangun. Dia mengambil Citra sebagai pelicin. Setelah ngolesin kontolnya dia langsung ngolesin pantatku. Jarinya dimasuki keanusku. Gila, geli-geli enak. “Terus Waaan. Aaahh.. enak.” Jari Erwan digerak-gerakkan didalam pantatku. “Wan, sekarang masukin kontolmu. Aku udah gak sabar.” Dalam bayanganku kalo jari aja enak, pasti kontol lebih enak. Kemudian Erwan mengganjal pantatku dengan bantal. Kedua kakiku diangkat, Erwan berlutut dan menggesek gesekan kontolnya dipantatku. Gila, anget-anget enak. “Masukin, Waaan.” Erwan tersenyum nakal dan menggoda.
Kontol erwan mulai dimasukin. Aku berdebar-debar menunggu, dan… “WAAAN SAKIIIT.....!” Tapi Erwan malah tambah nafsu. Tak kuat menerima itu, aku mendorong tubuh Erwan sampai dia terjengkang. Aku hanya meringis menahan sakit dipantat. Kulihat Erwan bangun dan mencium bibirku. “Maaf, Gun. Pelicinya kurang.” “Jangan, Wan. Gak jadi, aku gak kuat.” Emang kejadiannya begitu cepat tapi yang kurasakan hanya sakit yang luar biasa. Tapi Erwan gak mendengarkan permintaanku. Dia ngolesin pelicin dikontolnya dan pantatku, kemudian dia mulai memasukan kontolnya. Aku takut banget. Perlahan-lahan Erwan mulai mendorong kontolnya. “Wan, jangan sakiiit.” Gila, pantatku kayak dimasuki besi yang besar. Rasanya bukan panas kayak dicerita-cerita tapi seperti nancap sampai ditenggorokan.
Aku benar benar gak kuat. Aku mau mendorong tubuh Erwan tapi Erwan menyadari itu. Dia langsung memeluku dengan erat danterus memasukan kontolnya lebih dalam lagi. Tanganku memukul mukul punggung Erwan dan menjambak jambak rambutnya karena tak kuat menahan sakit. Tapi Erwan bukannya mencabut kontolnya malah tambah nafsu melihat penderitaanku. Tubuhku penuh keringat karena menahan sakit. Akhirnya kontol Erwan masuk semua. Ia mendiamkan kontolnya didalam pantatku. Rasa nikmat yang kubayangkan sebelumnya belum juga kurasakan, bahkan rasanya pantatku seperti tersumbat sesuatu dan sakit banget. “Gila, Gun. Pantat lo sempit. Enak bangeeet.” “Udah, Wan. Aku gak kuat sakit.” “Ntar dulu. Kamu belum kebagian enaknya.” Lalu Erwan melumat bibirku sambil menarik kontolnya. Sakit banget rasanya.
Dia mulai beringas dan tak memperdulikanku lagi. Erwan terus menghentak-hentakan pantatnya. Rasa sakit sampai keubun-ubunku. Aku meronta-ronta tak karuan. Air mataku keluar karena tak kuat menahan sakit. Erwan mencba menghiburku dengan melumat bibirku, tapi itu tak bisa mengalahkan rasa sakit dipantatku. Bermenit-menit aku menahan sakit dan rasa geli dan hangat mulai kurasakan, tapi itu gak lama karena aku dengar mulut Erwan mengerang panjang. Kontolnya kurasakan mengembung didalam pantatku. “Kamu gila, Guuuun. Pantatmu enak banget.” Pejuhnya menyembur didalam pantatku. Setlah Erwan terdiam sebentar menikmati yang ia dapat, dia mencabut kntolnya. Aku hanya terdiam.
“Maafkan aku, Gun. Aku belum bisa memberi kenikmatan yg kamu ingin.” Pantatku terasa sakit lalu kupegang. Aku kaget banget pantatku banyak darah bercampur pejuh. Erwan meghiburku dengan mengambil posisi 69. Dia masukan kontolnya kemulutku dan menghisap kontolku. Setelah kami sama sama keluar pejuh, kami berdua saling menelan peju itu.
Jam 10 Erwan pulang. Stelah kejadian itu setiap buang air besar aku selalu menahan sakit dipantat. 2 hari setelah kejadian itu Erwan gak mau aku hubungi lagi. Tapi aku tak merasa sakit hati karena aku dah percaya dari pertama terjun ke kehidupan gay bahwa tak ada cinta gay yang abadi. Itulah pengalaman pertama aku dientot ma cowok.
Bagi gay yg belum pernai dientot, berhati-hatilah karena knikmatan itu gak langsung kita dapat b ke no ku da egitu saja. Itu dari pengalamanku. bagi yang mau isep isepan kontol dan entot e-mailku saja. Baik tua, muda, tampan, jelek, aku gak masalah
polisi jablay
Kejadiannya
bulan november 2007 lalu. Sore itu hujan turun dengan lebat. Gw
mengendarai motor gw pelan-pelan takut jatuh. Tiba-tiba, ada suara pluit
polisi yg langsung nilang gw. Gw ajak kompromi, tapi polisinya gak mau.
"Gila nih polisi, dah gw kasih duit 50 ribu, masih ga mau jg lepasi
motor gw",pikir gw.
Akhirnya gw pasrah, polisi itu bonceng gw ke kantor polisi pake motor gw. Setelah kira-kira 15 menit di jalan, polisi itu bwa gw muter-muter ga jelas. Sampe akhirnya, kita sampe di kantor polisi yang udah ga kepake! tempatnya serem, berdebu, ga orang pula.
Dingin terus merasuk tubuh gw... Tiba-tiba tuh polisi buka bajunya, celananya, kancunya, mpe dia telanjang bulat. Abis itu dia bilang "De, Kasih saya kenikmatan de, saya pasrah mau ade apain juga, yang penting nikmat.!
Dengan senag hati pikir gw, dia tidur terlentang di lantai, gw lumat abis bibirnya, gw cium dan gw kenyot bibirnya yg sexy itu. Trus gw angkat yangnnya mpe bulu keteknya menyeruak, gw jilatin kiri dan kanan. Trus gw cabutin satu-satu. "Argh...argh...", katanya waktu gw cabutin.
Gw makin napsu denger dia kesakitan, gw gigit puting susunya kiri-kanan ampe merah dan dia terus meringis kesakita sambil merem.Kontolnya coklat gemuk, keras, panjang sekitar 20 cm. Langsung aku sepong kontolnya. Dia menggelinjang kenikmatan. 10 menit gw sepong, dia masih kuat dan belum mau keluar. Melihat pistol yg ada di celenannya, gw mulai berimajinasi. gw suruh dia nungging, gw jilat dan gw ludahin tuh pistol trus gw masukin ke lobang pantatnya. "Aaaaaaaaarrrrrrrrrggggggggghhhh.....ampun deeee....sssaaaaaakkkkkkit!ssssssssssssshhh hhhaaaahhh....hhuuuhhh....uuuuoooohhh!!!
ternyata lobangnya masih perawan. lama lama dia nikmati juga pistolnya itu. Dengan pistol yg masih tertancap, gw suruh di balik badan. Gw sepong lagi kontolnya yg masih ngaceng itu, gw kocok-kocok kenceng banget dan "AATttttgggggh......buuuucccaaaat! CROOOT...CROOOT! banyal banget spermnanya. abis itu gw suruh di jilatin dan telen semua spermanya yg ada si lantai
dasar polisi jablay
Akhirnya gw pasrah, polisi itu bonceng gw ke kantor polisi pake motor gw. Setelah kira-kira 15 menit di jalan, polisi itu bwa gw muter-muter ga jelas. Sampe akhirnya, kita sampe di kantor polisi yang udah ga kepake! tempatnya serem, berdebu, ga orang pula.
Dingin terus merasuk tubuh gw... Tiba-tiba tuh polisi buka bajunya, celananya, kancunya, mpe dia telanjang bulat. Abis itu dia bilang "De, Kasih saya kenikmatan de, saya pasrah mau ade apain juga, yang penting nikmat.!
Dengan senag hati pikir gw, dia tidur terlentang di lantai, gw lumat abis bibirnya, gw cium dan gw kenyot bibirnya yg sexy itu. Trus gw angkat yangnnya mpe bulu keteknya menyeruak, gw jilatin kiri dan kanan. Trus gw cabutin satu-satu. "Argh...argh...", katanya waktu gw cabutin.
Gw makin napsu denger dia kesakitan, gw gigit puting susunya kiri-kanan ampe merah dan dia terus meringis kesakita sambil merem.Kontolnya coklat gemuk, keras, panjang sekitar 20 cm. Langsung aku sepong kontolnya. Dia menggelinjang kenikmatan. 10 menit gw sepong, dia masih kuat dan belum mau keluar. Melihat pistol yg ada di celenannya, gw mulai berimajinasi. gw suruh dia nungging, gw jilat dan gw ludahin tuh pistol trus gw masukin ke lobang pantatnya. "Aaaaaaaaarrrrrrrrrggggggggghhhh.....ampun deeee....sssaaaaaakkkkkkit!ssssssssssssshhh hhhaaaahhh....hhuuuhhh....uuuuoooohhh!!!
ternyata lobangnya masih perawan. lama lama dia nikmati juga pistolnya itu. Dengan pistol yg masih tertancap, gw suruh di balik badan. Gw sepong lagi kontolnya yg masih ngaceng itu, gw kocok-kocok kenceng banget dan "AATttttgggggh......buuuucccaaaat! CROOOT...CROOOT! banyal banget spermnanya. abis itu gw suruh di jilatin dan telen semua spermanya yg ada si lantai
dasar polisi jablay
bercinta dengan pemuda pasar
Menurut
pandangan agama, pasar bukanlah tempat yang mulia. Bahkan dikatakan
bahwa pasar adalah tempat berkumpulnya setan dan iblis. Mungkin karena
pasar adalah tempat berjualan,dimana orang sering menipu dan bermain
curang dalam berdagang.
Tetapi sebelum aku pindah ke Amerika Serikat[dan jadi Warga Negara Amerika Serikat - US Citizen] aku gemar ke pasar tradisional.Bukan untuk ber-belanja, tetapi untuk "cuci mata" melihat abang tukang jualan atau juga lelaki yang berbelanja.
Aku juga suka datang ke tempat-tempat pembangunan gedung atau real-estate untuk "cuci mata" melihat kuli-kuli telanjang dada.Syukur-syukur aku bisa jumpa kuli yang sedang mandi telanjang bulat.
Ketika aku kembali ke Jakarta setelah bekerja di Singapura dan Lobam [Tanjung Pinang] dan setelah aku jadi US Citizen,pasar tradisional resmi makin jarang di Jakarta.Sebagai gantinya dibangun mall dan pasarswalayan.Tapi ada satu pasar tradisional yang sering aku datangi,karena disitu ada tukang jualan buah yang jadi favoritku, namanya : Jaka.
Seperti umumnya pedagang buah di Jakarta, Jaka juga berjualan bermacam-macam buah, ada buah impor, ada buah lokal, dan ada buah yang sedang musim. Karena aku sering belanja buah di tempat Jaka, maka Jaka kenal baik dengan aku [sebagai langganan]. Pada dasarnya Jaka adalah orang yang ramah dan simpatik. Semua sifatnya itu sangat cocok dengan penampilannya: wajahnya yang tampan, kulitnya yang putih bersih, dan tubuhnya yang atletis.
Jarang ada pedagang pribumi Indonesia[ Asli] yang berjualan di pasar tradisonal yang berkulit putih bersih seperti Jaka.
Sebagai seorang cowok homosex,tentu saja aku jadi sangat tertarik pada Jaka. Aku tertarik pada ketampanannya. Ternyata ibu-ibu dan cewek-cewek yang belanja di pasar itu juga suka belanja buah di tempat Jaka. Bahkan aku perhatikan ada ibu-ibu yang sengaja berlama-lama di tempat Jaka - mungkin sambil menikmati keindahan penampilan Jaka.
Karena aku sering belanja di tempat Jaka, maka Jaka sering memberi aku discount. Terkadang aku bayar sesuai discount, tapi terkadang aku bayar penuh dan aku akan bilang :
"Jangan terlalu dimurahin Bang. Nanti rugi".
"Nggak apa-apa,Pak.Sama langganan", kata Jaka.
Suatu hari aku ngobrol agak lama dengan Jaka di tempat jualannya.Ketika itu tidak terlalu banyak orang belanja - mungkin karena sudah agak sore.
Dari obrolan itu aku dapat informasi bahwa Jaka sempat duduk di bangku SMA/SMU meskipun tidak sampai tamat. Dia harus berhenti sekolah karena ayahnya meninggal dan dia harus mencari nafkah untuk ibu dan adik-adiknya. Semula Jaka berniat jualan sambil sekolah.Tapi ternyata untuk jualan buah-pun harus dilakukan full timer.Kalau tidak hasilnya akan kecil. Akhirnya Jaka memfokuskan jualan buah dan memberikan kesempatan pada adik-adiknya untuk sekolah. Dua adiknya sudah bekerja dan seorang lagi sekolah di STM.
Sambil ngobrol aku mencuri pandang wajah dan tubuh Jaka.Jaka memang tampan,tubuhnya atletis. Tinggi dan berat badannya sedang, mungkin tinggi-nya lebih dari 160.Biasanya Jaka mengenakan baju kaos [T-shirt] atau kemeja.Tapi hari itu, tumben Jaka mengenakan kaos model singlet warna hitam. Akibatnya aku bisa menikmati lengannya yang kekar dan bisepsnya yang indah dan bertonjolan otot.
Berbeda dengan para pedagang dipasar lainnya yang sering berpakaian dekil dan kumuh, Jaka selalu berpakaian bersih dan rapi.Tidak jarang sedikit modis dan bergaya! Sehingga penampilan Jaka jadi terkesan orang terpelajar.
Singlet yang dipakai waktu itu ketat ukurannya, sehingga dadanya yang menonjol kedepan dan perut-nya yang rata tampak nyata dan bermakna. Bahkan kedua puting susunya yang tampak ketat, tegang, dan melenting membayang di permukaan kaos singlet -nya yang ketat itu.Jaka tampak jantan sekali! Waktu Jaka, tanpa sengaja,mengangkat tangannya ke atas, mataku yang nakal mencuri pandang untuk mengerling pola pertumbuhan bulu-keteknya yang tampak ringan saja. Seakan sekedar untuk tanda bukti kelelakian dan kedewasaannya yang sempurna.
Sore itu aku merasa puas dan bahagia, karena aku bisa ngobrol dengan Jaka, bisa memandangi wajah dan tubuh Jika, bisa mencuri pandang ketiak dan bulu-ketek Jaka dan aku bisa mengenal Jaka lebih baik.
Berdasarkan penampilan fisik luar Jaka, bentuk tubuh,bentuk dan ukuran lengan juga tungkai Jaka, aku memperkirakan [dan aku sangat berharap] bahwa kontol Jaka ukuran besar.Paling tidak sama dengan ukuran kontol Ricardo G.,pengusaha swalayan,yang terkenal besar ukuran kontolnya itu! Sedangkan contoh cowok yang bulu-keteknya lebat adalah Si Ganteng Tommy Tjokro [Presenter] dan Si Atletis Adrian Maulana [Pesinetron].Tapi boleh dibilang selebritis cowok Indonesia umumnya lebat bulu keteknya.Sayangnya aku tidak punya daftar ukuran kontol selebritis cowok Indonesia dan siapa yang sunat/ siapa yang tidak. Ada situs internet yang menyajikan daftar selebritis cowok Amerika yang sunat dan tidak sunat[cut and uncut].Pada dasar-nya ukuran kontol dan lebatnya bulu-ketek sering dianggap sebagai indikator kejantanan seorang laki-laki!
Besar kemungkinan bahwa cowok-cowok berdarah bule [Indo-Eropa] seperti:Nicholas Saputra,Ari Wibowo, Christian Sugiono, Marcellino Lefrandt, Andrew White,semuanya tidak sunat alias kulup kontolnya!
Seharusnya para cowok seperti ini diberi motivasi agar mau sunat segera!Agar mereka mempunyai fisik yang benar-benar profesional [termasuk kontolnya]dan supaya mereka benar-benar jadi cowok macho yang sempurna luar dan dalam. Motto cowok sejati [real man]adalah :"Lelaki yang tidak sunat,bukan laki-laki!".Para bodybuilder[binaragawan] Italia semuanya sunat,demi profesionalisme mereka!
MENGAJAK JAKA JALAN BARENG
Sejak aku mengenal Jaka lebih dalam maka makin lama aku makin pre-occupied dengan Jaka. Akibat-nya aku belanja ke tempat Jaka seminggu dua -tiga kali.Kadang-kadang masih ada banyak buah di rumah,tapi karena aku ingin jumpa Jaka dan ingin melihat wajahnya yang tampan serta tubuhnya yang atletis, aku memaksakan diri untuk belanja buah ke pasar.
Belakangan aku jadi tahu bahwa Jaka naik motor ke pasar,sering baca koran,dan rajin menonton berita di TV. Bahkan aku juga mendapat info bahwa Jaka aktif di organisasi sekolah sewaktu masih duduk di SMA/SMU,dia juga hobby berenang dan olah-raga lainnya seperti badminton, pingpong dan entah apa lagi. Jaka juga yang berinisiatif untuk membuka tempat latihan beban untuk binaraga di lingkungan RW-nya. Tidak heran jika tubuh Jaka sudah "jadi" dan teramat memukau. Yang aku rasa janggal untuk cowok se-macho Jaka adalah bahwa aku belum pernah dengar Jaka bicara tentang cewek ataupun tentang isteri. Kelak aku tahu bahwa Jaka memang masih single. Setelah aku makin tahu tentang diri Jaka, suatu hari aku mengajak Jaka untuk janjian pergi bareng ke luar kota mengunjungi suatu resort.Jaka setuju dan dia akan menitipkan dagangannya pada adiknya.
Pendek cerita kami pergi bareng ke luar kota.Agar bisa bebas berbuat,maka aku harus menyetir mobil sendiri. Bahkan aku tidak bilang pada supirku bahwa week end itu aku pergi keluar kota dengan seseorang.
Aku memilih suatu resort yang mewah dan lengkap dengan fasilitas olah raga. Kami tiba di resort sekitar jam 15:00 dan aku mengajak Jaka untuk tidur sore dulu.Hawa sejuk pegunungan itu telah membuat aku mengantuk. Tapi rupanya Jaka punya rencana lain. Setibanya di kamar Jaka bukannya tidur melainkan langsung memeluk aku.
Aku tidak pernah membayangkan bahwa "affair"-ku dengan tukang buah itu akan terjadi begitu cepat. Juga tak pernah terpikir olehku bahwa Jaka akan mulai lebih dulu.Betapa pun aku merasa bahagia.
Aku menyambut baik pelukan Jaka dan kamipun mulai bercipokan seperti dua orang yang sedang pacaran atau sedang selingkuh di luar kota.Jaka rupanya sudah pengalaman main sex sejenis. Karena Jaka langsung melepaskan kancing bajuku, memelorotkan celanaku beserta kancutku sampai aku telanjang bulat.Jaka sendiri melepaskan seluruh pakaiannya dan ...di kamar yang sejuk itu kami berpelukan.
Diatas tempat tidut kami bergumul.Meraba apa saja yang kami bisa raba,menyodok lobang apa saja yang bisa kami sodok.Entah apa yang terjadi,tahu-tahu aku sudah menungging di lantai dan Jaka berlutut di belakangku sambil mengentotkan kontolnya ke dalam boolku!Maju-mundur,maju-mundur,maju-mundur, sambil tangannya mengocok kontolku dan sekali-sekali dia merangsang kedua puting susuku dengan jarinya dan mengelus-ngelus punggungku.
Tiba-tiba Jaka berubah jadi kasar. Dengan kejam dia menyodok-nyodokkan kontolnya ke dalam lobang pantatku sampai aku terkaget dan tergelinjang kesakitan. Belum puas dengan cara itu dia masih menggampar bokong dan pahaku dengan keras: PLAKK! PLAKK! PLAKK! PLAKK!Entah berapa kali.Bokong dan pahaku terasa pedih dan panas.
Puas mengasari aku,Jaka memompakan lagi kontolnya dengan teratur ke silitku sambil tangannya terus saja merangsang kontolku.Tidak lama kemudian Jaka mempercepat pompaan kontolnya di boolku dan juga mensikronkan kocokan jarinya dikontolku!Akhirnya, makin cepat, makin cepat, makin cepat,kemudian : CROOOOOOOOOOOOT CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! Pejuh kami berdua muncrat hampir bareng.Itu saja!
Tetapi sebelum aku pindah ke Amerika Serikat[dan jadi Warga Negara Amerika Serikat - US Citizen] aku gemar ke pasar tradisional.Bukan untuk ber-belanja, tetapi untuk "cuci mata" melihat abang tukang jualan atau juga lelaki yang berbelanja.
Aku juga suka datang ke tempat-tempat pembangunan gedung atau real-estate untuk "cuci mata" melihat kuli-kuli telanjang dada.Syukur-syukur aku bisa jumpa kuli yang sedang mandi telanjang bulat.
Ketika aku kembali ke Jakarta setelah bekerja di Singapura dan Lobam [Tanjung Pinang] dan setelah aku jadi US Citizen,pasar tradisional resmi makin jarang di Jakarta.Sebagai gantinya dibangun mall dan pasarswalayan.Tapi ada satu pasar tradisional yang sering aku datangi,karena disitu ada tukang jualan buah yang jadi favoritku, namanya : Jaka.
Seperti umumnya pedagang buah di Jakarta, Jaka juga berjualan bermacam-macam buah, ada buah impor, ada buah lokal, dan ada buah yang sedang musim. Karena aku sering belanja buah di tempat Jaka, maka Jaka kenal baik dengan aku [sebagai langganan]. Pada dasarnya Jaka adalah orang yang ramah dan simpatik. Semua sifatnya itu sangat cocok dengan penampilannya: wajahnya yang tampan, kulitnya yang putih bersih, dan tubuhnya yang atletis.
Jarang ada pedagang pribumi Indonesia[ Asli] yang berjualan di pasar tradisonal yang berkulit putih bersih seperti Jaka.
Sebagai seorang cowok homosex,tentu saja aku jadi sangat tertarik pada Jaka. Aku tertarik pada ketampanannya. Ternyata ibu-ibu dan cewek-cewek yang belanja di pasar itu juga suka belanja buah di tempat Jaka. Bahkan aku perhatikan ada ibu-ibu yang sengaja berlama-lama di tempat Jaka - mungkin sambil menikmati keindahan penampilan Jaka.
Karena aku sering belanja di tempat Jaka, maka Jaka sering memberi aku discount. Terkadang aku bayar sesuai discount, tapi terkadang aku bayar penuh dan aku akan bilang :
"Jangan terlalu dimurahin Bang. Nanti rugi".
"Nggak apa-apa,Pak.Sama langganan", kata Jaka.
Suatu hari aku ngobrol agak lama dengan Jaka di tempat jualannya.Ketika itu tidak terlalu banyak orang belanja - mungkin karena sudah agak sore.
Dari obrolan itu aku dapat informasi bahwa Jaka sempat duduk di bangku SMA/SMU meskipun tidak sampai tamat. Dia harus berhenti sekolah karena ayahnya meninggal dan dia harus mencari nafkah untuk ibu dan adik-adiknya. Semula Jaka berniat jualan sambil sekolah.Tapi ternyata untuk jualan buah-pun harus dilakukan full timer.Kalau tidak hasilnya akan kecil. Akhirnya Jaka memfokuskan jualan buah dan memberikan kesempatan pada adik-adiknya untuk sekolah. Dua adiknya sudah bekerja dan seorang lagi sekolah di STM.
Sambil ngobrol aku mencuri pandang wajah dan tubuh Jaka.Jaka memang tampan,tubuhnya atletis. Tinggi dan berat badannya sedang, mungkin tinggi-nya lebih dari 160.Biasanya Jaka mengenakan baju kaos [T-shirt] atau kemeja.Tapi hari itu, tumben Jaka mengenakan kaos model singlet warna hitam. Akibatnya aku bisa menikmati lengannya yang kekar dan bisepsnya yang indah dan bertonjolan otot.
Berbeda dengan para pedagang dipasar lainnya yang sering berpakaian dekil dan kumuh, Jaka selalu berpakaian bersih dan rapi.Tidak jarang sedikit modis dan bergaya! Sehingga penampilan Jaka jadi terkesan orang terpelajar.
Singlet yang dipakai waktu itu ketat ukurannya, sehingga dadanya yang menonjol kedepan dan perut-nya yang rata tampak nyata dan bermakna. Bahkan kedua puting susunya yang tampak ketat, tegang, dan melenting membayang di permukaan kaos singlet -nya yang ketat itu.Jaka tampak jantan sekali! Waktu Jaka, tanpa sengaja,mengangkat tangannya ke atas, mataku yang nakal mencuri pandang untuk mengerling pola pertumbuhan bulu-keteknya yang tampak ringan saja. Seakan sekedar untuk tanda bukti kelelakian dan kedewasaannya yang sempurna.
Sore itu aku merasa puas dan bahagia, karena aku bisa ngobrol dengan Jaka, bisa memandangi wajah dan tubuh Jika, bisa mencuri pandang ketiak dan bulu-ketek Jaka dan aku bisa mengenal Jaka lebih baik.
Berdasarkan penampilan fisik luar Jaka, bentuk tubuh,bentuk dan ukuran lengan juga tungkai Jaka, aku memperkirakan [dan aku sangat berharap] bahwa kontol Jaka ukuran besar.Paling tidak sama dengan ukuran kontol Ricardo G.,pengusaha swalayan,yang terkenal besar ukuran kontolnya itu! Sedangkan contoh cowok yang bulu-keteknya lebat adalah Si Ganteng Tommy Tjokro [Presenter] dan Si Atletis Adrian Maulana [Pesinetron].Tapi boleh dibilang selebritis cowok Indonesia umumnya lebat bulu keteknya.Sayangnya aku tidak punya daftar ukuran kontol selebritis cowok Indonesia dan siapa yang sunat/ siapa yang tidak. Ada situs internet yang menyajikan daftar selebritis cowok Amerika yang sunat dan tidak sunat[cut and uncut].Pada dasar-nya ukuran kontol dan lebatnya bulu-ketek sering dianggap sebagai indikator kejantanan seorang laki-laki!
Besar kemungkinan bahwa cowok-cowok berdarah bule [Indo-Eropa] seperti:Nicholas Saputra,Ari Wibowo, Christian Sugiono, Marcellino Lefrandt, Andrew White,semuanya tidak sunat alias kulup kontolnya!
Seharusnya para cowok seperti ini diberi motivasi agar mau sunat segera!Agar mereka mempunyai fisik yang benar-benar profesional [termasuk kontolnya]dan supaya mereka benar-benar jadi cowok macho yang sempurna luar dan dalam. Motto cowok sejati [real man]adalah :"Lelaki yang tidak sunat,bukan laki-laki!".Para bodybuilder[binaragawan] Italia semuanya sunat,demi profesionalisme mereka!
MENGAJAK JAKA JALAN BARENG
Sejak aku mengenal Jaka lebih dalam maka makin lama aku makin pre-occupied dengan Jaka. Akibat-nya aku belanja ke tempat Jaka seminggu dua -tiga kali.Kadang-kadang masih ada banyak buah di rumah,tapi karena aku ingin jumpa Jaka dan ingin melihat wajahnya yang tampan serta tubuhnya yang atletis, aku memaksakan diri untuk belanja buah ke pasar.
Belakangan aku jadi tahu bahwa Jaka naik motor ke pasar,sering baca koran,dan rajin menonton berita di TV. Bahkan aku juga mendapat info bahwa Jaka aktif di organisasi sekolah sewaktu masih duduk di SMA/SMU,dia juga hobby berenang dan olah-raga lainnya seperti badminton, pingpong dan entah apa lagi. Jaka juga yang berinisiatif untuk membuka tempat latihan beban untuk binaraga di lingkungan RW-nya. Tidak heran jika tubuh Jaka sudah "jadi" dan teramat memukau. Yang aku rasa janggal untuk cowok se-macho Jaka adalah bahwa aku belum pernah dengar Jaka bicara tentang cewek ataupun tentang isteri. Kelak aku tahu bahwa Jaka memang masih single. Setelah aku makin tahu tentang diri Jaka, suatu hari aku mengajak Jaka untuk janjian pergi bareng ke luar kota mengunjungi suatu resort.Jaka setuju dan dia akan menitipkan dagangannya pada adiknya.
Pendek cerita kami pergi bareng ke luar kota.Agar bisa bebas berbuat,maka aku harus menyetir mobil sendiri. Bahkan aku tidak bilang pada supirku bahwa week end itu aku pergi keluar kota dengan seseorang.
Aku memilih suatu resort yang mewah dan lengkap dengan fasilitas olah raga. Kami tiba di resort sekitar jam 15:00 dan aku mengajak Jaka untuk tidur sore dulu.Hawa sejuk pegunungan itu telah membuat aku mengantuk. Tapi rupanya Jaka punya rencana lain. Setibanya di kamar Jaka bukannya tidur melainkan langsung memeluk aku.
Aku tidak pernah membayangkan bahwa "affair"-ku dengan tukang buah itu akan terjadi begitu cepat. Juga tak pernah terpikir olehku bahwa Jaka akan mulai lebih dulu.Betapa pun aku merasa bahagia.
Aku menyambut baik pelukan Jaka dan kamipun mulai bercipokan seperti dua orang yang sedang pacaran atau sedang selingkuh di luar kota.Jaka rupanya sudah pengalaman main sex sejenis. Karena Jaka langsung melepaskan kancing bajuku, memelorotkan celanaku beserta kancutku sampai aku telanjang bulat.Jaka sendiri melepaskan seluruh pakaiannya dan ...di kamar yang sejuk itu kami berpelukan.
Diatas tempat tidut kami bergumul.Meraba apa saja yang kami bisa raba,menyodok lobang apa saja yang bisa kami sodok.Entah apa yang terjadi,tahu-tahu aku sudah menungging di lantai dan Jaka berlutut di belakangku sambil mengentotkan kontolnya ke dalam boolku!Maju-mundur,maju-mundur,maju-mundur, sambil tangannya mengocok kontolku dan sekali-sekali dia merangsang kedua puting susuku dengan jarinya dan mengelus-ngelus punggungku.
Tiba-tiba Jaka berubah jadi kasar. Dengan kejam dia menyodok-nyodokkan kontolnya ke dalam lobang pantatku sampai aku terkaget dan tergelinjang kesakitan. Belum puas dengan cara itu dia masih menggampar bokong dan pahaku dengan keras: PLAKK! PLAKK! PLAKK! PLAKK!Entah berapa kali.Bokong dan pahaku terasa pedih dan panas.
Puas mengasari aku,Jaka memompakan lagi kontolnya dengan teratur ke silitku sambil tangannya terus saja merangsang kontolku.Tidak lama kemudian Jaka mempercepat pompaan kontolnya di boolku dan juga mensikronkan kocokan jarinya dikontolku!Akhirnya, makin cepat, makin cepat, makin cepat,kemudian : CROOOOOOOOOOOOT CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! Pejuh kami berdua muncrat hampir bareng.Itu saja!
tukang service
Sore
itu aku betul betul kesal bercampur marah ,karena aku disuruh ibuku
untuk menunggui tukang service parabola dari Indovision yang dijanjikan
sudah 3 hr dan baru mau datang sore ini,itupun sudah terlambat 3jam dari
jam 4 sore yang di jadwalkan. Akhirnya belpintu berbunyi juga, dengan
wajah merengut dan perasaan kesal kubukakan pintu pagar rumahku ,,saat
mulut ini terbuka ,sudah siap dengan dengan kata2 kekesalanku ,tiba2
jadi terkunci lagi ,terkesiap melihat si tukang servis berdiri dibalik
pagar ,sensasi darah homo yang mengalir di tubuhku langsung bergerak
cepat.. ,tubuh lelaki ini tingginya sekitar 178 cm ,usianya kira2 25
tahun , kulit kecoklatan , jawa aku yakin , kurus tapi tidak cungkring
,wajahnya yg ramah menarik tapi lusuh ,karena ini mungkin pekerjaannya
yang ke berapa kali dan terakhir hari ini ,namun wajahnya itu membuatku
tak berkedip,justru lusuhnya itu membuatnya tambah sexy jantan
dimataku." Dari indovision mas ? " sapaku ramah ,sekejab kami saling
bertatapan darah homoku berdesir lagi,tidak jadi marah. " Iya pak ,saya
Wahyu" jawabnya ," hehe jangan panggil bapak emang aku udah tua, umurku
kan baru 20 " kataku,"ya pak " dia tersenyum tetap memanggilku
bapak.waktu masuk kedalam kuperhatikan sosoknya yang tegap jantan sekali
,membayangkan kontol mas Wahyu yang panjang besar dan hitam kebetulan
nih kataku tidak ada orang dirumah. Emang dasar doyan lelaki ,akupun tak
tahan lagi menunggu ,selagi mas wahyu sambil jongkok mengecek kerusakan
receiver indovision di ruang keluarga rumahku,kontolku yang makin
membengkak berdenyut2 bereaksi akupun beraksi ,pura2 ikut jongkok dari
belakangnya menunjuk ke alat yang dipegangnya ,dengan sengaja kusentuh
lengannnya."mas Wahyu ,ini yang rusak dimana?" "sebentar pak ,saya lihat
dulu" jawabnya ,karena dia diam saja waktu tangannya kusentuh , akupun
makin berani ,dari belakang dengan posisi mau memeluk kedua tanganku
kulingkarkan ikut memegang receiver yang rusak itu .sejenak mas wahyu
menoleh belakang sambil tersenyum ,srrrr.....darahku berdesir lagi
,,mendapat reaksi begitu dari lelaki jantan ini ,sambil berdiri langsung
saja aku memutarkan tubuh jantan nya itu" mas wahyu...." kataku sambil
bertatapan , tau2 kami sudah berciuman,,ternyata mas Wahyu juga homo
sepertiku,,bibir kami saling bertautan ,,ohhh..nikmat sekali kurasakan
,,kurasakan sedikit bau rokok dimulutnya ,.kemudian lidah mas Wahyu
mulai nakal memasuki rongga mulutku ,,(duhh aku nggak tahaann lagi nih )
,,dengan memeluk erat tubuhku yang 5cm lebih pendek darinya .lidah2
kami pun saling bermain dan bergantian memasuki mulut masing2
menjelajahi birahi yang bertambah naik diruangan ini.walaupun aku tau
mas wahyu belum mandi dan memang tercium dari bau keringat bercampur
dengan bau tubuh alaminya yang beraroma lelaki tulen,namun birahi homoku
mengalahkan itu semua.kontolku dibalik celana pendekku yang sudah keras
kurasakan bersentuhan dengan benda yang mulai meneras didalam celana
nya mas Wahyu,,""ohh,,,hmm,,hah,,,hohh ,,hohh" nafas kami berdua
tergopoh karena ciuman nikmat yang tidak lepas dari tadi .." mas
Wahyu,,,hhh" suaraku terengah2 ...'"yaa Adekk,,,sayanggg.""bisiknya (
aduh bahagianya di panggil sayang ama mas Wahyu yang ganteng )sedari
tadi kurasakan air liurnya mas Wahyu yang terasa nikmat ,,kusedot dan
kutelan terus ludah nya mas wahyu,,aku ingin jadikan semua syahwat
kenikmatan ini kunikmati dengan seutuhnya,,,tak terasa tanganku sudah
menggenggam batang yang berada didalam celana bahan nya mas Wahyu
..ohhhhh...kurasakan betapa keras .tebal dan panjangnya batang
kemaluannya itu ,,""mass...mass...aku,,,ohhh..."" aku jadi semakin
liar,,""' iyaaa.. sayangg.."jawabnya...kulepaskan pagutan bibirku
,dengan nafsu berburuan didadaku,,kulepaskan kancing clana mas wahyu dan
kururunkan sletingnya ,,ohhhh..wawww..kontolnya emang besar sekali
,kuporotin celana panjangnya m juga kolornya yang putih lusuh bau
keringat ..kuterpana mendapatkan digenggamanku sebuah benda KONTOL
,,panjangnya kira2 17cm ,,berwarna coklat gelap..sunat
,,bersih,,kepalanya helmnya ?? ohhh besar sekali,,batang kontolnya
berdiameter 4cm...aku betul2 tak tahan lagi seolah2 pikiranku jadi tidak
waras. aku jongkok sembari memegang kontol gede itu , kulihat keatas ,
mas Wahyu tersenyum mesra padaku ""kenapa sayang ? " tanyanya
"i..ni,,,mass ,,aku suka,,kontol mas>" jawabku kutatap kontol jantan
dengan beringass."napa?.. adek sayangg,,,suka... mau..yah ,,udah ...itu
milik adek sayang semuanya .."tanpa kutunggu lagi kujilatin benda bulat
panjang itu dengan rakusnya , air liurku menetes,,,seperti takut,waktu
akan habis ,,kujelajahi sekeliling barang bersunat ketat itu,,kumain2kan
lidahku ,,atas kebawah ,kiri melinggkar ,,pangkal
keujung,,kumainkan,lidahku dilubang kencing Mas Wahyu ,lubangnya lumayan
besar. hingga ujung lidahku bisa bermain2 bermanufer di dalamnya lubang
kontol sialan itu ..kurasakan lendir dilubangnya yang kemerahan segar
itu ,sedikit asin,tapi di rasa homoku hanya nikmat yg berasa di
pengecapanku,,ohhh sambil menengadah keMas Wahyu aku mainkan barang
kebanggaannya itu ..kulihat Mas Wahyu mengoleskan lidahnya dibibirnya
menandakan wahwa dia juga keenakankan merasakan seponganku.
"'ayoo...sayang ,,,kamu,,,habisin yahh...mas Wahyu suka,,teruss,,,adekk,
sayanggg.."aku mulai melepaskan celana rumahku ,,yang tanpa ber cancut
,,mas Wahyu menaik kaosku ,,kemudian dia juga melepas kemejanya,,,,kami
berdua ,,sudah telanjang tanpa sehelai benangpun yag menutupi tubuh2
yang kerasukan ini ,," ohh badanmu sexy sekali Dekk,,bersih..putihh
..mas wahyu boleh jilatin ga??" katanya " bolehhh banget mas,, aku kan
sudah jadi milik Mas Wahyu ..di apain aja,,terserahh mas Wahyuku"
jawabku (hehehe nanti kulanjutin yah dianggil bos nih lg dikantor )
berbagi hangat bersama pandji
Entah
sejak kapan aku menyukai bagian bagian tertentu dari tubuh cowok.
Padahal aku sendiri seorang laki laki. Otot yang menyembul di dada,
tangan , perut. Juga rambut hitam yang menghiasi ketiak. Sungguh sangat
sexy! Di kampuspun aku sering memperhatikan cowok cowok yang
goodlooking. Ada seorang cowok yang mencuri perhatianku. Tubuhnya tinggi
menjulang kokoh, sedikit kurus. Garis wajahnya tegas dan maskulin.
Walau penampilannya cuek dan terkadang slengean tapi justru disitu daya
tariknya. Entahlah, mungkin aku menyukainya. Adalah Pandji sosok yang
setiap hari menjadi magnet bagi penglihatanku. Club yang dia ikuti
adalah Basket. Little sacrifice to get closer with him. Aku mengikuti
club yang menjadi baian dari kegiatannya. Damn!!! Padahal aku nggak
pernah suka olahraga!!! Aku tau walaupun kumasuk club ini sekalipun tak
akan membuat Pandji jatuh kepelukanku. Mungkin kulakukan itu hanya agar
hatiku bisa senang karana bisa lebih sering melihat sosok tampannya.
Saat latihan selesai seluruh pemain basket bubar! Ada yang ganti baju,
mandi diruang bilas, ada juga yang langsung pulang. Kebiasaan Pandji
setelah main basket adalah mandi di ruang bilas. Little naughty idea
appear in my head! Aku bersaha menguntil sampai kekamar mandi. Aku
berusaha menempatkan diri di kamar sebelah dimana Pandji mandi. Thanks
god! Dikamar itu ada celah yang memudahkan kegiatatan mengintipku. Detak
jantungku berdetak dengan cepat! Tiba tiba penisku menegang. Kulihat
pahatan Mahakarya Tuhan yang sempurna. Tubuhnya sangat atletis . Otot
otot yang menghiasi dada putih mulusnya, puting susu yang berwarna pink,
perut serta lengannya menyembul tapi nggak over. Rambut hitam lebat
yang kini basah menghiasi ketiaknya. Penisnya yang even lagi off
terlihat lebih besar dibanding punyaku kalo sedang off juga. Oh my god
this is prize for me! Rutinitas mengintip Pandji yang sedang mandi itu
menjadi kegiatan yang sangat aku tunggu setelah selesai latihan basket
yang memuakkan! Bahkan pernah suatu hari aku melihat Pandji disela sela
mandinya dia onani. Pertamanya aku kira dia sedang membilas penisnya.
Tapi dia terus mengocok penis yang kokoh itu. Astaga benar benar penis
yang panjang. Kepala yang keunguan, namun batangnya sendiri berwarna
putih bersih. Aku bisa melihat urat urat yang menyembul tegas dari
batang penisnya. Dan expresi wajahnya membuatku juga jadi sange!Beberapa
menit kemudian sperma menyembur dari penis kokohnya! Dia berusaha agar
nggak mengeluarkan suara! Sore itu aku bersama teman teman kelasku
mengikuti kelas extra. Langit kulihat mendung. Awan hitam membendung .
Tak lama hujan turun . What a fucking rain!!! Males banget kalo udah
ujan gede kayak gini. Aku memutuskan untuk berteduh di depan
perpustakaan. Damn!!! Betapa kuterkejut sekaligus senang! Kulihat sosok
Pandji berteduh didepan perpus juga! Nampaknya hujan membuat tubuhnya
basah kuyup. Mungkin dia nggak berani pulang naik motornya sekarang.
Otot perutnya sedikit terlihat karena kaus putih lusuhnya kebasahan.
Uuuhhh what a sexy body!!! ”Eh..elo...”Serunya menyadari keberadaanku
disebelahnya. ”Keujanan yach loe...basah baget baju loe...emang
gila...gede banget ni ujan!” Sahutku basa basi. Suatu kemajuan, pikirku.
Selama ini kami belum pernah terlibat percakapan sedekat ini. Yach
walau hanya beberapa kalimat saja! Sebelumnya aku belum pernah berbicara
sambil bertatapan langsung dengannya , even kami satu club basket! ”Bro
... kayaknya jendelanya kebuka deh... masuk yuk..dari pada kita nambah
kebasahan disini. ” Ajaknya dengan suara rada berat. Tanpa pikir macam
macam aku mengikutinya menerobos ke jendela perpus. Akupun sebenarnya
juga nggak mau kebasaan kayak dia. Setelah sampai didalah , kulihat
perpus nampak sepi dan temaram. Mungkin karena udah ditutup beberapa jam
yang lalu. Setelah berhasil masuk, pandji menggosok gosokan tangannya,
membuat dirinya merasa lebih hangat. Muncul niatku untuk menjilat. ” loe
kedinginan?...nih pake sweater gue!!!”seruku sambil menyodorkan sweater
yang tadi aku pakai. Tanta menghiraukan sweaterku, tiba tiba dengan
sedikit kasar , Pandji mendorong tubuhku kedinding. ”Bugghhh!!!”
kurasakan punggungku sakit karena menubruk dinding. Pandji menopangkan
tangannya didindin. Dia menatapku tajam. Aku sedikit takut. ”Gue tau loe
suka ngintip gue mandi di ruang ganti basket!!!” Serunya parau.
“Degh!!! Mampus gueee!!!” Tatapannya seolah ingin membunuhku! Nafasnya
memburu. Kubisa melihat gerakan naik turun didada bidangnya. Tiba tiba
wajahnya mendekat! Dengan membabi buta dia melumat bibirku. Kurasakan
bibir manisnya(mungkin karena dia abis ngerokok)melumat halus bibirku.
Halus namun sangat bernafsu. Setelah itu dia selonongkan tangannya yang
terasa dingin masuk kedalam kausku. Meremas remas dadaku. Membuatku
senakuin bernafsu. Dengan cepat aku berusaha meleakan kaus basah yang
diapakai Pandji. Dia masih menggerogoti bibirku. Akupun melepas kaosku.
Dia bergerak turun . Dengan lidahnya dia membuat huruf O di sekitar
putingku. Sesekali menghisap dan menggigitnya, membuatku berteriak
kecil. Ohhh…aku nggak tahan. Lalu dia lakukan hal yang sama dengan
putingku yang satunya. Setelah itu dengan sedikit kasar aku memeluk
kepalanya, menjambak halus rambutnya. Berusaha menghentikan
kegiatan”menyusu” yang membuatku benar benar geli...walau enak juga...
Dia memberikan isyarat untuk bebaring dilantai. Aku menindihnya.
Kurasakan otot keras bersembunyi dibalik jeans birunya. Sambil menjilati
lehernya kumasukan tanganku kedalam celananya, merogoh penis yang
sangat besar itu! Lalu memijit mijitnya.”Aggrrrhhhh...”gumamnya horny.
Aku melepaskan burung dari sangkarnya. Lalu tanpa sungkan ku hisap
penisnya. Kurasakan kepala penis itu begitu penuh mengisi mulutku!
Sesekali aku menjilati zakar dan selangkangannya membuatnya berteriak
kecil. Jembutnya hitam dan lebat namun nggak bau. Setelah itu kubuat
garis dengan lidahku, dari pusarnya ke lehernya. Tubuhnya masih basah!
Kubisa mencium parfum yang begitu maskulin dari tubuhnya. Membuatku
semakin ”menggila”. Kujilati juga dadanya yang putih mulus berotot itu.
Otot perut sixpack yang membuatku sange itu ku gigiti kecil kecil.
Sambil terus melumati bibirnya aku mengocok batang yang begitu besar
itu. Dia sendiri beruaha mengocok penisku. Lalu sepertinya dia ingin
juga merasakan penisku. Dia meyendoto penisku dengan harotnya(nafsu).
Damn!!! Aku nggak tahan lagi... sensasi yang menyenangkan menjalar di
seluruh tubuhku. Aku memberikannya isyarat sebentar lagi spermku akan
keluar tapi nampaknya dia tak bergeming . ”Arrrrgggghhhh
shitttt!!!!.....” teriakku tertahan. Cccccrrrrrooooootttttt........
Cccccrrrrrooooootttttt...... Cccccrrrrrooooootttttt
Cccccrrrrrooooootttttt........ Cccccrrrrrooooootttttt.....
Cccccrrrrrooooootttttt Aku menyemburkan spermaku di mulutnya!!! Setelah
berhasil mengeluarkan spermaku, dia mendudukkan dirinya diatas perutku.
Lalu mengocok penisnya sendiri. Aku mencubiti puting susunya yang kurasa
keras! Dan.... ”Aaaagggghhhhhh....ohhhhh...yeahhh....”
Cccccrrrrrooooootttttt........ Cccccrrrrrooooootttttt......
Cccccrrrrrooooootttttt Cccccrrrrrooooootttttt........
Cccccrrrrrooooootttttt..... Cccccrrrrrooooootttttt
Cccccrrrrrooooootttttt........ Cccccrrrrrooooootttttt......
Cccccrrrrrooooootttttt Spermanya menyembur kemana mana. Banyak sekali
dia terus menyocok penis besan nan kokohnya. Lalu
Cccccrrrrrooooootttttt........ Cccccrrrrrooooootttttt......
Cccccrrrrrooooootttttt Cccccrrrrrooooootttttt........
Cccccrrrrrooooootttttt..... Cccccrrrrrooooootttttt!!! Setelah dirasa
cukup. Dia membaringkan tubuhnya di sebelahku. Kurasa dia lelah!
Sebentar diam lalu memandang kearahku. Setelah itu dia memelukku yang
maih berlumuran spermanya. Dia memeluku dengan erat dan hangat. Ahhh...
fucking shit with this rain...i feel warm now. Ahhhh aku bahagia sekali
saat ini. Peduli setan dengan apa yang terjadi setelahnya. Sama sama
kelelahan kami tertidur di perpustakaan itu.
Kamar ganti kolam renang
Tinggal
ada kami berdua di kolam renang itu. Dia seorang lelaki bertampang
latin berusia sekitar 25 tahun. Tubuhnya tinggi yang gwe perkiraan
sekitar 190cm. jauh lebih tinggi dari gwe yang hanya 175cm
Saat gwe lagi bilas, si latino itu masuk dan bilas dibilik di sebelah gwe. Kita keluar dari balik bersamaan dan dia tersenyum ke gwe.
“I saw you were checking me out at the pool,” kata cowok itu dalam bahasa inggris dengan logat latin.
“yes indeed. I like your body,” kata gwe.
“wanna see more?” tawarnya sambil meremas selangkangannya yang masih mengenakan celana renang. Satu hal yang pasti, kontolnya sudah nganceng, karena tonjolannya yang menggunung.
“If you let me,” kata gwe.
Dia lalu menurunkan celana renangnya dan muncul lah kontol sepanjang 18cm dengan diameter 5 cm. kontolnya sudah disunat dan cairan precum menetes dari lobang kontolnya.
“Nice!!” kata gwe yang lansung berlutut didepannya dan mengocok kontol itu.
“Suck it!” perintah dia.
Gwe menjulurkan lidah gwe dan menjilat lobang pipis pada kontolnya. Lalu sambil memainkan lidah gwe dilobang pipisnya, gwe kulum kepala kontolnya. Dia meracau nikmat dengan bahasa spanyol saat kontolnya mulai gwe sepong. Gwe mengangkat kontolnya dan menjilati kedua biji pelernya secara bergantian. Kontolnya gwe kocok dengan tangan gwe saat lidah gwe menjilati biji pelernya. Kontolnya kembali gwe sepong. Gwe hisap lalu gwe kulum kepalanya dan lidah gwe menjilati lobang pipisnya saat gwe lagi mengulum kepala kontolnya, menyapu precum yang terus keluar. Gwe menyepong kontolnya sekitar 15 menit lalu berhenti.
“Fuck me please,” pinta gwe.
Dia tersenyum lalu menyuruh gwe nungging. Gwe kira dia bakalan langsung ngentotin gwe. Tau taunya gwe merasakan lidahnya menyapu hangat lobang pantat gwe. Geli geli basah dan nikmat. Gwe merasakan jarinya menusuk lobang pantat gwe. Dua jarinya masuk dan melonggarkan lobang pantat gwe agar gwe bisa dengan leluasa nanti menerima sodokan kontolnya.
Dia lalu berlatut dan lalu menggesekan kontolnya ke belahan pantat gwe. Tak lama kepala kontolnya mulai merojok masuk. Gwe mendesah menahan sakit saat kepala kontolnya membuka lobang pantat gwe. Dengan pelan tapi pasti kontolnya mulai memenuhi lobang pantat gwe.
“Gosh! Your hole is very tight!” katanya. “I like it!”
Dia lalu mulai memaju mundurnya kontolnya. Lama-lama gwe terbiasa dengan kontolnya dan menikmati sodokan demi sodokan kontol latin itu di lobang pantat gwe. Lelaki ini sangat jago dalam mengentot. Dia menarik kontolnya hinga kepalanya yang bersarang dan lalu menghujamkan lagi. Terkadang dia menarik keluar seluruh batang kontolnya sebelum memasukan kembali tanpa dipegang tangannya.
Capek nungging, aku lalu menjatuhkan tubuhku tengkurap dan dia kali ini lebih rilex mengentot aku.
Cowok ini tampaknya pejantan tangguh. Sudah 20 menit ngentotin gwe tapi belom ada tanda tanda kalo dia akan muncrat. Dia malah meminta untuk ganti posisi. Sekarang dia terlentang dan gwe melakukan aksi rodeo diatas kontolnya. Gwe menyandarkan telapak tangan gwe ke dadanya yang bidang dan perutnya yang datar. Sambil terus turun naik diatasa kontolnya. Dia melipat kedua tangannya dibelakang kepala. Menjadikan bantal untuk mengganjal. Matanya terpejam menikmati lobang sempit gwe.
Gwe rasakan kontolnya mulai berdenyut dan nggak lama diiringi dengan oooohhhh dari mulutnya, kontolnya memuntahkan lahar sperma di dalam lobang pantat gwe. Saking banyaknya dan posisi gwe diatas dia, pejunya menetes keluar dari lobang pantat gwe. Dia terengah-engah dan tersenyum puas.
Setelah selesai kita mandi lagi. Dan ternyata dia adalah seorang kipper sebuah klub sepakbola kota itu dan dia seorang bisex. Dan sejak saat itu gwe menjadi bitch-nya dia. Dan selalu datang ketempatnya untuk dientot.
Saat gwe lagi bilas, si latino itu masuk dan bilas dibilik di sebelah gwe. Kita keluar dari balik bersamaan dan dia tersenyum ke gwe.
“I saw you were checking me out at the pool,” kata cowok itu dalam bahasa inggris dengan logat latin.
“yes indeed. I like your body,” kata gwe.
“wanna see more?” tawarnya sambil meremas selangkangannya yang masih mengenakan celana renang. Satu hal yang pasti, kontolnya sudah nganceng, karena tonjolannya yang menggunung.
“If you let me,” kata gwe.
Dia lalu menurunkan celana renangnya dan muncul lah kontol sepanjang 18cm dengan diameter 5 cm. kontolnya sudah disunat dan cairan precum menetes dari lobang kontolnya.
“Nice!!” kata gwe yang lansung berlutut didepannya dan mengocok kontol itu.
“Suck it!” perintah dia.
Gwe menjulurkan lidah gwe dan menjilat lobang pipis pada kontolnya. Lalu sambil memainkan lidah gwe dilobang pipisnya, gwe kulum kepala kontolnya. Dia meracau nikmat dengan bahasa spanyol saat kontolnya mulai gwe sepong. Gwe mengangkat kontolnya dan menjilati kedua biji pelernya secara bergantian. Kontolnya gwe kocok dengan tangan gwe saat lidah gwe menjilati biji pelernya. Kontolnya kembali gwe sepong. Gwe hisap lalu gwe kulum kepalanya dan lidah gwe menjilati lobang pipisnya saat gwe lagi mengulum kepala kontolnya, menyapu precum yang terus keluar. Gwe menyepong kontolnya sekitar 15 menit lalu berhenti.
“Fuck me please,” pinta gwe.
Dia tersenyum lalu menyuruh gwe nungging. Gwe kira dia bakalan langsung ngentotin gwe. Tau taunya gwe merasakan lidahnya menyapu hangat lobang pantat gwe. Geli geli basah dan nikmat. Gwe merasakan jarinya menusuk lobang pantat gwe. Dua jarinya masuk dan melonggarkan lobang pantat gwe agar gwe bisa dengan leluasa nanti menerima sodokan kontolnya.
Dia lalu berlatut dan lalu menggesekan kontolnya ke belahan pantat gwe. Tak lama kepala kontolnya mulai merojok masuk. Gwe mendesah menahan sakit saat kepala kontolnya membuka lobang pantat gwe. Dengan pelan tapi pasti kontolnya mulai memenuhi lobang pantat gwe.
“Gosh! Your hole is very tight!” katanya. “I like it!”
Dia lalu mulai memaju mundurnya kontolnya. Lama-lama gwe terbiasa dengan kontolnya dan menikmati sodokan demi sodokan kontol latin itu di lobang pantat gwe. Lelaki ini sangat jago dalam mengentot. Dia menarik kontolnya hinga kepalanya yang bersarang dan lalu menghujamkan lagi. Terkadang dia menarik keluar seluruh batang kontolnya sebelum memasukan kembali tanpa dipegang tangannya.
Capek nungging, aku lalu menjatuhkan tubuhku tengkurap dan dia kali ini lebih rilex mengentot aku.
Cowok ini tampaknya pejantan tangguh. Sudah 20 menit ngentotin gwe tapi belom ada tanda tanda kalo dia akan muncrat. Dia malah meminta untuk ganti posisi. Sekarang dia terlentang dan gwe melakukan aksi rodeo diatas kontolnya. Gwe menyandarkan telapak tangan gwe ke dadanya yang bidang dan perutnya yang datar. Sambil terus turun naik diatasa kontolnya. Dia melipat kedua tangannya dibelakang kepala. Menjadikan bantal untuk mengganjal. Matanya terpejam menikmati lobang sempit gwe.
Gwe rasakan kontolnya mulai berdenyut dan nggak lama diiringi dengan oooohhhh dari mulutnya, kontolnya memuntahkan lahar sperma di dalam lobang pantat gwe. Saking banyaknya dan posisi gwe diatas dia, pejunya menetes keluar dari lobang pantat gwe. Dia terengah-engah dan tersenyum puas.
Setelah selesai kita mandi lagi. Dan ternyata dia adalah seorang kipper sebuah klub sepakbola kota itu dan dia seorang bisex. Dan sejak saat itu gwe menjadi bitch-nya dia. Dan selalu datang ketempatnya untuk dientot.
galang
Penerimaan
mahasiswa baru tahun 2008 telah tiba, aku pun langsung mendaftar di
sebuah PTS di Kota Pelajar. Tak ku sangka aku akan bertemu dengannya.
Awal cerita waktu itu aku sedang duduk sendirian untuk menunggu giliran
wawancara, tiba – tiba seseorang datang menghampiri ku. Galang : “Maaf,
kursi ini kosong kan?” Aku : “Oh, iya kosong kok” Galang : “Galang”
(sambil menyalamiku) Aku : “Yoga, ambil jurusan apa?” Galang :
“Manajemen, kalau kamu?” Aku : “Sama, aku juga manajemen. Heeeee...”
Galang : “Anyway, kamu di sini rumah atau kost?” Aku : “Aku kost, kalau
kamu lang?” Galang : “Kost juga, heeeee... Kost kamu mana Ga?” Aku :
“Jl.A******** II, no 28-C” Galang : “Wah kita 1 komplek, ntar malem
boleh maen tempat kamu gak?” Aku : “Maen aja gpp kok” Galang : “tapi
kalau aku maen gak ada yang marah kan?” Aku : “Ya gak ada lah, aneh kau
ne! Heeeee...”
Pembicaraan kami pun selesai karena aku harus masuk untuk wawncara, tapi sebelum aku pamit. Kami sempat tukeran no hp. Aku : “Kalo mo maen ntar sms ja, okok..???!!” Galang : “siipp..”
Malam itu sekitar jam 7an ada sms masuk ke hp ku. From : +6281********* Ga, ne galang. Gw di depan kos lu.. keluar gih...
Aku pun keluar buat nemuin dia. Aku : “Kiraen becanda lu mo maen kesini, heeee...” Galang : “Gak mungkin lah gw becanda, udah maem belum?” Aku : “Belum lang, mo nyari makan bareng pa?” Galang : “Gw kesini mang sengaja buat ngajakin lu maem Ga”
Kami pun keluar untuk nyari makan. Selesai makan kami tidak langsung pulang ke kost, tapi kami muter – muter Kota Jogja. Altar, Alkid, Code dan berakhir di KM 0. Kami nongkrong disana sampai larut malam, galang banyak cerita banyak tentang keluarga dan juga tentang dirinya. Ternyata dia punya masa lalu yang cukup menyakitkan, dia pernah di kerjain oleh teman-temannya saat SMP. Dia pernah di paksa coli oleh seniornya, selain itu dia juga pernah di paksa telanjang saat OSPEK SMA. Selain itu “barang” miliknya juga dijadikan mainan oleh seniornya pas OSPEK. Aku : “Lang. Kita baru kenal, tapi kok kamu dah mau terbuka ma aku? Kamu gak takut pa kalau aku beberin tentang ini ke orang-orang?” Galang : “Lu temen gw Ga, gw percaya ama lu”
Glekk!! Gosh!! Baru kali ini gw nemuin orang kek Galang, baru kenal tadi siang udah langsung curhat banyak. Wah kayaknya asik ne orang buat dijadiin temen.
Akhirnya kami pun pulang ke kost karena sudah larut malam. Sampai dikost Galang gak langsung pulang, tapi dia nginep ditempat gw. Wah kesempatan nech!!! Hahahahaaaaa... Galang tidur dengan nyenyak, mungkin dia kecapekan setelah kami muter-muter kota. Otak setan gw pun akhirnya datang!! Gw coba grepe-grepe kontol milik galang, awalnya gw takut tapi ya tetep nekat. Heeee... Setelah gw pegang ternyata kontol dia lagi nggaceng sodara-sodara!! Gosh!! Kontol dia lumayan gede, ya mungkin sekitar 20cm dengan diameter sekitar 2-3an lah.. Ternyata dia kebangun!! Reflek dah gw lepasin tu kontol, kirain dia bakal marah. Tapi malah dia meluk gw. Hadah ne anak. Akhirnya kami tidur sambil pelukan sampai pagi, hari pertama kami belum ngapa2in. Ya Cuma pelukan doang. Padahal sich pengennya lebih!! NGAREP!!! Haghag.
Beberapa minggu kemudian... Akhirnya OSPEK datang juga, aku dan galang 1kelompok. OSPEK di tempat kami tidak terlalu keras, karena memang ini kebijakan dari yayasan. OSPEK selesai, akhirnya makrab jurusan pun tiba. Kami makrab didaerah Kaliurang, bisa dibilang puncaknya Jogja. Kami bermalam di sebuah wisma, 1kamar di isi 2 orang. Awalnya aku 1 kamar ma si Ryo. Ryo 1kelompok OSPEK ma aku, galang juga. Aku dan Ryo juga lumayan deket, ya kek aku ma galang lah. Bahkan selama ospek aku nyari bahan yang harus dibawa bareng ma ryo terus. Gak tau kenapa kayaknya Galang gak suka ma Ryo, lagian mreka juga 1kost. Kembali ke makrab!! Setelah pembagian kamar selesai galang nyamperin gw ma ryo. Galang : “Ga. Mending lu sekamar ma gw ja, biar ada yang jagain” Aku : “maksud lu??? Mang gw bayi pa harus dijagain? Aneh banget lu” Ryo : “tu denger! Yoga pengennya ma gw, bukan ma lu!!” Galang : “anjing lu! Lu mau nyari gara2 ma gw!?” Aku : “udah2 gak usah brantem. Yaudah gw 1kamar ma lu lang daripada brantem. Tapi laporan ma panitia dulu”
Di kamar... Galang : “gw mo ngomong ma lu” Aku : “ngomong apa?” Galang : “gw gak suka lu deket ma ryo!” Aku : “mang napa? Dia kan temen gw juga, lagian kalian kan juga 1kost ? kalian brantem gara2 apa? Gara2 cewek?” Galang : “bukan gara2 cewek ga” Aku : “terus gara2 apa?”
Galang gak jawab dan pergi ninggalin gw. Gw gak tau ada masalah apa diantara mereka berdua, tentunya yang tau Cuma mereka berdua.
Hari terakhir makrab... Malam ini kami akan melakukan ritual api unggun, jam 9malam acara sudah mulai. Gw nyari ryo tapi dia gak ada, gw juga dah nanya ma temen2 tapi nihil. Akhirnya gw ninggalin acara api unggun buat nyari ryo, gw coba cari dikamar, loby, kantin tapi tetep aja nihil. Akhirnya gw coba cari dia di taman belakang wisma, gw liat si ryo lagi duduk sendiri di bangku taman. Gw deketin dia. AKU : “kok sendirian?” Ryo : “eh lu ga, gak ikut api unggun pa?” Aku : “gak, males yo. Gak ada lu sich.. heeeee” Ryo : “Lu kesini udah bilang ma galang kan?” Aku :” yo, dia tu bukan bokap gw. Ngapin juga pake ijin segala ma dia” Ryo :”dia mang bukan bokap lu, tapi dia cowok lu kan?” Aku :”hah!!!??? Lu dapet gosip darimana???? Gw ma dia kan Cuma temen, masa cowok ma owok pacaran???” (padahal sich gw ngarep juga bisa jadian ma galang, heeeee...) Ryo :”dia bilang sendiri ma gw ga, dia bilang kalo lu tu pacar dia” Aku :”lu becanda kan? Ato jangan2 lu gay ya?” Ryo :”gw gak becanda! Iya gw gay, gw juga suka ma lu. Dari pertama kita kenal gw dah suka ma lu, gw juga dah tau kok kalo lu tu gay” Aku :”lu suka gw dari apanya? Tampang gw juga biasa aja” Ryo :”dari sifat lu” Aku :”sory yo, bukannya gw gak suka ato gak mau jadi cowok lu. Tapi gw...” Ryo :”iya, gw tau. Lu suka ma galang kan?” (sela ryo) Aku :”iya gw suka ma dia, maaf ya yo” Ryo :”iya, nyante aja lagi. Tapi kita tetep jadi temen kan?” Aku :” iya tenang aja, kita masih bisa temenan kok. Yaudah, kita gabung ma yang laen yuk”
Sampai di acara api unggun galang nyamperin gw dan nyeret gw ke kamar. Galang :”lu ngapain aja ma ryo?” Aku :”gak ngapa2in,cuma ngobrol. Napa? Cemburu?” Galang Cuma diem, gak jawab apa2. Aku :”ryo dah cerita semua lang, napa lu gak mau jujur ma gw?” Galang :”ryo cerita apa aja ma lu?” Aku :”semua. Gw ma ryo gak ada apa2 kami Cuma temen. Emang tadi dia nembak gw, tapi gw tolak itu karna gw cinta ma lu” Galang :”jadi selama ini lu juga suka ma gw?” Aku :”ho.Oh”
Galang langsung meluk dan nyium bibir gw. Seneng banget rasanya. Akhirnya gw bisa jadian ma Galang . . .
Pembicaraan kami pun selesai karena aku harus masuk untuk wawncara, tapi sebelum aku pamit. Kami sempat tukeran no hp. Aku : “Kalo mo maen ntar sms ja, okok..???!!” Galang : “siipp..”
Malam itu sekitar jam 7an ada sms masuk ke hp ku. From : +6281********* Ga, ne galang. Gw di depan kos lu.. keluar gih...
Aku pun keluar buat nemuin dia. Aku : “Kiraen becanda lu mo maen kesini, heeee...” Galang : “Gak mungkin lah gw becanda, udah maem belum?” Aku : “Belum lang, mo nyari makan bareng pa?” Galang : “Gw kesini mang sengaja buat ngajakin lu maem Ga”
Kami pun keluar untuk nyari makan. Selesai makan kami tidak langsung pulang ke kost, tapi kami muter – muter Kota Jogja. Altar, Alkid, Code dan berakhir di KM 0. Kami nongkrong disana sampai larut malam, galang banyak cerita banyak tentang keluarga dan juga tentang dirinya. Ternyata dia punya masa lalu yang cukup menyakitkan, dia pernah di kerjain oleh teman-temannya saat SMP. Dia pernah di paksa coli oleh seniornya, selain itu dia juga pernah di paksa telanjang saat OSPEK SMA. Selain itu “barang” miliknya juga dijadikan mainan oleh seniornya pas OSPEK. Aku : “Lang. Kita baru kenal, tapi kok kamu dah mau terbuka ma aku? Kamu gak takut pa kalau aku beberin tentang ini ke orang-orang?” Galang : “Lu temen gw Ga, gw percaya ama lu”
Glekk!! Gosh!! Baru kali ini gw nemuin orang kek Galang, baru kenal tadi siang udah langsung curhat banyak. Wah kayaknya asik ne orang buat dijadiin temen.
Akhirnya kami pun pulang ke kost karena sudah larut malam. Sampai dikost Galang gak langsung pulang, tapi dia nginep ditempat gw. Wah kesempatan nech!!! Hahahahaaaaa... Galang tidur dengan nyenyak, mungkin dia kecapekan setelah kami muter-muter kota. Otak setan gw pun akhirnya datang!! Gw coba grepe-grepe kontol milik galang, awalnya gw takut tapi ya tetep nekat. Heeee... Setelah gw pegang ternyata kontol dia lagi nggaceng sodara-sodara!! Gosh!! Kontol dia lumayan gede, ya mungkin sekitar 20cm dengan diameter sekitar 2-3an lah.. Ternyata dia kebangun!! Reflek dah gw lepasin tu kontol, kirain dia bakal marah. Tapi malah dia meluk gw. Hadah ne anak. Akhirnya kami tidur sambil pelukan sampai pagi, hari pertama kami belum ngapa2in. Ya Cuma pelukan doang. Padahal sich pengennya lebih!! NGAREP!!! Haghag.
Beberapa minggu kemudian... Akhirnya OSPEK datang juga, aku dan galang 1kelompok. OSPEK di tempat kami tidak terlalu keras, karena memang ini kebijakan dari yayasan. OSPEK selesai, akhirnya makrab jurusan pun tiba. Kami makrab didaerah Kaliurang, bisa dibilang puncaknya Jogja. Kami bermalam di sebuah wisma, 1kamar di isi 2 orang. Awalnya aku 1 kamar ma si Ryo. Ryo 1kelompok OSPEK ma aku, galang juga. Aku dan Ryo juga lumayan deket, ya kek aku ma galang lah. Bahkan selama ospek aku nyari bahan yang harus dibawa bareng ma ryo terus. Gak tau kenapa kayaknya Galang gak suka ma Ryo, lagian mreka juga 1kost. Kembali ke makrab!! Setelah pembagian kamar selesai galang nyamperin gw ma ryo. Galang : “Ga. Mending lu sekamar ma gw ja, biar ada yang jagain” Aku : “maksud lu??? Mang gw bayi pa harus dijagain? Aneh banget lu” Ryo : “tu denger! Yoga pengennya ma gw, bukan ma lu!!” Galang : “anjing lu! Lu mau nyari gara2 ma gw!?” Aku : “udah2 gak usah brantem. Yaudah gw 1kamar ma lu lang daripada brantem. Tapi laporan ma panitia dulu”
Di kamar... Galang : “gw mo ngomong ma lu” Aku : “ngomong apa?” Galang : “gw gak suka lu deket ma ryo!” Aku : “mang napa? Dia kan temen gw juga, lagian kalian kan juga 1kost ? kalian brantem gara2 apa? Gara2 cewek?” Galang : “bukan gara2 cewek ga” Aku : “terus gara2 apa?”
Galang gak jawab dan pergi ninggalin gw. Gw gak tau ada masalah apa diantara mereka berdua, tentunya yang tau Cuma mereka berdua.
Hari terakhir makrab... Malam ini kami akan melakukan ritual api unggun, jam 9malam acara sudah mulai. Gw nyari ryo tapi dia gak ada, gw juga dah nanya ma temen2 tapi nihil. Akhirnya gw ninggalin acara api unggun buat nyari ryo, gw coba cari dikamar, loby, kantin tapi tetep aja nihil. Akhirnya gw coba cari dia di taman belakang wisma, gw liat si ryo lagi duduk sendiri di bangku taman. Gw deketin dia. AKU : “kok sendirian?” Ryo : “eh lu ga, gak ikut api unggun pa?” Aku : “gak, males yo. Gak ada lu sich.. heeeee” Ryo : “Lu kesini udah bilang ma galang kan?” Aku :” yo, dia tu bukan bokap gw. Ngapin juga pake ijin segala ma dia” Ryo :”dia mang bukan bokap lu, tapi dia cowok lu kan?” Aku :”hah!!!??? Lu dapet gosip darimana???? Gw ma dia kan Cuma temen, masa cowok ma owok pacaran???” (padahal sich gw ngarep juga bisa jadian ma galang, heeeee...) Ryo :”dia bilang sendiri ma gw ga, dia bilang kalo lu tu pacar dia” Aku :”lu becanda kan? Ato jangan2 lu gay ya?” Ryo :”gw gak becanda! Iya gw gay, gw juga suka ma lu. Dari pertama kita kenal gw dah suka ma lu, gw juga dah tau kok kalo lu tu gay” Aku :”lu suka gw dari apanya? Tampang gw juga biasa aja” Ryo :”dari sifat lu” Aku :”sory yo, bukannya gw gak suka ato gak mau jadi cowok lu. Tapi gw...” Ryo :”iya, gw tau. Lu suka ma galang kan?” (sela ryo) Aku :”iya gw suka ma dia, maaf ya yo” Ryo :”iya, nyante aja lagi. Tapi kita tetep jadi temen kan?” Aku :” iya tenang aja, kita masih bisa temenan kok. Yaudah, kita gabung ma yang laen yuk”
Sampai di acara api unggun galang nyamperin gw dan nyeret gw ke kamar. Galang :”lu ngapain aja ma ryo?” Aku :”gak ngapa2in,cuma ngobrol. Napa? Cemburu?” Galang Cuma diem, gak jawab apa2. Aku :”ryo dah cerita semua lang, napa lu gak mau jujur ma gw?” Galang :”ryo cerita apa aja ma lu?” Aku :”semua. Gw ma ryo gak ada apa2 kami Cuma temen. Emang tadi dia nembak gw, tapi gw tolak itu karna gw cinta ma lu” Galang :”jadi selama ini lu juga suka ma gw?” Aku :”ho.Oh”
Galang langsung meluk dan nyium bibir gw. Seneng banget rasanya. Akhirnya gw bisa jadian ma Galang . . .
dikerjain satpam
Ketika
Rudi didorong memasuki ruangan tampak dua orang satpam sedang duduk.
Yang seorang segera berdiri mengunci pintu dan mendekati Rudi. Didadanya
tertulis namanya, Herman, wajahnya ganteng, berkumis tipis, badannya
kekar dan atletis. Rambutnya cepak bergaya ABRI. Pakaiannya yang ketat,
terutama celananya, samar-samar menon-jolkan bentuk alat kelaminnya.
Benda bulat panjang itu tampak membayang pada celananya yang ketat.
Wajahnya nampak dingin dan sadis dibalik kegante-ngannya. Ia berdiri dan
mengelilingi Rudi. Tiba-tiba rambut Rudi ditariknya dan ia memaksa Rudi
berlutut didepannya.
Muka Rudi didekatkannya ke badannya dan tangannya yang satu lagi membuka retsleting celananya. Celana dalamnya berwarna putih ketat, sehingga kemaluannya nampak tegas terbayang. Ditariknya kepala Rudi sehingga hidung Rudi menempel pada alat kelaminnya dibalik celana dalamnya yang ketat itu. Digosok-gosokkannya muka Rudi pada kemaluan-nya, kemudian perlahan-lahan celana dalamnya diturunkan, sehingga nampak kemaluannya yang besar dikelilingi bulu-bulu yang lebat. Batang pelirnya nampak setengah tegang dan kepalanya yang berwarna merah tua terayun-ayun didepan hidung Rudi. Buah pelir yang besar berwarna hitam tergantung dibawah batang pelir itu. Bulu-bulu hitam keriting nampak lebat sekali mengelilingi kemaluan Herman yang besar itu.
"Isap ini !" perintahnya.
Rudi mencoba memberontak ketika ia mendekatkan alat kelaminnya kemulut Rudi. Bau kelamin laki-laki yang khas menusuk hidung Rudi, bau air mani yang mengering dicampur bau air kencing. Tapi tangannya yang perkasa memegang kepala Rudi.
"Jangan pura-pura, kamu suka mengisap kontol kan" bentaknya.
Dengan jari telunjuk dan ibu jari, dijepitnya pipi Rudi dengan paksa. Karena kesakitan, Rudi membuka juga mulutnya dan Herman memasukkan batang pelirnya pelan-pelan kemulut Rudi. Terasa bulu-bulu jembut Herman menggelitik hidung Rudi dan bau kontol laki-laki memenuhi hidung Rudi.
"Awas, kalau sampai kena gigimu, kurontokkan nanti" bentaknya lagi.
Perut Rudi terasa mual tapi ditahannya sekuatnya supaya tidak muntah. Herman memompakan batang pelirnya didalam mulut Rudi, masuk keluar. Terasa pelir Herman mulai tegang dan membesar dalam mulut Rudi. Rasa asin dan bau kelamin laki-laki membuat Rudi mual. Batang pelir itu begitu panjang dan besar, sehingga setiap kali menyodok tenggorokan- Rudi, ia hampir muntah. Kedua tangan Herman meme-gang kepala Rudi dan ditekannya dalam-dalam ketika kemaluannya memasuki mulutnya. Rudi mencoba memberontak dan melepaskan diri tapi tangannya yang kekar makin kuat memegang kepala Rudi. Lama-lama gerakkannya makin cepat dan napasnya pun mulai memburu.
Kepala Rudi digoncang-goncang-kannya dengan kuat sehingga Rudi terengah-engah. Kemudian menyemprotlah air maninya yang kental di dalam mulut Rudi langsung ketenggorokan, sehingga mau tak mau tertelanlah air mani dengan baunya yang khas itu. Rudi tersedak dan terbatuk-batuk, tapi malah ditekannya kepala Rudi sehingga kontol Herman masuk semua kedalam mulut Rudi ketika orgasme. Terasa oleh Rudi semprotan air mani Herman yang kuat memasuki tenggorokan Rudi berkali-kali. Rasa asin dan bau sperma yang khas memenuhi mulut Rudi.
"Telan semua, awas kalau ada yang kau tumpahkan" katanya dengan sadis. Dengan terpaksa Rudi menelan semua air mani Herman yang terasa asin itu, kemudian ia mencabut kemaluannya dari mulut Rudi dan dioleskannya sisa-sisa cairan kental berwarna putih itu kepipi Rudi. Satpam yang seorang lagi Roy tertawa dan berkata:
"Kita perkosa yuk"
"Jangan Pak.... ampun Pak......." Rudi menghiba, tapi sia sia saja. Roy dan Herman menelanjangi Rudi dengan paksa. Rudi meronta-ronta tetapi kedua tangannya dipegang oleh Roy sementara Herman melucuti celana Rudi. Ditariknya juga baju dan celana dalam Rudi sampai robek. Rudi berdiri telanjang bulat didepan mereka. Herman mendekat dan memegang batang pelir Rudi dengan tangan kanannya sementara Roy masih memegang kedua tangannya.
"Gede juga barang lu..." kata Herman sambil menyeringai. Batang pelir Rudi dipegangnya dan dikocoknya pelan-pelan sehingga kemaluan Rudi berdiri menegang. Tangannya pindah kebawah dan dibelai-belainya biji pelirnya. Rudi terangsang oleh rasa nikmat sehingga kemaluannya makin ngaceng dengan kerasnya. Sambil tersenyum ia memanda-ngi Rudi dan tiba-tiba tangannya meremas biji pelir Rudi kuat-kuat.
"Aaghhhhh........" Rudi menjerit kesakitan.
Roy memegangi tangan Rudi dan menelikungnya kebelakang. Didudukannya Rudi di kursi dengan paksa, tangan Rudi diikat kebelakang dan kedua kakinya diikat ke kaki kursi itu. Rudi meronta-ronta tapi apakah daya Rudi melawan satpam muda yang perkasa itu. Ditamparnya Rudi berulang-ulang sehingga pandangan Rudi berkunang-kunang.
"Diam kau, bajingan !" bentak Roy.
Herman memegang batang pelir Rudi dan pelan-pelan dikocoknya kontol Rudi. Alat kelamin Rudi menegang kembali dengan kerasnya. Tangannya yang kuat terus melocok kemaluan Rudi sambil sekali-sekali diremasnya batang pelirnya. Rudi mengerang karena ada juga rasa nikmat bersamaan dengan rasa sakit yang dirasakannya. Roy mendekat sambil tersenyum sadis. Wajahnya yang ganteng itu nampak bengis ketika kedua tangannya meraba-raba dada Rudi. Jari-jari tangannya berhenti di kedua puting susu Rudi dan dijepitnya dengan ibu jari dan telunjuknya. Dipilin-pilinnya kedua puting susu Rudi dan ditarik-tariknya bagian tubuh Rudi yang sensitif itu. Rudi mengaduh kesakitan. Herman memanda-ngi Rudi sambil tangannya terus meloco Rudi. Mulutnya tersenyum dengan sinis dan berkata :
"Enak ya"
Tiba-tiba ia berhenti meloco Rudi.
"Keenakan lu......!" bentak Herman. Wajahnya menjadi bengis. Kontol Rudi yang sedang menegang dipegangnya dengan satu tangan. Ditariknya kulit kemaluan Rudi kebelakang dan ditekannya kuat-kuat, sehingga batang pelir Rudi membesar dan lubang kema-luan ...
Muka Rudi didekatkannya ke badannya dan tangannya yang satu lagi membuka retsleting celananya. Celana dalamnya berwarna putih ketat, sehingga kemaluannya nampak tegas terbayang. Ditariknya kepala Rudi sehingga hidung Rudi menempel pada alat kelaminnya dibalik celana dalamnya yang ketat itu. Digosok-gosokkannya muka Rudi pada kemaluan-nya, kemudian perlahan-lahan celana dalamnya diturunkan, sehingga nampak kemaluannya yang besar dikelilingi bulu-bulu yang lebat. Batang pelirnya nampak setengah tegang dan kepalanya yang berwarna merah tua terayun-ayun didepan hidung Rudi. Buah pelir yang besar berwarna hitam tergantung dibawah batang pelir itu. Bulu-bulu hitam keriting nampak lebat sekali mengelilingi kemaluan Herman yang besar itu.
"Isap ini !" perintahnya.
Rudi mencoba memberontak ketika ia mendekatkan alat kelaminnya kemulut Rudi. Bau kelamin laki-laki yang khas menusuk hidung Rudi, bau air mani yang mengering dicampur bau air kencing. Tapi tangannya yang perkasa memegang kepala Rudi.
"Jangan pura-pura, kamu suka mengisap kontol kan" bentaknya.
Dengan jari telunjuk dan ibu jari, dijepitnya pipi Rudi dengan paksa. Karena kesakitan, Rudi membuka juga mulutnya dan Herman memasukkan batang pelirnya pelan-pelan kemulut Rudi. Terasa bulu-bulu jembut Herman menggelitik hidung Rudi dan bau kontol laki-laki memenuhi hidung Rudi.
"Awas, kalau sampai kena gigimu, kurontokkan nanti" bentaknya lagi.
Perut Rudi terasa mual tapi ditahannya sekuatnya supaya tidak muntah. Herman memompakan batang pelirnya didalam mulut Rudi, masuk keluar. Terasa pelir Herman mulai tegang dan membesar dalam mulut Rudi. Rasa asin dan bau kelamin laki-laki membuat Rudi mual. Batang pelir itu begitu panjang dan besar, sehingga setiap kali menyodok tenggorokan- Rudi, ia hampir muntah. Kedua tangan Herman meme-gang kepala Rudi dan ditekannya dalam-dalam ketika kemaluannya memasuki mulutnya. Rudi mencoba memberontak dan melepaskan diri tapi tangannya yang kekar makin kuat memegang kepala Rudi. Lama-lama gerakkannya makin cepat dan napasnya pun mulai memburu.
Kepala Rudi digoncang-goncang-kannya dengan kuat sehingga Rudi terengah-engah. Kemudian menyemprotlah air maninya yang kental di dalam mulut Rudi langsung ketenggorokan, sehingga mau tak mau tertelanlah air mani dengan baunya yang khas itu. Rudi tersedak dan terbatuk-batuk, tapi malah ditekannya kepala Rudi sehingga kontol Herman masuk semua kedalam mulut Rudi ketika orgasme. Terasa oleh Rudi semprotan air mani Herman yang kuat memasuki tenggorokan Rudi berkali-kali. Rasa asin dan bau sperma yang khas memenuhi mulut Rudi.
"Telan semua, awas kalau ada yang kau tumpahkan" katanya dengan sadis. Dengan terpaksa Rudi menelan semua air mani Herman yang terasa asin itu, kemudian ia mencabut kemaluannya dari mulut Rudi dan dioleskannya sisa-sisa cairan kental berwarna putih itu kepipi Rudi. Satpam yang seorang lagi Roy tertawa dan berkata:
"Kita perkosa yuk"
"Jangan Pak.... ampun Pak......." Rudi menghiba, tapi sia sia saja. Roy dan Herman menelanjangi Rudi dengan paksa. Rudi meronta-ronta tetapi kedua tangannya dipegang oleh Roy sementara Herman melucuti celana Rudi. Ditariknya juga baju dan celana dalam Rudi sampai robek. Rudi berdiri telanjang bulat didepan mereka. Herman mendekat dan memegang batang pelir Rudi dengan tangan kanannya sementara Roy masih memegang kedua tangannya.
"Gede juga barang lu..." kata Herman sambil menyeringai. Batang pelir Rudi dipegangnya dan dikocoknya pelan-pelan sehingga kemaluan Rudi berdiri menegang. Tangannya pindah kebawah dan dibelai-belainya biji pelirnya. Rudi terangsang oleh rasa nikmat sehingga kemaluannya makin ngaceng dengan kerasnya. Sambil tersenyum ia memanda-ngi Rudi dan tiba-tiba tangannya meremas biji pelir Rudi kuat-kuat.
"Aaghhhhh........" Rudi menjerit kesakitan.
Roy memegangi tangan Rudi dan menelikungnya kebelakang. Didudukannya Rudi di kursi dengan paksa, tangan Rudi diikat kebelakang dan kedua kakinya diikat ke kaki kursi itu. Rudi meronta-ronta tapi apakah daya Rudi melawan satpam muda yang perkasa itu. Ditamparnya Rudi berulang-ulang sehingga pandangan Rudi berkunang-kunang.
"Diam kau, bajingan !" bentak Roy.
Herman memegang batang pelir Rudi dan pelan-pelan dikocoknya kontol Rudi. Alat kelamin Rudi menegang kembali dengan kerasnya. Tangannya yang kuat terus melocok kemaluan Rudi sambil sekali-sekali diremasnya batang pelirnya. Rudi mengerang karena ada juga rasa nikmat bersamaan dengan rasa sakit yang dirasakannya. Roy mendekat sambil tersenyum sadis. Wajahnya yang ganteng itu nampak bengis ketika kedua tangannya meraba-raba dada Rudi. Jari-jari tangannya berhenti di kedua puting susu Rudi dan dijepitnya dengan ibu jari dan telunjuknya. Dipilin-pilinnya kedua puting susu Rudi dan ditarik-tariknya bagian tubuh Rudi yang sensitif itu. Rudi mengaduh kesakitan. Herman memanda-ngi Rudi sambil tangannya terus meloco Rudi. Mulutnya tersenyum dengan sinis dan berkata :
"Enak ya"
Tiba-tiba ia berhenti meloco Rudi.
"Keenakan lu......!" bentak Herman. Wajahnya menjadi bengis. Kontol Rudi yang sedang menegang dipegangnya dengan satu tangan. Ditariknya kulit kemaluan Rudi kebelakang dan ditekannya kuat-kuat, sehingga batang pelir Rudi membesar dan lubang kema-luan ...
...Rudi
terbuka lebar-lebar. Kepala kelamin Rudi tampak besar dan berwarna
merah tua karena darah yang terhenti dijepit tangan Herman yang perkasa
itu. Tangannya yang lain memegang sebatang plastik berwarna putih. Rudi
menahan napas ketika batang plastik itu pelan-pelan dimasukkan-nya ke
dalam lubang kelaminnya. Sakitnya tak tertahankan sehingga Rudi menjerit
kuat-kuat. Roy membekap mulut Rudi dan dimasuk-kannya saputa-ngan ke
mulut Rudi.
Herman memandangi Rudi dengan sadis, mulutnya tersenyum ketika perlahan lahan batang plastik itu ditekannya dalam-dalam. Rasa sakit yang luar biasa membuat badan Rudi terangkat keatas. Tapi Roy meninju perut Rudi sehingga ia terduduk kembali. Setelah hampir separuh batang plastik itu masuk dalam kontol Rudi, ditariknya lagi perlahan-lahan. Pedih, panas dan entah apa lagi rasa sakit yang Rudi -rasakan pada lubang kemaluannya. Kemudian dimasukkannya lagi batang plastik itu, ditarik lagi berulang-ulang. Rasa sakit dan nikmat bergantian terasa sampai keubun-ubun. Akhirnya dicabutnya batang plastik itu dari lubang pelir Rudi. Setetes darah nampak keluar dari lubang pelirnya.
Rudi memekik ketika plastik putih itu dimasukkan kembali, tapi suaranya tidak keluar karena mulutnya disumpal saputangan. Sekali lagi penyiksaan itu berlangsung, kelamin Rudi serasa terbakar ketika batang plastik itu memasuki lubang pelir yang sempit itu. Rudi meronta-ronta dan menjerit, tapi hanya suara ah.. uh.. yang terdengar karena mulutnya tersumpal. Sementara batang plastik itu memasuki lubang pelir Rudi, Roy meremas-remas buah pelir Rudi dengan kuat. Rasa sakit yang luar biasa membuat Rudi berkunang-kunang dan kepalanya berdenyut-denyut bagai dipalu dengan godam raksasa. Akhirnya berakhirlah siksaan itu, dicabutnya batang plastik itu dari lubang pelir Rudi dan dibukanya ikatan kakinya. Sapu tangan yang menyumpal mulut Rudi dikeluarkannya. Dipaksanya Rudi berdiri dengan telanjang bulat. Borgol tangan Rudi dibuka juga, tapi ia hampir tidak bisa berdiri tegak karena kesakitan.
"Kesini kau " bentak Herman. Rambut Rudi ditariknya dengan kasar sehingga ia terhuyung. Diseretnya Rudi kebangku dan ditelungkupkan-nya badan Rudi dibangku kayu yang kasar itu.
"Ikat tangannya Roy, kita kerjain bajingan ini " kata Herman kepada Roy. Rudi menelungkup pada bangku kayu itu dan kedua tangan Rudi diikatnya dikaki bangku sedang kedua kaki Rudi dibiarkan menggantung.
"Mandi ya" terdengar suara Roy dibelakangnya. Tiba-tiba terasa dingin dipantat Rudi. Rupanya Herman sedang menyemprotkan selang air ketubuh Rudi dan tiba tiba dimasukkannya ujung selang itu ke dalam lubang pantatnya.
"Enak nggak ?" tanya Herman sedang Roy tertawa terbahak-bahak.
Air yang bertekanan tinggi itu memasuki usus Rudi dan perutnya terasa kembung pelan-pelan. Mula-mula terasa nikmat ketika air mengalir memasuki lubang pantat Rudi. Lambat laun terasa perutnya mulas karena air sudah mulai memasuki usus besar Rudi. Rasa mulas makin melilit dan perut Rudi terasa hampir pecah terisi air. Rudi meronta-ronta tapi percuma saja karena tangannya terikat dibangku. Terasa kemaluan Rudi mulai menegang ketika penyiksaan itu berlang-sung.
"Kamu sering diperkosa laki-laki kan ?" tanya Roy.
Kemudian dicabutnya selang itu dari lubang pantat Rudi. Air keluar menyemprot keluar dari anusnya. Diinjaknya tubuh Rudi dan ditekan-tekannya punggung Rudi dengan kakinya sehingga keluar semua air dari dalam perutnya. Lalu sekali lagi ujung selang karet itu ditusukkan ke dalam lubang pantat Rudi, pelan-pelan dan sedikit demi sedikit ujung selang itu memasuki anusnya. Rudi mengerang karena rasa sakit yang luar biasa ketika ujung selang itu menyentuh bagian dalam anusnya. Kemudian ujung selang itu ditarik kembali dengan perlahan, dan sebelum keluar semua, ditusukkan kembali ke dalam anus Rudi. Kemalu-an Rudi terasa makin menegang dan berdenyut-denyut ketika ujung selang itu dipompakan kedalam duburnya. Tak terasa air yang memasuki usus Rudi kali ini, karena rupanya Herman sedang memperko-sa Rudi dengan selang air itu. Ditariknya dan ditusukkannya selang air itu berulang-ulang ke lubang pantat Rudi.
Akhirnya keran air dibuka lagi dan air masuk lagi keusus Rudi. Kali ini tekannya tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terasa sakit, bahkan ada rasa nikmat ketika air mengalir perlahan lahan memasuki ususnya. Rasa dingin dan nyaman terasa ketika air mengalir dan menggesek bagian dalam anus Rudi. Tetapi lama kelamaan penuh juga perut Rudi terisi air dan rasa mulas kembali melilit. Akhirnya tidak tertahankan lagi rasa mulas dan sakit diusus dan perutnya sehingga Rudi terengah-engah kehabisan napas. Baru dicabutnya selang itu dan sekali lagi menyemprotlah air dari lubang pantat Rudi. Rupanya ia sedang membersihkan lubang pantat dan usus besar Rudi, sebelum memper-kosanya. Diinjaknya kuat-kuat punggung Rudi dengan kakinya sehingga Rudi mengerang kesakitan.
Sekali lagi air menyemprot keluar dari anus Rudi mengalir membasahi kedua kakinya. Tak lama kemudian terasa tangan Herman meraba-raba lubang dubur Rudi. Mula-mula jari telunjuknya dimasukkan-nya kedalam anus Rudi dan diputar-putarnya didalam. Ada rasa nikmat bercampur rasa sakit yang Rudi rasakan ketika telunjuk Herman menggesek bagian dalam duburnya. Kemudian dua jari dimasukkannya kedalam pantat Rudi. Mulai terasa sakit ketika dua jari itu masuk dan keluar lubang pantat Rudi. Terasa kemaluan Rudi menegang kembali dengan sendirinya. Ketika kedua jari itu berada didalam lubang anus Rudi, dibengkokkannya jari-jarinya dan dikorek-koreknya pantat Rudi sehingga Rudi menjerit kesakitan.
"Ampun...ampun Pak.... jangan Pak.... sakit...." Rudi menjerit-jerit. Keringat bercucuran dari badan Rudi menahan siksaan yang sadis itu.
"Ini baru jari, biasanya kontol laki-laki kan yang masuk ke pantat lu " kata Herman dengan sinis. Ketika akhirnya dua jari itu dicabut dari lubang pantat Rudi, ia melenguh lega, ...
Herman memandangi Rudi dengan sadis, mulutnya tersenyum ketika perlahan lahan batang plastik itu ditekannya dalam-dalam. Rasa sakit yang luar biasa membuat badan Rudi terangkat keatas. Tapi Roy meninju perut Rudi sehingga ia terduduk kembali. Setelah hampir separuh batang plastik itu masuk dalam kontol Rudi, ditariknya lagi perlahan-lahan. Pedih, panas dan entah apa lagi rasa sakit yang Rudi -rasakan pada lubang kemaluannya. Kemudian dimasukkannya lagi batang plastik itu, ditarik lagi berulang-ulang. Rasa sakit dan nikmat bergantian terasa sampai keubun-ubun. Akhirnya dicabutnya batang plastik itu dari lubang pelir Rudi. Setetes darah nampak keluar dari lubang pelirnya.
Rudi memekik ketika plastik putih itu dimasukkan kembali, tapi suaranya tidak keluar karena mulutnya disumpal saputangan. Sekali lagi penyiksaan itu berlangsung, kelamin Rudi serasa terbakar ketika batang plastik itu memasuki lubang pelir yang sempit itu. Rudi meronta-ronta dan menjerit, tapi hanya suara ah.. uh.. yang terdengar karena mulutnya tersumpal. Sementara batang plastik itu memasuki lubang pelir Rudi, Roy meremas-remas buah pelir Rudi dengan kuat. Rasa sakit yang luar biasa membuat Rudi berkunang-kunang dan kepalanya berdenyut-denyut bagai dipalu dengan godam raksasa. Akhirnya berakhirlah siksaan itu, dicabutnya batang plastik itu dari lubang pelir Rudi dan dibukanya ikatan kakinya. Sapu tangan yang menyumpal mulut Rudi dikeluarkannya. Dipaksanya Rudi berdiri dengan telanjang bulat. Borgol tangan Rudi dibuka juga, tapi ia hampir tidak bisa berdiri tegak karena kesakitan.
"Kesini kau " bentak Herman. Rambut Rudi ditariknya dengan kasar sehingga ia terhuyung. Diseretnya Rudi kebangku dan ditelungkupkan-nya badan Rudi dibangku kayu yang kasar itu.
"Ikat tangannya Roy, kita kerjain bajingan ini " kata Herman kepada Roy. Rudi menelungkup pada bangku kayu itu dan kedua tangan Rudi diikatnya dikaki bangku sedang kedua kaki Rudi dibiarkan menggantung.
"Mandi ya" terdengar suara Roy dibelakangnya. Tiba-tiba terasa dingin dipantat Rudi. Rupanya Herman sedang menyemprotkan selang air ketubuh Rudi dan tiba tiba dimasukkannya ujung selang itu ke dalam lubang pantatnya.
"Enak nggak ?" tanya Herman sedang Roy tertawa terbahak-bahak.
Air yang bertekanan tinggi itu memasuki usus Rudi dan perutnya terasa kembung pelan-pelan. Mula-mula terasa nikmat ketika air mengalir memasuki lubang pantat Rudi. Lambat laun terasa perutnya mulas karena air sudah mulai memasuki usus besar Rudi. Rasa mulas makin melilit dan perut Rudi terasa hampir pecah terisi air. Rudi meronta-ronta tapi percuma saja karena tangannya terikat dibangku. Terasa kemaluan Rudi mulai menegang ketika penyiksaan itu berlang-sung.
"Kamu sering diperkosa laki-laki kan ?" tanya Roy.
Kemudian dicabutnya selang itu dari lubang pantat Rudi. Air keluar menyemprot keluar dari anusnya. Diinjaknya tubuh Rudi dan ditekan-tekannya punggung Rudi dengan kakinya sehingga keluar semua air dari dalam perutnya. Lalu sekali lagi ujung selang karet itu ditusukkan ke dalam lubang pantat Rudi, pelan-pelan dan sedikit demi sedikit ujung selang itu memasuki anusnya. Rudi mengerang karena rasa sakit yang luar biasa ketika ujung selang itu menyentuh bagian dalam anusnya. Kemudian ujung selang itu ditarik kembali dengan perlahan, dan sebelum keluar semua, ditusukkan kembali ke dalam anus Rudi. Kemalu-an Rudi terasa makin menegang dan berdenyut-denyut ketika ujung selang itu dipompakan kedalam duburnya. Tak terasa air yang memasuki usus Rudi kali ini, karena rupanya Herman sedang memperko-sa Rudi dengan selang air itu. Ditariknya dan ditusukkannya selang air itu berulang-ulang ke lubang pantat Rudi.
Akhirnya keran air dibuka lagi dan air masuk lagi keusus Rudi. Kali ini tekannya tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terasa sakit, bahkan ada rasa nikmat ketika air mengalir perlahan lahan memasuki ususnya. Rasa dingin dan nyaman terasa ketika air mengalir dan menggesek bagian dalam anus Rudi. Tetapi lama kelamaan penuh juga perut Rudi terisi air dan rasa mulas kembali melilit. Akhirnya tidak tertahankan lagi rasa mulas dan sakit diusus dan perutnya sehingga Rudi terengah-engah kehabisan napas. Baru dicabutnya selang itu dan sekali lagi menyemprotlah air dari lubang pantat Rudi. Rupanya ia sedang membersihkan lubang pantat dan usus besar Rudi, sebelum memper-kosanya. Diinjaknya kuat-kuat punggung Rudi dengan kakinya sehingga Rudi mengerang kesakitan.
Sekali lagi air menyemprot keluar dari anus Rudi mengalir membasahi kedua kakinya. Tak lama kemudian terasa tangan Herman meraba-raba lubang dubur Rudi. Mula-mula jari telunjuknya dimasukkan-nya kedalam anus Rudi dan diputar-putarnya didalam. Ada rasa nikmat bercampur rasa sakit yang Rudi rasakan ketika telunjuk Herman menggesek bagian dalam duburnya. Kemudian dua jari dimasukkannya kedalam pantat Rudi. Mulai terasa sakit ketika dua jari itu masuk dan keluar lubang pantat Rudi. Terasa kemaluan Rudi menegang kembali dengan sendirinya. Ketika kedua jari itu berada didalam lubang anus Rudi, dibengkokkannya jari-jarinya dan dikorek-koreknya pantat Rudi sehingga Rudi menjerit kesakitan.
"Ampun...ampun Pak.... jangan Pak.... sakit...." Rudi menjerit-jerit. Keringat bercucuran dari badan Rudi menahan siksaan yang sadis itu.
"Ini baru jari, biasanya kontol laki-laki kan yang masuk ke pantat lu " kata Herman dengan sinis. Ketika akhirnya dua jari itu dicabut dari lubang pantat Rudi, ia melenguh lega, ...
...karena
lepas dari siksaan gila itu. Tapi kegembiraan Rudi tak lama, karena
segera ia merasa ada benda kenyal memasuki lubang anusnya. Rupanya
Herman sedang mencoba untuk memasukkan pelirnya yang sedang ngaceng itu
kedalam dubur Rudi. Rudi berteriak kesakitan :
"Aaaahh...... jangan Pak..... ampun ..... jangan....."
"Jangan pura-pura, lu kan doyan diperkosa." kata Roy. Rasanya hampir robek lubang tubuh Rudi yang tidak terbiasa dilalui benda sebesar kemaluan Herman. Rudi meronta-ronta kesakitan, tapi Herman terus memaksa memasuk-kan batang pelirnya yang besar dan keras itu kedalam pantat Rudi. Karena tidak berhasil ia meludah ditangannya dan dilumurinya ujung kontolnya dengan ludah. Sekali lagi ditusuk-kannya batang pelirnya kedalam pantat Rudi. Rudi berteriak kuat-kuat :
"Aaaghhhhhh........"
Tangannya memegang pinggul Rudi dan dengan perlahan dipaksanya batang pelirnya yang besar itu memasuki lubang anus Rudi. Kali ini pelirnya yang panjang itu masuk dengan mulus kelubang dubur Rudi. Pantat Rudi serasa terbelah dan Rudi merasa kesakitan yang luar biasa. Herman mencabut kembali kontolnya dengan perlahan dan kemudian menusukkannya kembali ke dalam dubur Rudi. Makin lama gerakannya makin cepat, sedangkan Rudi berteriak dan menjerit-jerit karena rasa sakit yang luar biasa dirasakan pada anusnya yang untuk pertama kalinya diperkosa.
"Fuck you, fuck you, uuuhhh " Herman berteriak-teriak sambil terus memompakan batang pelirnya kedalam lubang pantat Rudi. Rudi terus menjerit-jerit dan merintih karena sakit yang luar biasa. Setiap kali Herman menekankan kontolnya yang besar itu Rudi memekik kesakitan, rasanya lubang duburnya hampir terbelah, panas dan sakit. Begitu kontol yang besar itu dicabut rasa sakit berganti rasa nikmat. Demikianlah sakit dan nikmat berganti-ganti terasa di dubur Rudi.
"Mampus lu, uuh....aaagghhh......." Herman mengerang dengan nikmat. Roy yang berdiri didepan Rudi perlahan-lahan membuka celana coklatnya. Celana dalamnya yang putih dan ketat itu tidak dapat menampung kelamin Roy yang besar itu sehingga ujung kontol Roy tampak menyembul keluar. Bulu-bulu jembutnya yang lebat keluar dari sela-sela celana dalamnya yang ketat itu. Kepala pelirnya yang menyembul dari balik celana dalamnya nampak membesar. Pelan-pelan diturunkannya celana dalamnya dan dilepasnya. Batang pelir yang setengah tegang itu kini tampak seluruhnya. Kepala pelirnya besar dan berwarna merah tua, demikian juga buah pelirnya yang besar nampak menggantung. Sekali lagi bau laki-laki yang khas, bau peju dan kencing memenuhi lubang hidung Rudi.
Dibukanya pula baju seragamnya sehingga Roy kini berdiri telanjang bulat didepan Rudi. Badannya tegap dan atletis, perutnya berotot. Bulu dadanya tumbuh lebat, demikian juga jembutnya yang hitam lebat tumbuh mengelilingi kontolnya yang besar berwarna hitam, kontras sekali dengan badannya yang putih itu. Buah pelirnya yang besar menggantung dibawah batang pelir yang setengah tegang itu. Roy menggeser-geserkan kemaluannya kemuka Rudi. Dipukul-pukulkannya batang pelirnya ke muka Rudi sehingga cairan pekat diujung kontolnya terasa dipipi Rudi. Ditempelkan-nya ujung kontolnya kehidung Rudi. Bau mani kering dan bau kencing terpaksa dihirupnya juga.
"Jilat kontolku" perintah Roy dengan sadis. Karena Rudi diam saja, Roy menjadi marah. Dua jarinya dimasukkan kelubang hidung Rudi dan ditekannya kuat-kuat. Rudi menjerit kesakitan tapi ia tidak perduli dan tampaknya ia sangat menikmati penderitaan Rudi itu. Karena kesakitan sekali terpaksa Rudi menjilat kepala kelamin itu, baru kedua jarinya dilepaskan dari lubang hidungnya. Rasa asin dan bau kelamin laki-laki membuat Rudi hampir muntah.
"Jilat juga buah pelirku" kata Roy sambil mengerang-erang kenikma-tan.
Dengan menahan rasa muak Rudi menjilat juga kantong pelir Roy yang ditumbuhi bulu-bulu jembut kasar itu. Rasa asin dan bau kontol akhirnya tidak membuat Rudi muak lagi. Dengan paksa dibukanya mulut Rudi dengan jari-jari tangannya yang kuat dan dipaksanya Rudi mengisap batang pelirnya sementara Herman masih terus memperkosa pantat Rudi dengan kemaluannya yang besar itu. Dua kelamin laki-laki memasuki tubuh Rudi pada saat yang bersamaan, satu di mulut dan satu di pantat. Roy memompakan kontolnya kedalam mulut Rudi dengan sadis. Setiap kali batang pelirnya yang panjang itu mengenai tenggorok-an Rudi rasanya hampir muntah. Kedua tangannya memegang kepala Rudi dan menekan kepala Rudi kuat-kuat. Sementara Herman makin kuat menyetubuhi dubur Rudi. Tiba-tiba terasa semprotan air mani Roy memenuhi mulut Rudi, membu-at Rudi terbatuk-batuk. Roy masih memompakan batang pelirnya sambil menyem-protkan berkali-kali cairan putih yang kental dan berbau khas itu ketenggorok-an Rudi.
"Ah....ah....ah....oohhh...." Roy mengerang-erang ketika orgasme. Banyak sekali air mani Roy yang keluar. Rupanya sudah lama ia tidak mengalami orgasme.
"Telan semua, bajingan, telah semua maniku, awas kalau ada yang tumpah keluar, kuhajar kamu, bangsat." bentak Roy dengan beringas. Rambut Rudi ditariknya dan ditekannya kuat-kuat kepala Rudi sehingga kemaluannya masuk semua kemulut Rudi. Dengan tersedak-sedak terpaksa Rudi menelan semua air mani Roy yang terasa asin dan berbau khas itu. Roy tertawa puas sambil mencabut alat kelaminnya dari mulut Rudi dan dioles-oleskannya sisa air maninya kemuka Rudi. Sementara itu Herman masih terus menyetubuhi dubur Rudi dengan alat kelaminnya yang besar itu. Tangannya kadang-kadang memukul pantat Rudi sehingga lubang pantat Rudi mengkerut dengan sendirinya.
Tangan kanannya memegang batang pelir Rudi dan mengocoknya pelan-pelan. Kadang-kadang buah pelir Rudi diremas-remasnya dan kembali kontol Rudi dilocoknya. Lambat laun gerakannya makin kuat, rasa sakit dan nikmat yang Rudi rasakan membuat ia terengah-engah. Rasa sakit dilubang pantat Rudi diimbangi dengan kenikmatan pada batang pelirnya yang ...
...sedang
dikocok Herman membuat kombinasi rasa yang susah dilukiskan. Akhirnya
terasa air mani Rudi hampir keluar dan tak tertahan lagi menyemprotlah
air maninya keluar dan berceceran dilantai. "Aaaahh...... jangan Pak..... ampun ..... jangan....."
"Jangan pura-pura, lu kan doyan diperkosa." kata Roy. Rasanya hampir robek lubang tubuh Rudi yang tidak terbiasa dilalui benda sebesar kemaluan Herman. Rudi meronta-ronta kesakitan, tapi Herman terus memaksa memasuk-kan batang pelirnya yang besar dan keras itu kedalam pantat Rudi. Karena tidak berhasil ia meludah ditangannya dan dilumurinya ujung kontolnya dengan ludah. Sekali lagi ditusuk-kannya batang pelirnya kedalam pantat Rudi. Rudi berteriak kuat-kuat :
"Aaaghhhhhh........"
Tangannya memegang pinggul Rudi dan dengan perlahan dipaksanya batang pelirnya yang besar itu memasuki lubang anus Rudi. Kali ini pelirnya yang panjang itu masuk dengan mulus kelubang dubur Rudi. Pantat Rudi serasa terbelah dan Rudi merasa kesakitan yang luar biasa. Herman mencabut kembali kontolnya dengan perlahan dan kemudian menusukkannya kembali ke dalam dubur Rudi. Makin lama gerakannya makin cepat, sedangkan Rudi berteriak dan menjerit-jerit karena rasa sakit yang luar biasa dirasakan pada anusnya yang untuk pertama kalinya diperkosa.
"Fuck you, fuck you, uuuhhh " Herman berteriak-teriak sambil terus memompakan batang pelirnya kedalam lubang pantat Rudi. Rudi terus menjerit-jerit dan merintih karena sakit yang luar biasa. Setiap kali Herman menekankan kontolnya yang besar itu Rudi memekik kesakitan, rasanya lubang duburnya hampir terbelah, panas dan sakit. Begitu kontol yang besar itu dicabut rasa sakit berganti rasa nikmat. Demikianlah sakit dan nikmat berganti-ganti terasa di dubur Rudi.
"Mampus lu, uuh....aaagghhh......." Herman mengerang dengan nikmat. Roy yang berdiri didepan Rudi perlahan-lahan membuka celana coklatnya. Celana dalamnya yang putih dan ketat itu tidak dapat menampung kelamin Roy yang besar itu sehingga ujung kontol Roy tampak menyembul keluar. Bulu-bulu jembutnya yang lebat keluar dari sela-sela celana dalamnya yang ketat itu. Kepala pelirnya yang menyembul dari balik celana dalamnya nampak membesar. Pelan-pelan diturunkannya celana dalamnya dan dilepasnya. Batang pelir yang setengah tegang itu kini tampak seluruhnya. Kepala pelirnya besar dan berwarna merah tua, demikian juga buah pelirnya yang besar nampak menggantung. Sekali lagi bau laki-laki yang khas, bau peju dan kencing memenuhi lubang hidung Rudi.
Dibukanya pula baju seragamnya sehingga Roy kini berdiri telanjang bulat didepan Rudi. Badannya tegap dan atletis, perutnya berotot. Bulu dadanya tumbuh lebat, demikian juga jembutnya yang hitam lebat tumbuh mengelilingi kontolnya yang besar berwarna hitam, kontras sekali dengan badannya yang putih itu. Buah pelirnya yang besar menggantung dibawah batang pelir yang setengah tegang itu. Roy menggeser-geserkan kemaluannya kemuka Rudi. Dipukul-pukulkannya batang pelirnya ke muka Rudi sehingga cairan pekat diujung kontolnya terasa dipipi Rudi. Ditempelkan-nya ujung kontolnya kehidung Rudi. Bau mani kering dan bau kencing terpaksa dihirupnya juga.
"Jilat kontolku" perintah Roy dengan sadis. Karena Rudi diam saja, Roy menjadi marah. Dua jarinya dimasukkan kelubang hidung Rudi dan ditekannya kuat-kuat. Rudi menjerit kesakitan tapi ia tidak perduli dan tampaknya ia sangat menikmati penderitaan Rudi itu. Karena kesakitan sekali terpaksa Rudi menjilat kepala kelamin itu, baru kedua jarinya dilepaskan dari lubang hidungnya. Rasa asin dan bau kelamin laki-laki membuat Rudi hampir muntah.
"Jilat juga buah pelirku" kata Roy sambil mengerang-erang kenikma-tan.
Dengan menahan rasa muak Rudi menjilat juga kantong pelir Roy yang ditumbuhi bulu-bulu jembut kasar itu. Rasa asin dan bau kontol akhirnya tidak membuat Rudi muak lagi. Dengan paksa dibukanya mulut Rudi dengan jari-jari tangannya yang kuat dan dipaksanya Rudi mengisap batang pelirnya sementara Herman masih terus memperkosa pantat Rudi dengan kemaluannya yang besar itu. Dua kelamin laki-laki memasuki tubuh Rudi pada saat yang bersamaan, satu di mulut dan satu di pantat. Roy memompakan kontolnya kedalam mulut Rudi dengan sadis. Setiap kali batang pelirnya yang panjang itu mengenai tenggorok-an Rudi rasanya hampir muntah. Kedua tangannya memegang kepala Rudi dan menekan kepala Rudi kuat-kuat. Sementara Herman makin kuat menyetubuhi dubur Rudi. Tiba-tiba terasa semprotan air mani Roy memenuhi mulut Rudi, membu-at Rudi terbatuk-batuk. Roy masih memompakan batang pelirnya sambil menyem-protkan berkali-kali cairan putih yang kental dan berbau khas itu ketenggorok-an Rudi.
"Ah....ah....ah....oohhh...." Roy mengerang-erang ketika orgasme. Banyak sekali air mani Roy yang keluar. Rupanya sudah lama ia tidak mengalami orgasme.
"Telan semua, bajingan, telah semua maniku, awas kalau ada yang tumpah keluar, kuhajar kamu, bangsat." bentak Roy dengan beringas. Rambut Rudi ditariknya dan ditekannya kuat-kuat kepala Rudi sehingga kemaluannya masuk semua kemulut Rudi. Dengan tersedak-sedak terpaksa Rudi menelan semua air mani Roy yang terasa asin dan berbau khas itu. Roy tertawa puas sambil mencabut alat kelaminnya dari mulut Rudi dan dioles-oleskannya sisa air maninya kemuka Rudi. Sementara itu Herman masih terus menyetubuhi dubur Rudi dengan alat kelaminnya yang besar itu. Tangannya kadang-kadang memukul pantat Rudi sehingga lubang pantat Rudi mengkerut dengan sendirinya.
Tangan kanannya memegang batang pelir Rudi dan mengocoknya pelan-pelan. Kadang-kadang buah pelir Rudi diremas-remasnya dan kembali kontol Rudi dilocoknya. Lambat laun gerakannya makin kuat, rasa sakit dan nikmat yang Rudi rasakan membuat ia terengah-engah. Rasa sakit dilubang pantat Rudi diimbangi dengan kenikmatan pada batang pelirnya yang ...
"Aaaaagghhhhhhhh.............." Rudi melenguh panjang dan pada saat itu juga Herman mencapai orgasme dan maninya menyemprot dengan kuat beberapa kali dalam lubang pantat Rudi. Setelah mengejang beberapa kali dicabutnya dengan kasar batang pelirnya. Terasa oleh Rudi cairan kental keluar dari anusnya mengalir di kedua
Bayu 085799366661 cari teman yang umur 11-15 khusus cowox SMP se Indonesia slm 24 jam nonstop. Jakarta, Tambn Utara, Tanggerang Selatan, Depok, Serang, Tanggerang, Bekasi, Subang, Garut, Cianjur, Ciamis, Kudus, Jepara, Salatiga, Jogjakarta, Kulon Progo, Gunung Kidul, Bantul, Secang, Mertoyudan, Temanggung, Ungaran, Demak, Kendal, Indramayu, Magelang, Tulungagung, Surabaya, Blintar, Madiun, Ngawi, Ngajuk, Lamongan, Gresik, Tuban, Bojonegoro, Banjarnegara, Wonosobo, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Magetan, Trenggalek, Kediri, purwodadi, purworejo, Jepara, Jember, Malang, Pasuruan, Sampang, Madura, Pamekasan, Bali, Denpasar, Mataram, Kupang, Aceh, Medang, Palembang, Sukabumi, Lampung Pekanbaru, Batam, Jambi, Lubuk Linggau, Padang,Sawah Lunto, Bukti tinggi, Pemantang Siantar Medan Utara, Medan baru, Medan Selatan, Bengkulu, Banjarmasin, palakaraya, Pontianak, Samarinda, Palu, makassar, Manado,Ambon, Maluku Utara, Jaya pura, Biak, Papua Barat, Papua Timur, Muntilan, Banjarnegara,
BalasHapusFacebook Twitter Google Skype Email
Fantonius1@gmail.com
By Gay Top SMP